WELLCOME
MY THREAD
--LINTAS BURUNG--

Baru-baru ini ABC “Nightline” menjelajahi dunia perdangangan anak, seperti yang dialami salah satu yang selamat. Sokha Chan, 22, kini tinggal di US, pernah dijual pada umur 7 tahun kepada mantan Angkatan Laut US di Phnom Penh. Dari bukti tersembunyi, tampak sekelompok pria Barat yang melakukan pelecehan seksual dengan gadis di bawah umur, Sokha berhasil kembali dari Kambodia ke Ibu yang menjual keperawanannya.
Quote:
Sokha Chan, 22 terlihat seperti gadis California, dengan anjingnya, Chica dan mobil yang dia beli sendiri ternyata pernah menjadi budak seks di Kambodia, dijual kepada pedangang anak kecil ketika usianya 7 tahun.
Setelah Kambodia hampir hancur setelah perang dan genoksida di tahun 1960-an dan 70-an, prostitusi dan perdagangan anak menjadi industri utama. Lebih dari satu dekade terakhir, telah banyak film yang menayangkan tentang banyaknya pria Barat yang mengunjungi Kambodia, khususnya untuk perdagangan anak.

Quote:
Sokha mengatakan bahwa ketika dia berusia 7 tahun, dia dijual kepada seorang mantan Angkatan Laut US bernama Michael Joseph Pepe, yang dulu tinggal di Phnom Pehn, sebagai seorang pengungsi. Sokha berasal dari desa miskin yang tidak jauh dari ibukota.
Sokha menggambarkan transaksi itu sebagai penjualan keperawanannya. Dia tidak tahu kenapa Pepe datang ke Kambodia membeli anak-anak untuk seks.

Quote:
Sokha menghabiskan bertahun-tahun dalam perdagangan dan dipindahkan dari satu rumah bordil ke yang lain. Dia selalu dikunci di ruangan yang gelap dan kosong sampai dia merasa akan mati disana.
Sokha mengatakan dia menangis setiap hari dan takut setiap saat jika dia akan dilecehkan jika dia menutup matanya untuk tidur. Bahkan sekarang, dia masih takut gelap.
Sokha dibebaskan ketika dia berusia 12 tahun. Polisi tiba di rumah bordil tempat di berada dan dia melihat gerbang terbuka dan polisi masuk untuk menangkap pedagang anak, termasuk Pepe. Nyatanya, Sokha dibebaskan oleh seorang anggota organisasi non-pemerintahan yang ada untuk menghentikan perdagangan anak di Kambodia. Organisasi non-pemerintahan tersebut disebut Agape International Missions (AIM) didirikan oleh mantan pastor US dan istrinya, pembuat bir, dibentuk untuk memerangi perdagangan anak di Kambodia. Organisasi ini juga menyerahkan bukti instrumental kepada “Nightline” yang menunjukkan beberapa pria Barat meminta untuk berhubungan seksual dengan anak-anak, yang terekam di jalan tempat mereka tinggal!
Quote:
Pembuat bir sudah menyiapkan tim penyita rumah bordil – bekerja dengan polisi Kambodia, mereka berhasil menyelamatkan banyak gadis seperti Sokha dan membebaskan mereka. Di antara tim itu adalah Eric Meldrum, seorang polisi Inggris dari Skotlandia.
AIM ingin menghentikan pedofil melecehkan anak-anak di Kambodia. Meskipun prostitusi kini sudah ilegal di negara ini, Don mengatakan praktik ini masih merajalela dan gadis di bawah umur seperti Sokha masih dijual untuk seks. Dia mengatakan bukan hal tidak biasa untuk melihat orang berhenti di depan sekolah dan mengajak gadis muda untuk berhubungan seksual.
Quote:
Ketika mereka bertemu Sokha, mereka mengatakan Sokha sangat pemalu, diam dan gejala trauma yang cukup jelas. Mereka membawanya ke pusat perawatan AIM untuj disembuhkan. Organisasi ini menjalankan banyak fasilitas perawatan di Kambodia, yang semuanya dulunya adalah rumah bordil yang disita.
Setelah tiga hari diselamatkan, Sokha diberikan pakaian baru dan dimahkotai. Ini bagian dari ritual AIM, setiap gadis yang diselamatkan menerima mahkota tuan putri sebagai simbol mereka sudah dikembalikan ke istana.
Quote:
Sudah 10 tahun sejak Sokha menerima mahkotanya dan dia mengatakan kebebasannya berarti segalanya bagi dia. Dia mengatakan ingin bekerja untuk menghentikan perdagangan anak dan bermimpi menolong gadis lain seperti dia.
Sokha menemukan melalui AIM bahwa ibunya yang telah menjualnya ke Pepe. Setelah ditangkap, Pepe diekstradisi dan dihukum dengan tuntutan 7 kasus pelecehan seksual kepada anak-anak pada 2008. Pada 2014, dia dijatuhi hukuman 210 tahun penjara. Sokha mendapatkan visa US setelah menyelesaikan tuntutan terhadap Pepe.
Quote:
Sokha yang bekerja sebagai pemahat kuku dan pembuat kue di US, ingin kembali ke desanya untuk menemui ibunya. Ibunya mengatakan bahwa dia sangat miskin dan berpikir untuk menjual putrinya seharga 100 US Dollars untuk bekerja sebulan sebagai pelayan di cafe. Dia mengatakan tidak tahu jika cafe itu hanya bagian depan rumah bordil.
Sokha akhirnya bisa bertanya kepada ibunya kenapa melakukan itu padanya dan menceritakan apa yang terjadi kepadanya, termasuk dipukul, dipaksa memakai obat terlarang dan berhubungan seksual dengan orang asing. Ibunya meminta maaf yang membuat Sokha dan ibunya menangis di akhir percakapan.
Terimakasih udah mampir
semoga hal ini tidak terjadi lagi.
SEE YOU NEXT THREAD...