Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wiraprasta333Avatar border
TS
wiraprasta333
Konflik SARA Pecah, Pemerintah Blokir Facebook dan WhatsApp
- Bentrokan antara umat beragama di Sri Lanka makin mengkhawatirkan. Untuk mencegah api konflik meluas, pemerintah memerintahkan pemblokiran terhadap sejumlah situs media sosial.

Juru Bicara Kabinet Rajitha Senaratne mengatakan, pemerintah memutuskan situs seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp diblokir mulai hari ini, Rabu (7/3). Langkah ini bertujuan menghambat penyebaran ujaran kebencian.

Sejak kemarin, Selasa (6/3), pemerintah memberlakukan status darurat nasional untuk 10 hari ke depan. Tentara diterjunkan ke wilayah-wilayah yang dianggap rawan untuk mencegah bentrokan.

Reuters melaporkan bahwa ketegangan terbaru antara umat Buddha dan Islam terasa sejak tahun lalu. Saat itu, kelompok Buddha garis keras menuding warga muslim memaksa orang untuk masuk Islam dan mencoret-coret situs arkeologi Buddha.

Situasi kian panas setelah seorang pengemudi truk dari komunitas Buddha Sinhala di Distrik Kandy tewas dan dimakamkan Minggu (4/3).

Beberapa hari sebelum kematiannya, si sopir itu bentrok dengan empat warga muslim di Kota Digana, Distrik Kandy. Belum diketahui dengan pasti penyebab bentrokan tersebut.

Sehari setelah pemakaman, sekelompok warga Buddha Sinhala menyerang toko-toko milik umat Islam. Pada hari yang sama, pemerintah langsung memberlakukan jam malam di dua kota di Distrik Kandy serta menempatkan pasukan militer dan satuan khusus kepolisian di wilayah tersebut.

Beberapa pengamat menuding organisasi Buddha garis keras Bodu Bala Sena (BBS) sebagai dalang di balik insiden tersebut.

Sejak krisis kemanusiaan di Myanmar memburuk Agustus 2017 lalu, banyak umat Buddha Sri Lanka memprotes kedatangan pengungsi Muslim Rohingya di negaranya.

Selain menetapkan status darurat, Jayasekara menegaskan bahwa pemerintah akan menindak tegas seluruh pihak yang mencoba memperkeruh keadaan, terutama melalui media sosial. Hal itu disampaikan usai beberapa pihak dilaporkan mencoba menghasut warga untuk memicu kericuhan melalui Facebook.

"Rapat darurat juga memutuskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap orang-orang yang memicu kekerasan melalui media sosial seperti Facebook," ujar Jayasekara seperti dikutip Reuters.

Dia mengatakan pemerintah juga telah mengirim personel militer dan pasukan khusus ke pusat bentrokan di Kandy. Aparat setempat juga dilaporkan memberlakukan jam malam di untuk mengantisipasi bentrokan kembali terjadi.
Umat Muslim hanya berpopulasi sekitar 9 persen dari total 21 juta penduduk Sri Lanka. Sementara jumlah umat Buddha di sana mencapai 70 persen dan 13 persen lainnya merupakan umat Hindu.

https://www.jpnn.com/news/konflik-sa...k-dan-whatsapp
https://m.cnnindonesia.com/internasi...status-darurat

Gambaran buat Indonesia nih.
Nyebar-nyebar berita hoax dan hasutan kebencian bisa berakhir pada kerusuhan masal antar agama kalo nggak dibendung dari awal.
0
11.9K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan