prolog




"mampus lu anak miskin...!!"

"hajar aja udah hajaaarrr... hahahaha"

"HOOOIIII... APA-APAAN LU ORANG...!!!" teriak ku karena melihat seorang gadis kecil sedang di buly disana

"kabur woy kaburr... ada satpam itu..." salah satu anak memberikan komando kepada teman-teman nya agar berlari meninggalkan gadis kecil itu sendirian, dan semakin mendekat nya aku kearah kerumunan tadi, semakin jauh juga mereka meninggalkan gadis kecil ini sendirian

dihadapan ku saat ini ada seorang gadis kecil yang cantik sedang menangis dengan tersendu, pakaian nya kotor dan bahkan hampir masuk kedalam golongan tidak layak pakai, jilbab yang mungkin tadi menutupi rambutnya dengan sempurna pun kini sudah berada di pelukan nya akibat ditarik oleh anak-anak nakal yang menggangguinya... aku tersenyum kepadanya agar bisa sedikit menenangkan hatinya dan agar dia tau kalau aku disini hadir untuk membantu nya, ku belai juga rambut hitam nya agar dia tidak merasa takut padaku ini, karena kebanyakan anak kecil akan takut jika melihat seorang yang mengenakan seragam sepertiku ini

tapi anak kecil tetap lah anak kecil...
mereka akan tetap takut jika melihat seorang dewasa dengan memakai baju seragam seperti ini mendekat kearah nya, apalagi aku malah membelai rambut nya

"hehehemm... gak usah takut nak sama bapak, bapak gak galak kok... beneran" ucap ku kepada gadis kecil yang ada dihadapan ku ini

"nama kamu siapa nak...? kalo nama bapak ismael" aku bertanya kepadanya dengan juga mengenalkan diriku ini kepada nya dengan harapan agar dia tidak takut kepada ku, tapi bukan nya menjawab pertanyaan ku, gadis kecil ini malah seperti semakin mengeratkan pelukan di jilbab nya dan sedikit mudur dari posisi duduk nya

"zahraaa..." teriak seseorang wanita dari arah belakang ku dan membuat ku menoleh kebelakang untuk memastikan nya

"ibuuuuu..." balas gadis kecil ini dengan sedikit berteriak dan beranjak dari duduk nya dan mulai berlari kearah nya

sekarang dihadapan ku nampak seorang wanita yang mendekat kearah kami dangan wajah yang menunjukan rasa kawatir nya, wanita ini mungkin ibu dari gadis kecil yang ku tolong dari bulian teman2 nya tadi, karena dihadapan ku sekarang wanita itu nampak memeluk erat gadis kecil itu dan sesekali membelai rambut hitam sang gadis kecil

"bu... zahra tadi ditolongin sama bapak itu" ujar sang gadis kecil kepada ibu nya dengan menunjuk kearah ku

"emang tadi zahra habis ngapain sayang...?" tanya sang ibu kepada gadis kecil yang sepertinya adalah putri nya sendiri

"dia tadi diganggu sama temen2 nya bu..." sahut ku di tengah-tengah pembicaraan mereka

ibu dan gadis kecil itu pun kendekat kearah ku, dan dengan masih tetap berdiri di tempat ku serta masih juga mengantungi kedua tangan ku ini, ku lemparkan senyuman terbaik ku kearah mereka untuk menunjukan jika aku ini orang yang bersahabat kepada mereka berdua

"makasih banyak ya pak, zahra... tadi udah ucap makasih belum nak sama pak satpam nya...?" ujar sang ibi
u kepada ku dengan tersenyum, pun dengan sang gadis kecil tadi dan dibalas dengan gelengan kepala nya

"(jadi... nama nya zahra ya...? nama nya hampir sama kaya 'dia' yang jauh disana)" gumam ku dalam hati dan membuat ku tanpa sadar tersenyum sendiri

"eehhhhhh... gak boleh gitu sayang" sambung sang ibu kepada gadis kecil itu

"hahahaha... gak papa bu, mungkin adek nya takut sama saya, lagian juga ini udah jadi tugas saya juga sebagai seorang satpam..." jawab ku dengan sedikit tersenyum kearah mereka berdua

"kalau begitu... kami permisi ya pak, sekali lagi terima kasih..." ujar sang ibu dengan tersenyum tulus kepadaku

"hahaha... iya ibu iyaaa..." jawab ku mempertegas kalau dia tidak usah sungkan kepada ku ini

perlahan mereka berdua meninggalkan ku sendirian disini, dan aku masih memperhatikan mereka menjauh dari ku... namun sebelum mereka berdua benar2 jauh dari ku, mereka berdua sempat memandang ku sejenak dengan tersenyum ke arah ku, bahkan... sang gadis kecil itu pun melambaikan tangan nya kepada ku dan ku balas juga dengan lambaian tangan

dan saat mereka benar2 jauh dari ku, aku kembali naik ke atas motor ku dan sambil aku memakai helm full face miliku, tanpa sadar aku tersenyum sendiri mengingat lagi masa2 dimana aku sempat mengalami hal yang sama seperti dirinya, dan membuat diriku ini sempat tidak percaya lagi dengan orang lain... bahkan saudara ku sendiri

****

disini, di bawah pohon besar disebuah pemakaman umum ini, kurentang kan tangan ini lebar-lebar untuk menikmati rasa nyeri disekujur tubuh ku... hembusan angin sore menerpa tubuh kurus ku yang masih tetap berbaring dan sama sekali tidak beranjak barang sesenti pun dari tempat ku... baju seragam ku yang awal nya sudah pudar warna nya, kini semakin kotor akibat noda tanah dan darah yang keluar dari pelipis dan bibir ku

aku masih tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti ini dari mereka, aku tidak pernah berbuat salah kepada mereka, aku juga tidak mengadukan kelakuan mereka kepada guru-guru, lagi pula... aku selalu bersikap baik kepada mereka semua karena kami ini kawan satu sekolah... aku ini hanya tidak mau memberikan uang hasil jerih payah ku ini kepada mereka semua untuk hal yang menurut ku sama sekali tidak berguna, ya... karena ini adalah hari kelulusan sekolah, dan dengan mengatas namakan solidaritas kami semua diminta untuk memberikan sedikit uang agar bisa membeli 'pilox' untuk merayakan kelulusan sekolah dengan mencoret coret seragam kami... tapi aku menolak, aku tidak ingin menghamburkan uang hasil kerja ku untuk hal yang sama sekali tidak bermanfaat

"jadi gini..."

"jadi akhir nya dia orang ngebuang gua gitu aja...?"

"sehina itu kah gua sampe-sampe gak ada yang mau bantuin gua sama sekali...?"

"kam**ng... ngomong nya doang temen... anj*** bener emang, hahahahahaha..."

"anj**g..."

"gua temen lu el... kalo ada apa2 ngomong ama gua el... tenang el, kalo lu ada masalah. gua siap bantuin lu... lu emang baik el, gak salah gua temenan ama lu..." ucap ku kengikuti semua perkataan mereka semua, ya... merek yang mengaku sebagai teman ku

"anj***... kam***g... temen katalu semua...? temen ta* lu semua..." gerutu ku dengan menghisap masuk kembari darah yg keluar dari bibir ku, dan dengan terseok aku melangkah untuk pulang kerumah ku

"jadi menurut luorang gua ini cuman anak kucingya...? hehem... dan kata luorang anak kucing gak bakalan bisa ngelawan macan ya...? hahahaha... luorang semua bukan macan, tapi luorang semua cuman anj*** yang berani nya cuman kroyokan..." grutu ku sendiri di sepanjang aku melangkahkan kaki kurus ku ini untuk menuju rumah

•••

MUQADDIMAH

بِسْمِ اللّهِ الرحْمَنِ الرحِيْمِ

اَلسلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

hai semua...

akhirnya ini ID bisa balik juga ketangan ane setelah beberapa abad di tawan pasangan aneh buat coment sma nulis kisah mereka
ini gak tau kenapa ane jadi ikutan nulis juga di SFTH ini...
ini semua gegara temen absurd ane yg minta terus buat ane juga ikutan nulis disisi
tau dah kelakuan nya kenapa bisa begitu, padahal ane ini seorang reader sejati dan sama sekali bukan seorang penulis (jangan kan jadi penulis, bedain prolog sama epilog aja ane sama sekali gak tau )
sebener nya ane sendiri bingung sama apa yg mau ane tulis disini, jujur kisah hidup ane gak sekeren agan LONDO, agan TIYO, agan RAKHA APRILIO, agan DENI,agan YUKI dan agan-agan yg lain yg punya cerita keren2 namun ane gak bisa sebutin satu persatu (bisa panjang banget entar soal nya )...
tapi gak apa lah
ane coba aja buat nulis disini, sapa tau bisa menghibur agan/sista semua

jujur ane masih baru disini, dan ane mohon bimbingan dari agan/sista semua karena ane bener-bener masih dalam tahap belajar dan jika nanti dalam penulisan ane ada salah-salah kata mohon untuk ditegur, itu lebih baik buat ane daripada harus terus mengulangi kesalahan

akhir kata

وَ السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

NOTED: hanya sebagian orang yg tau cerita ini fiksi atau nyata

untuk rules.kayak nya ngikutin di general rulers di SFTH ini deh ya
patuhi peraturan yang ada, karen taat peraturan adalah ciri orang yg beriman
ane sih gak mau ngingetin, kan agan-agan/sista disini udah pada pinter dong ya...
masa iya harus di ingetin terus sih