Es cendol dan es dawet ini secara fisik terlihat sama, namun ternyata mereka berbeda. Es cendol ini berasal dari Bandung, terbuat dari tepung hunkue, memiliki tekstur yang lembut, dan bentuknya terlihat rapi karena biasanya dibuat melalui cetakan cendol khusus. Sedangkan es dawet yang berasal dari Banjar negara ini terbuat dari tepung beras , memiliki tekstur yang kenyal, dan menggunakan peralatan sederhana yang ada di dapur sehingga biasanya bentuk khasnya lebih lancip.

Meskipun sekilas terlihat sama, tapi ternyata ada perbedaannya kan. Keduanya sama-sama disajikan dengan santan dan gula merah. Zaman sekarang es dawet dan es cendol ini sudah banyak diinovasi dengan campuran buah salah satunya, buah yang biasa digunakan adalah nangka atau durian. Harganya berkisar lima ribu rupiah satu gelas.

Es pisang ijo sepertinya adalah favorit GanSis kebanyakan di sini. Es yang aslinya berasal dari Makassar ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung yang sudah diberi warna hijau (biasanya dari pewarna alami daun suji), lalu dikukus. Setelah itu dipotong dan disajikan bersama es dan sirup, lebih enak lagi jika dicampurkan dengan serutan kelapa. Harganya berkisar lima sampai lima belas ribu rupiah, bisa jadi lebih mahal lagi jika dibeli di restoran. Karena es pisang ijo ini dijual di berbagai tempat, mulai dari penjual kaki lima sampai restoran.

Es cincau ini paling mudah kita temui di jalan-jalan saat bepergian. Es cincau ini ada yang berwarna hijau atau pun hitam, tergantung yang dipakai si penjual. Tapi yang pada umumnya kita temui adalah yang berwarna hijau. Teksturnya kenyal seperti agar-agar, biasa disajikan bersama santan, gula merah, dan serutan es. Rasanya adem di perut setiap kali makan cincau ini terutama saat perut terasa panas selepas makan makanan pedas. Harga yang dipatok adalah lima ribu rupiah, seperti minuman es lain pada umumnya. Kalau mau buat sendiri juga mudah loh, karena tanamannya juga mudah dicari dan dapat tumbuh secara baik tanpa perawatan khusus.

Es doger? Kok namanya doger ya? Konon katanya dulu para penjual doger menjajakan minuman ini dengan cara dipikul. Tetapi karena dianggap kurang menguntungkan, memakan waktu, dan emang bikin bahu jadi pegal, jadilah akhirnya muncul ide untuk menjajakannya dengan gerobak, karena mereka beranggapan gerobak dapat lebih menarik pembeli. Karena es dorong gerobak inilah pada akhirnya es ini dinamakan es doger. Biasanya dijual seharga lima ribu rupiah.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es doger ini, yaitu es serut, kelapa serut, tape, mutiara, ketan hitam, sirup, dan terakhir diberi susu. Cukup mudah ditemui kan bahan-bahannya? Kalau ada kesempatan untuk bikin sendiri di rumah bisa ditambahi buah-buahan sesuai selera.

Es campur ini adalah minuman dingin khas Indonesia yang bisa kita jumpai di berbagai daerah. Karena keberagamannya ini jadi sulit untuk ditentukan dari mana asli daerah minuman ini berasal, setiap daerah memiliki rasa dan campuran yang berbeda pula. Namun di sini Ts akan membahas es campur yang pada umumnya dijumpai saja ya...

Es campur yang pada umumnya ditemui biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti parutan kelapa, mutiara, tape, rumput laut, serutan kelapa, cincau hitam, kolang kaling, susu, sirup, dan potongan buah sesuai selera (biasanya buah yang dipakai adalah alpukat, nangka, leci, naga, anggur, pir, dan melon). Harganya cukup beragam pula tergantung dari campuran bahan yang dipakai, semakin banyak jenis buah yang digunakan tentu akan semakin mahal.

Es kelapa atau yang juga dikenal sebagai es degan ini terbuat dari daging kelapa sekaligus airnya dinikmati bersama dengan es dan gula (bisa gula merah atau pun gula putih tergantung selera). Selain menyegarkan dan juga pelepas dahaga, ternyata kelapa memiliki manfaat lain loh seperti mencegah gangguan pencernaan, membersihkan racun tubuh, menyembuhkan infeksi urin, dan menyuburkan pertumbuhan rambut di kepala.

Es kelapa ini juga sudah banyak diinovasi oleh para penjualnya. Banyak umumnya kita jumpai ada es kelapa rasa jeruk, alpukat, leci, nangka, durian dan lain sebagainya. Harganya lima ribu rupiah untuk yang es kelapa biasa, kalau yang rasa buah biasanya harganya berbeda-beda tergantung dari harga buah yang digunakan, ada yang tujuh atau delapan ribu rupiah.

Es selendang mayang yang merupakan minuman khas tradisional asli Betawi ini terbuat dari tepung beras atau tepung hunkue. Dinamakan selendang mayang karena setiap lapisannya terdiri dari tiga warna, yaitu hijau, putih, dan merah muda. Diiris tipis sehingga mirip dengan bentuk selendang, sehingga dinamakan selendang mayang. Disajikan bersama es, gula, dan santan. Minuman ini mengenyangkan karena terbuat dari tepung, jadi tepat menjadi pilihan saat ingin menunda lapar. Harganya biasanya delapan ribu rupiah.

Es kacang merah ini sesuai namanya tentu berbahan dasar kacang merah. Sebelum disajikan, kacang merahnya direbus dahulu sampai empuk. Lalu ditambahkan es, santan beraroma pandan, dan gula atau sirup. Meskipun sederhana tapi rasanya sangat nikmat dimakan saat udara panas. Lebih nikmat lagi jika ditambahkan tape, cincau, cendol, dan juga nangka sebagai pelengkap. Harga yang original biasanya berawal dari sepuluh ribu rupiah.