- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Running text di papan hotel di Solo diretas, diganti kata-kata kotor


TS
mau.mau.lah
Running text di papan hotel di Solo diretas, diganti kata-kata kotor
Quote:

Merdeka.com - Sebuah papan promosi elektronik milik Megaland Hotel di Jalan Slamet Riyadi Solo, diretas. Papan berupa running text yang biasanya berisi informasi harga kamar hotel dan lainnya tiba-tiba berubah menjadi deretan kata-kata seronok, kotor dan tak pantas.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (28/2) lalu dari pukul 19.30 hingga 20.30 WIB. Sejumlah warga yang melintas langsung merekam running text tersebut dan mengunggah di media sosial hingga viral.
General Manager Megaland Solo Hotel Porwanty Astuty mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Surakarta pada Jumat (2/3) lalu. Selama ini, ia menjelaskan, running text itu digunakan untuk media promosi hotel.
"Running text itu kami gunakan sebagai media promosi hotel. Baik untuk promosi diskon maupun lainnya," ujar Porwanty kepada wartawan, Senin (5/3).
Porwanty menjelaskan, tulisan terakhir sebelum diretas adalah welcome to Megaland Hotel diskon 50 persen kamar dan 30 persen konsumen di restoran. Sistem penggantian tulisan, terang dia, menggunakan wifi dan ada password tersendiri.
"Kemungkinan peretas ini kemarin mengganti password tanpa sepengetahuan kami," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya membeli perangkat running text tersebut pada tahun 2016. Kemudian untuk sistem keamanan, yakni password selalu diganti secara berkala. Pihaknya meyakini peretas ini profesional karena bisa membobol sistem keamanan di running text.
"Kami serius menyelesaikan masalah ini. Video terkait running text hotel tersebut yang diretas dengan memunculkan kata-kata tak pantas, ini jelas telah merugikan kami," tandasnya.
"Kami akan menindak tegas pelaku yang meretas informasi running text yang saat ini sedang dalam pengusutan oleh pihak kepolisian Polresta Solo," jelasnya lagi.
Chaty Arumbi, Sales Marketing Megaland Solo Hotel menambahkan dengan klarifikasi tersebut ia berharap masyarakat bisa mengetahui fakta yang sesungguhnya terkait running text yang viral tersebut.
"Kami meminta maaf karena telah meresahkan masyarakat atas kejadian yang tak kami inginkan ini," jelas Arumbi. [lia]
https://www.merdeka.com/peristiwa/ru...ata-kotor.html
0
13.7K
Kutip
70
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan