Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Amerika Serikat menyebut klaim Presiden Vladimir Putin soal kekuatan militer Rusia sebagai 'cheesy' atau murahan dan menegaskan kemampuan pertahanan dan militer AS tetap "tiada duanya".
Dalam sebuah pidato, Putin menyatakan bahwa Moskow telah mengembangkan pesawat nirawak (drone) baru serta sistem senjata nuklir dengan jarak jelajah 'tak terbatas' yang membuat pertahanan NATO 'sama sekali tak berguna'.

Putin menyatakan rudal-rudalnya "tak terkalahkan" dan dapat menembak dengan kecepatan hipersonik.

Pidato Putin di hadapan Majelis Federal Rusia lengkap dengan klip video serangan nuklir ke Florida, diumana terdapat Mar-a-lago, tempat peristirahatan milik Presiden Donald Trump.

Sambil menyebutnya sebagai 'video murahan', Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert menyatakan, "kami pikir itu tidak bertanggung jawab." Meski klaim Putin diragukan kebenarannya, menurut pejabat Pentagon menyatakan bahwa AS "sepenuhnya siap".

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, "Presiden Putin memastikan apa yang sudah diketahui pemerintah Amerika Serikat selama ini, yang disangkal Rusia sebelumnya. Rusia telah mengembangkan sistem persenjataan perusuh selama lebih dari satu dekade, yang secara langsung melanggar kewajiban perjanjiannya."

Tiada Duanya

"Kemampuan Pertahanan AS akan terus menjadi yang terbaik, dan dengan anggaran pertahanan baru sebesar 700 miliar dolar, militer kita akan jauh lebih kuat dari sebelumnya," kata Sanders.

"Sebagaimana yang telah disampaikan dalam kajian nuklir Presiden (Donald Trump), Amerika telah memodernisasi persenjataan nuklir dan memastikan kemampuan kita tidak tertandingi."

Klaim Putin adalah cermin meningkatnya ketegangan akibat berubahnya postur pertahanan dan nuklir AS, juga tanggapan Washington terhadap aneksasi Crimea oleh Moskow. Dalam rancangan keamanan nasional, Pemerintah Trump menyebut Rusia sebagai ancaman, mendorong peningkatan kehadiran militernya di Eropa Timur, dan mengumumkan rencana untuk memodernisasi persenjataan nuklir.

"Saya melihat ini sebagai tanggapan terhadap tinjauan postur nuklir AS, cukup luar biasa hal itu menekankan pentingnya senjata nuklir dan perkembangan senjata nuklir AS, sebagaimana dikatakan sendiri oleh Presiden Trump," kata Angela Stent, Direktur Pusat Studi Eurasia, Rusia dan Eropa Timur, Universitas Georgetown.

Pentagon mengatakan mereka "tidak terkejut" dengan klaim Putin bahwa Rusia dapat menyerang wilayah AS manapun. "Kami tidak kaget dengan pernyataan tersebut. Dan warga Amerika harus yakin bahwa kita sepenuhnya siap," kata juru bicara Pentagon Dana White, Kamis (1/3).

White mengatakan sistem pertahanan rudal AS tidak bukan soal Rusia. Para pejabat AS sudah lama menekankan bahwa sistem ini lebih menyangkut negara-negara seperti Iran. "Mereka tahu betul bahwa ini bukan tentang mereka [Rusia]. Pertahanan rudal kita tidak ada hubungannya dengan mereka," kata White mengenai kebijakan pertahanan nuklir AS.

"Perlu dipastikan bahwa kita memiliki pencegah nuklir yang kredibel, dan kita yakin bahwa kita siap -- dan memang kita siap untuk membela bangsa ini bagaimanapun itu."

Tidak jelas kerja sistem senjata baru Rusia sebenarnya. Sumber CNN, seorang pejabat AS, mengetahui informasi terbaru militer Rusia, mengatakan AS telah mengamati beberapa tes rudal tenaga nuklir Rusia dan melihat semuanya gagal.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa mereka mengamai bahwa uji coba yang dilakukan tidak seberapa. Bahkan ada keraguan besar atas bekerjanya sistem yang disebut-sebut dalam pidato Putin, Kamis (1/3) itu. Militer AS tidak membela diri dari Rusia, kata pejabat tersebut.

Musim Kampanye
Kesombongan Presiden Rusia atas militernya muncul kurang dari satu bulan sebelum pemilihan presiden Rusia. Hal ini membuat analis menyebutnya sebagai langkah awal kampanye. Bersama dengan janji peningkatan uang pensiun, menghilangkan kemiskinan, dan memberlakukan reformasi yang lebih demokratis.

"Pada dasarnya dia mengatakan pada warga Rusia bahwa 'kita tidak lemah sekarang'," kata Stent. Pesan bagi dunia luar adalah "jangan main-main dengan kita, kita adalah negara nuklir utama."

Stent mencatat bahwa pernyataan Putin di hadapan Parlemen Rusia awalnya dijadwalkan pada Desember. Namun diundur tepat sebelum warga Rusia pergi ke pemungutan suara yang hasilnya tidak diragukan.

Dalam pernyataannya, Putin menyebut AS sebagai masalah, menyebut posisi AS "mengurangi pagu untuk penggunaan tenaga nuklir," dan menunjukan bahwa Washington telah meninggalkan perjanjian pengendalian senjata dengan Moskow secara sepihak.

https://www.cnnindonesia.com/interna...tetap-terbaik/