- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alternatif Kontrak Sponsor Besar Klub Sepak Bola Selain di Kostum


TS
rayados
Alternatif Kontrak Sponsor Besar Klub Sepak Bola Selain di Kostum

Hai kaskuser sekalian.
Ketemu lagi dengan ane.
Kali ini ane mau ngebahas topik sepak bola lagi nih.
Bukan soal bolanya yang bulet itu.
But, tentang sponsorship.
Okay daripada lama-lama, langsung aja.
Ketemu lagi dengan ane.
Kali ini ane mau ngebahas topik sepak bola lagi nih.
Bukan soal bolanya yang bulet itu.
But, tentang sponsorship.
Okay daripada lama-lama, langsung aja.
Spoiler for Notif:
Sebenarnya ane mau nerusin part 2 thread ane sebelumnya.
Tapi, karena ane lagi dapat ilham bahas bab lain.
Jadinya ane tunda dulu nulisnya.

Quote:
Oke, pertama-tama ane kepikiran nulis trit ini karena komenan ane di akun IG salah satu fansclub sepak bola.
Ya, sempet agak banyak sih.
Tapi, karena komenan ane bersifat opini dan saran, ya nggak sampek lah ejek-mengejek.
Intinya, komenan bermutu (Menurut ane sendiri sih, ga thau menurut adminnya sana, haha).
Ya, sempet agak banyak sih.
Tapi, karena komenan ane bersifat opini dan saran, ya nggak sampek lah ejek-mengejek.
Intinya, komenan bermutu (Menurut ane sendiri sih, ga thau menurut adminnya sana, haha).
Quote:
Overview
Beberapa waktu silam, jagat viral sepak bola Indonesia dihebohkan oleh perilisan kostum Bali United.
Netizen terperangah oleh penampakan jersey klub Pulau Dewata tersebut.
Alih-alih menampilkan motif dan desain baru, kostum Bali United justru menampakkan kumpulan sponsor mereka.
Tidak tanggung-tanggung, ada total 16 logo/tulisan sponsor menempel di kostum pertandingan.
Sebagian besar sponsor tersebar di bagian depan kostum, sementara lainnya menyebar di bagian yang lain.

Beberapa waktu silam, jagat viral sepak bola Indonesia dihebohkan oleh perilisan kostum Bali United.
Netizen terperangah oleh penampakan jersey klub Pulau Dewata tersebut.
Alih-alih menampilkan motif dan desain baru, kostum Bali United justru menampakkan kumpulan sponsor mereka.
Tidak tanggung-tanggung, ada total 16 logo/tulisan sponsor menempel di kostum pertandingan.
Sebagian besar sponsor tersebar di bagian depan kostum, sementara lainnya menyebar di bagian yang lain.
Spoiler for Kostum:

Spoiler for spoiler:
Foto ane comot dari bolalob.com, yang diambil dari dokumentasi Bali United.
Nampak ramai bukan?
Dari satu sisi memang benar, banyak sponsor yang menghias kostum berarti penyokong keuangan klub juga banyak.
Shikashi, apakah dengan menempel semua sponsor di kostum pertandingan adalah satu-satunya cara?
Tentu saja tidak.
Masih ada beberapa alternatif lain mendapat nilai sponsor besar, tapi tidak menumpuknya di kostum klub.
Sponsorship
Quote:
Dalam sepak bola, peran sponsor klub adalah hal yang sangat vital di era modern seperti sekarang.
Bisa dibilang, sponsorship adalah nyawa klub selain hasil nilai kontrak televisi, penjualan tiket, dan hadiah kompetisi.
Tanpa adanya sponsor-sponsor yang membantu finansial klub, bisa dipastikan klub tersebut akan kesulitan untuk berprestasi.
Masalahnya, jika klub hanya didanai oleh satu pihak saja, otomatis dalam jangka panjang klub tersebut akan keteteran.
Dalam perjalanannya, klub-klub sepak bola modern saat ini didukung oleh sponsor-sponsor besar di belakangnya.
Dengan mengalirnya dana sponsor, klub-klub bisa membeli pemain untuk memperkuat klub, mengontrak pemain, dan hal penting lainnya, seperti perawatan stadion ataupun membayar sewa stadion.
Timbal-baliknya, pihak sponsor bisa mempromosikan produk atau nama mereka.
Efeknya tentu luar biasa bagi marketing perusahaan.
Contohnya, sebelum Yokohama Tyres mensponsori Chelsea beberapa tahun silam, kita tentu belum mengenal betul perusahaan tersebut.
Apalagi jika klub yang disponsori menjadi juara kompetisi besar, seperti Liga Champions.
Tentu nama sponsor akan selalu berada di pengamatan fans-fans sepak bola di seluruh dunia yang jumlahnya sangat-sangat banyak.
Dalam prakteknya, nama sponsor klub lebih sering kita jumpai menempel di kostum pemain.
Ada juga yang hanya di sarana atau media klub sehingga klub tidak perlu repot-repot menempelkan logo sponsor di kostum.
Bisa dibilang, sponsorship adalah nyawa klub selain hasil nilai kontrak televisi, penjualan tiket, dan hadiah kompetisi.
Tanpa adanya sponsor-sponsor yang membantu finansial klub, bisa dipastikan klub tersebut akan kesulitan untuk berprestasi.
Masalahnya, jika klub hanya didanai oleh satu pihak saja, otomatis dalam jangka panjang klub tersebut akan keteteran.
Dalam perjalanannya, klub-klub sepak bola modern saat ini didukung oleh sponsor-sponsor besar di belakangnya.
Dengan mengalirnya dana sponsor, klub-klub bisa membeli pemain untuk memperkuat klub, mengontrak pemain, dan hal penting lainnya, seperti perawatan stadion ataupun membayar sewa stadion.
Timbal-baliknya, pihak sponsor bisa mempromosikan produk atau nama mereka.
Efeknya tentu luar biasa bagi marketing perusahaan.
Contohnya, sebelum Yokohama Tyres mensponsori Chelsea beberapa tahun silam, kita tentu belum mengenal betul perusahaan tersebut.
Apalagi jika klub yang disponsori menjadi juara kompetisi besar, seperti Liga Champions.
Tentu nama sponsor akan selalu berada di pengamatan fans-fans sepak bola di seluruh dunia yang jumlahnya sangat-sangat banyak.
Dalam prakteknya, nama sponsor klub lebih sering kita jumpai menempel di kostum pemain.
Ada juga yang hanya di sarana atau media klub sehingga klub tidak perlu repot-repot menempelkan logo sponsor di kostum.
Yossh, setelah sedikit cuap-cuap dari ane.
Inilah beberapa alternatif lain punya nilai sponsor besar tapi tidak membebani kostum pertandingan.
1. Memakai Nama Sponsor Sebagai Nama Klub
Quote:
Oke, ini adalah salah satu cara termudah mendapatkan pendanaan melimpah bagi klub.
Nama klub merupakan kata-kata yang sering diucapkan oleh fans bola.
Jadi, jika perusahaanmu merupakan nama sebuah klub, jangan khawatir nama perusahaanmu tidak dikenal.
Sebenarnya model seperti ini sudah dipakai di Indonesia.
Contohnya, Semen Padang, Petrokimia Putra, dan Pupuk Kaltim Bontang.
Tapi, dari klub-klub diatas hanya Semen Padang yang sampai sekarang bertahan dengan nama yang sama.
Manajemen yang belum maksimal jadi biang keladinya.
Padahal jika dikelola dengan baik dan benar-benar diperhatikan, klub-klub seperti diatas bisa saja besar.
Contoh lainnya ada klub-klub dari Tiongkok.
Sebut saja Guangzhou Evergrande, Shanghai SIPG, atau Shanghai Shenhua Greenland.
Di Eropa ada PSV Eindhoven yang mengandung kata Philips.
Sementara contoh lainnya ada Cruz Azul dari Meksiko yang namanya berasal dari perusahaan semen terkemuka disana.



Ada perbedaan dari klub yang ane contohkan diatas.
PSV, Cruz Azul, dan Klub-klub eks-Galatama didirikan oleh perusahaan.
Jadi, mereka dari awal sudah disokong dan dimiliki oleh sponsor mereka.
Sementara klub-klub Tiongkok, mereka didirikan oleh instansi berbeda lalu dibeli oleh investor dan akhirnya mengganti nama klub dengan tambahan nama sponsor/investor.
Ya, selain sepak bola, klub-klub basket atau voli tanah air sudah mempraktekkan nama klub+nama sponsor.
Jadi, jika klub-klub Liga 1 atau Liga 2 ingin mengaplikasikannya, bisa-bisa saja bukan?
Nama klub merupakan kata-kata yang sering diucapkan oleh fans bola.
Jadi, jika perusahaanmu merupakan nama sebuah klub, jangan khawatir nama perusahaanmu tidak dikenal.
Sebenarnya model seperti ini sudah dipakai di Indonesia.
Contohnya, Semen Padang, Petrokimia Putra, dan Pupuk Kaltim Bontang.
Tapi, dari klub-klub diatas hanya Semen Padang yang sampai sekarang bertahan dengan nama yang sama.
Manajemen yang belum maksimal jadi biang keladinya.
Padahal jika dikelola dengan baik dan benar-benar diperhatikan, klub-klub seperti diatas bisa saja besar.
Contoh lainnya ada klub-klub dari Tiongkok.
Sebut saja Guangzhou Evergrande, Shanghai SIPG, atau Shanghai Shenhua Greenland.
Di Eropa ada PSV Eindhoven yang mengandung kata Philips.
Sementara contoh lainnya ada Cruz Azul dari Meksiko yang namanya berasal dari perusahaan semen terkemuka disana.
Spoiler for Guangzhou Evergrande:

Spoiler for Cruz Azul:

Spoiler for PSV:

Ada perbedaan dari klub yang ane contohkan diatas.
PSV, Cruz Azul, dan Klub-klub eks-Galatama didirikan oleh perusahaan.
Jadi, mereka dari awal sudah disokong dan dimiliki oleh sponsor mereka.
Sementara klub-klub Tiongkok, mereka didirikan oleh instansi berbeda lalu dibeli oleh investor dan akhirnya mengganti nama klub dengan tambahan nama sponsor/investor.
Ya, selain sepak bola, klub-klub basket atau voli tanah air sudah mempraktekkan nama klub+nama sponsor.
Jadi, jika klub-klub Liga 1 atau Liga 2 ingin mengaplikasikannya, bisa-bisa saja bukan?

2. Menggunakan Nama Sponsor Sebagai Nama Stadion
Quote:
Praktek seperti ini sudah sangat sering dilakukan sekarang ini.
Meskipun sama-sama berisiko menurunkan nilai sejarah klub, tapi pemakaian nama sponsor pada stadion tidak se-sakral nama klub.
Contohnya juga sangat banyak saat ini.
Di daratan Eropa misalnya, klub-klub besar pun memakai strategi ini.
Bayern Munchen dengan Allianz Arena, Manchester City-Etihad Stadium, atau Juventus yang juga memiliki Allianz Stadium.
Nilainya pun juga sangat besar.
Lihat saja kontrak antara Emirates dengan Arsenal, bisa dibayangkan pasokan dana yang Arsenal terima.
Selain nilai yang besar, kontinuitas juga bisa diperhatikan.
Hampir tidak mungkin sponsor-sponsor diatas hanya menyewa dalam waktu singkat.
Jangka kontraknya pun bisa mencapai sedekade lebih.


Meskipun sama-sama berisiko menurunkan nilai sejarah klub, tapi pemakaian nama sponsor pada stadion tidak se-sakral nama klub.
Contohnya juga sangat banyak saat ini.
Di daratan Eropa misalnya, klub-klub besar pun memakai strategi ini.
Bayern Munchen dengan Allianz Arena, Manchester City-Etihad Stadium, atau Juventus yang juga memiliki Allianz Stadium.
Nilainya pun juga sangat besar.
Lihat saja kontrak antara Emirates dengan Arsenal, bisa dibayangkan pasokan dana yang Arsenal terima.
Selain nilai yang besar, kontinuitas juga bisa diperhatikan.
Hampir tidak mungkin sponsor-sponsor diatas hanya menyewa dalam waktu singkat.
Jangka kontraknya pun bisa mencapai sedekade lebih.
Spoiler for spoiler:

Spoiler for spoiler:

Mungkin satu-satunya yang menghalangi cara ini adalah status stadion.
Kita thau di Indonesia sebagian besar klub belum memiliki stadion sendiri.
Rata-rata stadion dimiliki oleh pemkot atau pemkab.
Mirip sekali dengan yang terjadi di Italia.
Akibatnya, klub-klub belum bisa memfaatkan nilai jual stadion dengan maksimal.
Rata-rata stadion dimiliki oleh pemkot atau pemkab.
Mirip sekali dengan yang terjadi di Italia.
Akibatnya, klub-klub belum bisa memfaatkan nilai jual stadion dengan maksimal.

3. Pembagian Peletakkan Sponsor Pada Kostum
Quote:
Dari ketiga alternatif, hanya pilihan ketiga inilah yang berkaitan dengan kostum.
Maksud ane disini, dalam peletakkan logo sponsor tidak semuanya ditampilkan di semua kostum.
Jadi, klub dapat membagi peletakkan sponsor diantara kostum mereka.
Klub sendiri tidak hanya memiliki satu macam kostum saja.
Biasanya ada dua macam kostum yang klub pakai, bisa juga tiga.
Kostum kandang, kostum tandang, dan kostum alternatif.
Nah, klub bisa membagi-bagi jatah sponsor dengan ketiga jenis kostum tadi.
Sebagian sponsor ada di kostum kandang, sebagian di kostum tandang, dan lainnya di kostum alternatif.
Atau sponsor utama hadir di semua tipe kostum sementara sponsor sekunder dibagi.


Contohnya ada Rayados Monterrey di musim 2016-17 silam.
Jersey home & away disponsori oleh Hagomoslo Bien, sementara jersey third mereka disponsori AT&T.
Selain di ketiga kostum pertandingan, klub juga bisa memakai kostum latihan mereka untuk tempat sponsor.
Seperti yang dilakukan Liverpool dengan Garuda Indonesia.

Maksud ane disini, dalam peletakkan logo sponsor tidak semuanya ditampilkan di semua kostum.
Jadi, klub dapat membagi peletakkan sponsor diantara kostum mereka.
Klub sendiri tidak hanya memiliki satu macam kostum saja.
Biasanya ada dua macam kostum yang klub pakai, bisa juga tiga.
Kostum kandang, kostum tandang, dan kostum alternatif.
Nah, klub bisa membagi-bagi jatah sponsor dengan ketiga jenis kostum tadi.
Sebagian sponsor ada di kostum kandang, sebagian di kostum tandang, dan lainnya di kostum alternatif.
Atau sponsor utama hadir di semua tipe kostum sementara sponsor sekunder dibagi.
Spoiler for spoiler:

Spoiler for spoiler:

Contohnya ada Rayados Monterrey di musim 2016-17 silam.
Jersey home & away disponsori oleh Hagomoslo Bien, sementara jersey third mereka disponsori AT&T.
Selain di ketiga kostum pertandingan, klub juga bisa memakai kostum latihan mereka untuk tempat sponsor.
Seperti yang dilakukan Liverpool dengan Garuda Indonesia.
Spoiler for spoiler:

Quote:
Memang, mengurus klub sepak bola bukanlah hal yang mudah.
Melalui manajemen yang baik, klub juga akan mendapatkan hasil yang maksimal pula.
Dukungan sponsor yang banyak pun belum tentu berhasil tanpa adanya manajemen yang ciamik.
Tentu saja, hasil tidak didapat dalam waktu singkat.
Ada proses yang mungkin memakan waktu cukup lama agar klub bisa menjadi besar.
Harus ada niat dan kesungguhan agar visi klub tercapai.
Dengan berkembangnya era saat ini, klub-klub Indonesia tentu tidak boleh ketinggalan.
Lihat tetangga kita, Thailand.
Liga sepak bola mereka sudah maju saat ini.
Klub-klub Thailand juga sudah bisa menunjukkan eksistensinya di Asia.
Sudah seharusnya Indonesia untuk segera bangun dari tidur yang sepertinya nyenyak ini.
Kita tentu tidak lupa, bahwa dulu Jepang belajar kepada kita.
Lihat sekarang, mereka malah lebih maju daripada kita.
Jadi, jika bukan sekarang, kapan Indonesia akan maju?
Melalui manajemen yang baik, klub juga akan mendapatkan hasil yang maksimal pula.
Dukungan sponsor yang banyak pun belum tentu berhasil tanpa adanya manajemen yang ciamik.
Tentu saja, hasil tidak didapat dalam waktu singkat.
Ada proses yang mungkin memakan waktu cukup lama agar klub bisa menjadi besar.
Harus ada niat dan kesungguhan agar visi klub tercapai.
Dengan berkembangnya era saat ini, klub-klub Indonesia tentu tidak boleh ketinggalan.
Lihat tetangga kita, Thailand.
Liga sepak bola mereka sudah maju saat ini.
Klub-klub Thailand juga sudah bisa menunjukkan eksistensinya di Asia.
Sudah seharusnya Indonesia untuk segera bangun dari tidur yang sepertinya nyenyak ini.
Kita tentu tidak lupa, bahwa dulu Jepang belajar kepada kita.
Lihat sekarang, mereka malah lebih maju daripada kita.
Jadi, jika bukan sekarang, kapan Indonesia akan maju?
Sekian gan, maaf bila ada yang kurang jelas.
Gansis bisa mengkomennya di bawah yak.
Quote:
Thread ini merupakan pemikiran ane sendiri.
Untuk gambar ane sadur dari Google.
Sementara referensi tulisan berasal dari beberapa portal berita dan Wikipedia.
Untuk gambar ane sadur dari Google.
Sementara referensi tulisan berasal dari beberapa portal berita dan Wikipedia.

Diubah oleh rayados 02-03-2018 19:25
0
20.9K
Kutip
136
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan