Masalah keperawanan wanita sampai saat ini masih menjadi isu hangat yang kontroversial untuk diperbincangkan, khususnya dikalangan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai dari keperawanan seorang wanita. Keperawanan seorang wanita itu sangat penting, karena menyangkut akhlak moral dan tanggung jawab batin.

Apa sih itu keperawanan?

Seorang wanita bisa disebut masih perawan apabila wanita tersebut belum pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain (pasangannya/lawan jenisnya), belum pernah terjamah kemurnian dirinya (bukan kesucian, karena manusia suci itu menyangkut hal religi).
Mereka yang telah melakukan hubungan badan/hubungan seksual namun belum sampai merobek selaput dara (selaput yang disebut simbol keperawanan) bisa disebut sebagai seseorang yang telah kehilangan kemurnian dirinya (kesucian), maka bisa dikatakan sebagai seorang wanita yang sudah tidak perawan lagi. Sedangkan, wanita yang mengalami robek selaput dara karena terjadi kecelakaan dan sebab lain yang bukan karena hubungan seksual, tidak bisa disebut sebagai wanita yang sudah tidak perawan lagi. Karena, seperti yang sudah dijelaskan bahwa keperawanan itu menyangkut masalah moral dan tanggung jawab batin, sedangkan robek selaput dara itu lebih ke tanggung jawab fisik semata. Mereka yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan mengalami robek selaput dara karena penetrasi benda tumpul sang Mr.P, kemudian mereka melakukan operasi selaput dara untuk mengembalikan kondisi selaput daranya seperti semula (yang alasannya mungkin agar ketika menikah selaput dara masih utuh) tetap saja status yang disandangnya adalah sudah tidak perawan. Sekali lagi karena keperawanan itu menyangkut moral dan tanggung jawab batin, meski wanita tersebut berhasil membohongi suaminya dengan selaput daranya, apakah wanita tersebut akan mampu membohongi batin nya sendiri? atau mungkin Tuhan nya? tentu jawabannya tidak! Jadi, solusinya adalah dengan bersikap jujur ke pasangan yang akan menikahi anda, agar suami menerima anda apa adanya (karena cinta akan menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya, bukan?) dan agar tidak terjadi konflik pernikahan dikemudian hari.

Tahu kah anda? bahwa keperawanan dari seorang wanita tidak hanya bisa dilihat ketika (miss V/Selaput dara) mengeluarkan darah pada saat melakukan hubungan badan pertama kali (Malam Pertama), bukan hanya disebabkan oleh perilaku menyimpang, dalam artian melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Tetapi, ada beberapa kasus dan penyebab yang menyebabkan Miss V wanita anda tidak keluar darah pada saat Malam Pertama.

Seperti penjelasan dari artikel Bidan Andalan Ada 3 jenis selaput dara yang menyebabkan wanita bisa mengeluarkan atau tidak mengeluarkan darah pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual.
3 jenis selaput dara tersebut, antara lain:
1. Selaput dara Tebal dan dekat pembuluh darah, selaput dara jenis ini akan mudah untuk mengeluarkan darah ketika melakukan hubungan seksual pertama kali.
2. Selaput dara Elastis, jenis selaput dara ini akan sangat sulit bisa keluar darah ketika pertama kali melakukan hubungan seksual, karena elastis, bisa saja keluar darahnya setelah berkali-kali melakukan hubungan seksual atau bahkan baru bisa keluar darah setelah proses melahirkan.
3. Selaput dara Tipis, jenis selaput dara ini akan sangat mudah untuk robek (keluar darah) karena kecelakaan,dll. Namun, darah yang keluar dari jenis selaput dara ini sangat sedikit dan mungkin sulit untuk dilihat.

Sumber: http://www.bidanandalan.com/2015/10/...geluarkan.html