Tingginya minat untuk berwirausaha adalah sesuatu yang sangat positif. Apalagi kalau usaha tersebut bisa langsung memberikan dampak solusi bagi masyarakat di sekitarnya, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun dari sisi persoalan yang diatasi. Misalnya bisnis laundry yang saat ini sedang Anda bangun atau Anda rencanakan. Minimal jenis usaha ini bisa menyerap tujuh hingga sepuluh tenaga kerja, yaitu admin, bagian penjemputan, hingga bagian pencucian dan penyetrikaan. Belum lagi berapa rumah tangga yang bisa dibantu dengan kehadiran usaha ini.

Sayangnya, sebagian pengusaha laundry banyak melakukan beberapa kesalahan yang berakibat bisnis tidak berjalan secara optimal. Maka dari itu, perlu diketahui apa-apa saja yang menjadi “dosa” yang bisa membuat usaha Anda tidak berkembang. Berdasarkan fakta hasil riset, 70 persen bisnis tidak mampu bertahan hingga tahun ketiga. Sebanyak 50 persen tidak mampu bertahan hingga tahun keenam, dan hanya 5 sampai 7 persen yang bisa merayakan ulang tahunnya yang kesebelas.

Lalu apa saja 6 dosa itu?

Manajemen Uang

Ini adalah kesalahan yang paling sering terjadi pada pengusaha pemula. Bisnis laundry adalah bisnis yang perputaran uangnya hampir setiap hari. “Celakanya”, banyak pemilik bisnis yang matanya langsung “hijau” begitu memegang uang yang sedemikian banyak di tangannya. Dianggapnya uang tersebut bisa dipakai buat hal-hal lain di luar kebutuhan usaha. Padahal, uang yang dipegang itu nantinya akan dipakai untuk membeli deterjen, membayar listrik, gaji karyawan, bensin dan sebagainya.

Lokasi

Tidak bisa dipungkiri untuk mendapatkan tempat yang strategis dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat melihat ada peluang menyewa ruko yang lebih murah, pebisnis bermodal pas-pasan langsung memilih. Padahal, arus lalu lalang orang dan kendaraan di lokasi tersebut sangat kecil. Meski kapasitas ruangnya mampu menampung lebih dari lima unit mesin cuci, namun kalau yang datang menitipkan pakaiannya hanya dua orang per hari, investasi lokasi tersebut terkesan sia-sia dan useless.

Gaji kecil

Demi menekan biaya operasional bulanan yang rendah, maka Anda pun menggaji orang-orang yang tidak berkompeten dengan komitmen kerja yang rendah. Alasannya, Anda mampu mendidik mereka menjadi lebih baik. Padahal, tujuan Anda menjalankan bisnis adalah untuk mengembangkan usaha ini lebih cepat, bukan menghabiskan waktu dengan mendidik orang-orang yang memang tidak mau dididik. Orang seperti ini hanya bekerja sesuai jamnya, tidak ada loyalitas, dan cenderung takut kepada bos.

Barang bekas

Tidak masalah membeli mesin cuci bekas sebenarnya, namun yang menjadi masalahnya adalah demi menekan harga, pengusaha laundry membeli mesin rusak dan berharap ada tukang yang mampu mereparasinya dan menormalkannya kembali. Saat digunakan, nanti akan ada masalah-masalah teknis yang ditimbulkan dari mesin cuci yang butut tersebut. Efeknya, ada pengeluaran tambahan demi membetulkan kembali mesin cuci ini.

Tidak melek finansial

Memberikan harga yang murah dibanding pesaing Anda adalah sesuatu yang bagus jika dilihat dari sisi strategi. Namun Anda perlu mempelajari yang namanya laporan laba rugi, arus kas, neraca untuk melihat apakah dengan menetapkan harga yang lebih murah bisnis laundry Anda bisa meraup keuntungan? Jangan-jangan sebenarnya merugi hanya saja tidak disadari. Mungkin laporan penjualannya bagus, tapi Anda sama sekali tidak pernah menyentuh uang, maka yang harus dilihat adalah posisi piutang dan modal di neraca. Jangan-jangan sebenarnya banyak piutang yang belum tertagih.

Tidak promosi

Ini adalah dosa lain yang dilakukan para pebisnis laundry pemula. Biaya promosi ditekan sehemat mungkin. Hanya agar tidak terlalu “boros”, promosi hanya dilakukan dengan menyebarkan brosur fotokopian saja. Padahal kalau mau mengeluarkan lebih banyak lagi biayanya, bisa jadi omset Anda cepat melesat.

Kesalahan-kesalahan di atas hendaknya tidak Anda lakukan karena sudah terbukti malah membuat sebuah bisnis tidak berkembang. Untuk mempercepat pertumbuhan usaha, maka hindari keenam dosa di atas.

Sukses buat Anda!