Haloo Agan Sista yang kece-kece, makasih yah udah mampir lagi di trit ane si Kaksus10.

:monggo :monggo :monggo
Agan Sista pasti udah dengar berita terakhir mengenai kasus penangkapan waria di Aceh?

Jai pada Sabtu, 27 Januari 2018 kemarin,Polres Aceh Utara dan Polisi Syariah Aceh Utara menciduk 12 orang waria yang sedang berada di salon. Setelah terciduk, para waria tersebut diamankan dan dibawa ke Polres setempat untuk dibina.
Nah, yang bikin berita ini jadi heboh, pada saat para waria ini berada di Polres, para polisi melakukan proses pembinaan yang dianggap (oleh beberapa pihak) melanggar HAM. Menurut berita, para polisi meminta para waria tersebut mengganti pakaian mereka dengan pria, dan rambut mereka pun digunduli layaknya pria.

Berikut potongan berita mengenai penangkapan waria di Aceh Utara

source

Sejak kasus penangkapan waria tersebut, Polres Aceh Utara menjadi sorotan publik. Beberapa tokoh pun bereaksi dengan aksi pembinaan yang dilakukan oleh para polisi ini.

Diantara tokoh yang bereaksi adalah Usman Hamid, yang merupakan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia. Beliau mengatakan bahwa pemotongan rambut dan mengubah gaya para waria menjadi laki-laki macho harus segera diakhiri. Pola pembinaan seperti yang dilakukanoleh polisi dinilai bertentangan dengan kewajiban internasional.

Ini sedikit kutipan dari tanggapan Amnesty International :

source

Reaksi yang tidak jauh berbeda juga diberikan oleh Ketua MPR kita, Gan Sist, Bapak Zulkifli Hasan. Menurut Beliau penggundulan yang dilakukan oleh Polisi Aceh Utara sudah melanggar hak seseorang.

Berikut kutipan pernyataan Bapak Zulkifli Hasan terkait proses pembinaan para waria di Aceh Utara :

source

Membaca dua pemberitaan di atas ane pribadi sih cukup terkejut yah, karena sebagai dua orang yang memiliki pengaruh yang cukup besar seharusnya Bapak Zulkifli Hasan dan Bapak Usman Hamid bisa memandang kasus ini lebih bijak lagi.

Sebenarnya hak kemanusiaan apa yang telah dilanggar oleh Polisi Aceh Utara. Karena kalau menurut ane, proses pembinaan yang dilakukan oleh polisi Aceh Utara sudah sangat tepat.
Yuk coba kita simak satu persatu apa yang telah dilakukan oleh polisi Aceh Utara.

1. Mengganti pakaian para waria dengan pakaian laki-laki

source
Ini prosedur sudah wajar dan lazim banget, bahkan cenderung lebih sopan loh Gan Sist.
Coba deh Agan Sista cek, kalau maling yang ketangkap massa pasti diikat dan ditelanjangi kan? Belum lagi harus siap-siap kena bogem mentah dari orang-orang yang berkumpul di sana.

Selain itu, pernah ngga Agan Sista melihat para pelajar yang tertangkap polisi Karena tawuran? Tuh para pelajar pasti disuruh lepas baju kan?

Nah ini, polisi ngga menelanjangi mereka loh, malah diminta secara baik-baik mengganti pakaian mereka dengan pakaian laki-laki, dimana yah emang itu pakaian yang seharusnya mereka kenakan.

2. Menggunduli rambut para waria

source
Tidak jauh berbeda dengan point yang pertama tadi Gan Sist, coba deh maling atau buronan yang tertangkap polisi pasti akan digunduli kan?

Yah massa juga melakukan hal yang sama kan ketika ada maling yang tertangkap? Udah ditelanjangi, digunduli, dipukuli juga.
Jadi apakah masih bisa dibilang bahwa polisi melanggar hak seseorang?

3. Disuruh berteriak hingga suaranya menjadi suara laki-laki
Menurut pemberitaan, para waria disuruh berteriak hingga mengeluarkan suara laki-laki.
Lah trus salahnya dimana? Kan memang mereka laki-laki?
Ane jadi bingung Gan Sist..

Di saat-saat mayoritas orang Indonesia mendukung gerakan anti LGBT, kenapa Bapak Zulkifli Hasan dan Bapak Usman Hamid malah cenderung para pelaku LGBT ini. Ini yang sangat ane sayangkan. Sebenarnya mereka itu ada di posisi mana sih?

Jelas para waria adalah para pendukung gerakan LGBT, di mana hal ini sangat bertentangan dengan norma dan hokum agama yang berlaku di Indonesia.

Belum lagi perilaku menyimpang mereka, para waria, dapat memberikan contoh yang tidak baik untuk anak-anak para generasi bangsa. Gimana coba kalau para waria dibiarkan tumbuh subur di Indonesia? Para anak kemudian perilaku para waria tersebut.
Agan Sista mau punya anak cucu waria seperti gitu?

Perilaku menyimpang seperti waria, lesbian dan homoan kian marak belakangan ini Gan Sist. Kita bisa cek di beberapa acara televisi, pria dengan gaya waria kini hadir rutin di sana. Belum lagi kalau kita main sosial media, wahh mereka bisa dengan bebas mengekspresikan diri mereka.

Sejujurnya ane ngga membenci orangnya, ane benci perilakunya Gan Sist. Karena perilaku memnyimpang ini seperti virus yang bisa menular dengan cepat. Maka dari itu, ane mendukung ketegasan para polisi Aceh Utara dalam proses pembinaan para waria. Toh para polisi juga tidak melakukan tindakan kekerasan fisik apapun kok.

Ane percaya tindakan preventif yang dilakukan para Polisi di Aceh Utara hanya untuk menjaga ketertiban dan keamanan daerahnya saja. Pasti tindakan para polisi ini berdasarkan laporan dan keluhan dari warga di Aceh Utara, yang artinya banyak warga yang resah akan kehadiran para waria ini.

Nah, kalau menurut Agan Sista , tepatkah tidakan yang dilakukan oleh Polisi di Aceh Utara?

Bagaimana tanggapan Agan Sista terhadap pernyataan Ketua MPR kita, Bapak Zulkifli Hasan dan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Bapak Usman Hamid?

Yuk sharing tanggapan dan pemikiran Agan Sista di kolom komentar, mungkin bisa jadi pencerahan dan tambahan informasi buat ane serta Kaskuser yang lainnya.
:nulisah :nulisah :nulisah
Akhir kata ane ucapin terima kasih buat Agan Sista yang udah mampir di trit ane ini yah.
Kalau berkenan ane bagi tjendolnya donk Gan Sist..