WARTA KOTA KEBON JERUK -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, serta Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat, diketahui sempat berjanji ke beberapa pedagang bunga di Pasar Bunga Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk bisa lakukan penataan sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) liar, yang kerap kali membuat sepanjang Jalan Sulaiman, semrawut.
Beberapa pedagang bunga di Pasar Bunga itu, mengeluh lantaran kinerja pemerintah nampak kendor dalam melakukan penataan.
Sejumlah pedagang bunga juga mengatakan, jika Pasar Bunga Rawa Belong yang seringkali dikunjungi para turis kini tidak lagi.
Kondisi jorok akan adanya sampah berserakan di jalan, ratusan kendaraan yang parkir secara sembarang tempat, ratusan PKL liar yang saat ini masih bebas berdagang di trotoar, menjadi penyebab utama turis kini enggan lagi datang berkunjung ke Pasar Bunga Rawa Belong.

Tak hanya itu saja, para warga lokal yang kunjungi Pasar Bunga Rawa Belong, kini juga sulit untuk masuk berbelanja bunga akibat kesemrawutan itu.
"PKL, Parkir kendaraan sembarang tempatnya, belum lagi sampah, trotoar saja digunakannya sama PKL. Pihak Kecamatan dan Kelurahan ini sebenarnya sering sidak di pagi hari. Sering ya mengawasi, tapi menurut saya waktunya salah lah. Kenapa enggak sore hari selepas orang ya pada pulang kerja, atau malam hari. Nah, pada malam hari itu lah, wilayah Pasar Bunga Rawa Belong itu mirip semrawutnya di Tanah Abang. Enggak jauh beda," papar Yasin (38), pedagang bunga di Pasar Bunga Rawa Belong itu, Kamis (1/3/2018).
Keluhan Yasin yang sudah empat tahun usaha berbagai bunga di Pasar Bunga Rawa Belong, tidak hanya sampai disitu saja.
Menurut Yasin, pihak pemerintah sempat berjanji akan segera melakukan penataan PKL liar di wilayah Pasar Bunga Rawa Belong.
Namun, hingga saat ini penataan PKL dan juga di Kawasan Pasar Bunga Rawa Belong, belum juga terealisasikan.
Beberapa PKL liar menurut Yasin kembali, masih bebas bergerilya dagang di trotoar serra pinggir jalan di Jalan Sulaiman.
"Penataan PKL yang mana ya? Sampai saat ini saja kondisi Pasar Bunga Rawa Belong itu gak berubah sama sekali. Tetap saja semrawut lah mas. Pengunjung mau beli saja ke sini (Pasar Bunga Rawa Belong) saja sudah ogah-ogahan karena macetnya memang luar biasa kalau di sore dan malam hari. Karena ada PKL tadi dan parkiran sembarangan. Turis-turis, dulu datang ke sini berbelanja. Sekarang? Mana mau lah ya mereka ke sini. Toh kami pun sepi pendapatan jadinya," paparnya.
Pedagang Pasar Bunga Rawa Belong lainnya, Rimah (26) mengaku gondok akan keberadaan PKL dan preman parkir liar di lingkungan Pasar Bunga Rawa Belong, atau di sepanjang pinggir Jalan Sulaiman.
Keberadaan mereka membuat pengunjung pasar sulit masuk serta mendapat lahan parkir
"Pernah orang kelurahan, kecamatan, berbagai pejabat datang ke sini janji Pasar Rawa Belong ini ditata jadi lebih bagus alasannya menjelang Asian Games 2018. Kalau kata saya sih, Asian Games 2018 berakhir juga belum ditata. Orang pemerintah kan gede janji di mulut saja. Kalau niat ditata ya sekalian gebrak. Dikit-dikit, hanya sosialisasi doang. Gimana mau laku dagangan bunga di sini kalau pengunjung mau datang ke sini susah masuk. Seringkali terjadi semrawut sore dan malam hari," jelasnya.

Pantauan Warta Kota, berbagai macam PKL di kawasan Pasar Bunga Rawa Belong terbilang marak.
Tidak hanya PKL, nampak pengendara sepeda motor dan para pengemudi ojel online (ojol) yang parkir di bibir Jalan Sulaiman, juga membuat kondisi di lokasi semakin ramai dan berujung semrawut. (BAS)

Sumber ; http://wartakota.tribunnews.com/2018/03/01/pkl-dan-parkir-liar-bikin-gondok-pedagang-bunga-pasar-bunga-rawa-belong?page=2

=====================================

Sepertinya lebih menarik jualan di trotoar nih...