- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Selalu Berubah-Ubah dalam Atasi PKL Melawai. Maunya Sandi Apa sih?


TS
jekardawatch
Selalu Berubah-Ubah dalam Atasi PKL Melawai. Maunya Sandi Apa sih?
Awalnya saat menemukan isu PKL melawai menggunakan spanduk OK Oce, sontak Sandi merasa program kampanyenya dicatut..
Sandi kemudian melarang PKL berjualan di trotoar
Tapi tak lama kemudian Sandi berbalik membela lagi PKL sana dengan alasan masih dibutuhkan warga
Lalu Sandi kemudian ngotot mau mengeluarkan diskresi sebagai pengecualian bagi PKL Melawai...
Tapi tak sampai sehari, sudah dicabut lagi pernyataannya, dengan menyatakan bahwa diskresi tidak jadi dikeluarkan
Sumpah ane ngakak sambil gregetan. Sebenarnya ini Sandi maunya apa sih? Jakarta dibikin plin plan maju mundur. Antara jadi apa ga.. Mau dilarang, bingung, pake diskresi, ga jadi lagi...

Spoiler for "dicatut nih ye":
Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut PKL berspanduk OK OCE di Melawai, Jakarta Selatan bukanlah UMKM binaan program OK OCE. Dia meminta PKL tersebut ditata dan tidak mendompleng kesuksesan OK OCE.
Sandiaga menyebut Pemprov DKI tidak memiliki program binaan OK OCE di kawasan Melawai. Penataan PKL tersebut adalah tanggung jawab Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan. Dia lalu memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk turun langsung.
"Jadi yang nanti saya perintahkan Sudin dan juga Wali Kota Jakarta Selatan untuk menata, selama tentunya tidak ada yang dikutip biaya dan tidak ada yang menggunakan kesempatan ini mendompleng animo dan kesuksesan dari OK OCE untuk disalahgunakan," kata Sandiaga, di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/2/2018) kemarin.

Baca juga: PKL Berspanduk OK OCE Buka Lapak di Trotoar Jaksel
Sandiaga menegaskan bahwa PKL di Melawai bukan bagian dari OK OCE, meski mereka memasang spanduk bertuliskan program Anies-Sandi itu. Namun dia membuka kesempatan untuk bergabung.
"Jadi kita nggak usah suuzon dulu, kita tanya dan pendekatan yang baik. Kita harapkan kalau seandainya mereka belum terjaring program OK OCE, justru ini jadi semangat kita agar mereka untuk ikut program itu," paparnya
Sandi berharap para PKL tidak lagi menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan. Program OK OCE sendiri adalah One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE).
Baca juga: Soal PKL di Trotoar, Sandi Minta Tak Ada yang Dompleng Sukses OK OCE
Sandi menargetkan OK OCE bisa hadir di 44 kecamatan di 5 wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu. Pada 1 April 2017 lalu, saat Sandi masih dalam masa kampanye, meresmikan OK OCE Mart pertama di Cikajang, Jakarta Selatan. OK OCE Mart ini memiliki konsep menjaring pengusaha kecil yang lahir dari program OK OCE.
Kemudian pada awal Februari ini, Kecamatan Grogol Petamburan membuka pendaftaran untuk pelatihan OK OCE atau kewirausahaan. Hingga Januari 2018, ada 1.039 orang peserta yang mendaftar.
Masih di Februari ini juga, Sandi juga pernah meluncurkan OK OCE Technology . Program ini dibuat untuk mengembangkan bisnis digital melalui dunia startup.
Baca juga: Sandiaga Minta PKL di Melawai Tak Jualan di Trotoar
Selain itu, dia juga pernah meresmikan program OK Obe atau One Kecamatan One Ondel-Ondel Betawi. OK Obe akan bersinergi dengan OK OCE terkait pengembangan budaya yang menumbuhkan ekonomi rakyat.
Komunitas Jakarta Tersenyum (KJT) OK OCE Laku Pandai juga sudah diresmikan Sandi. Dengan program tersebut warung-warung kelontong yang ada di Jakarta bisa melayani transaksi secara digital, misalnya membayar listrik. Sandi juga pernah menghadiri Soft Launching OK OCE Global Office di Setiabudi Jakarta Selatan.
Kembali ke soal PKL di Melawai yang dinilai Sandi mendompleng OK OCE, mereka berjualan di trotoar Jalan Adityawarman I dan Jalan Sunan Ampel, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menggunakan spanduk OK OCE. Kini spanduk bertuliskan OK OCE itu telah dicabut karena diminta petugas Suku Dinas Koperasi dan UKM Kota Jakarta Selatan yang meninjau lokasi. Namun para PKL itu masih berjualan di lokasi menggunakan trotoar jalan.
Sumber: https://news.detik.com/berita/3889617/klaim-sandiaga-soal-kesuksesan-ok-oce-yang-didompleng
Sandiaga menyebut Pemprov DKI tidak memiliki program binaan OK OCE di kawasan Melawai. Penataan PKL tersebut adalah tanggung jawab Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan. Dia lalu memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk turun langsung.
"Jadi yang nanti saya perintahkan Sudin dan juga Wali Kota Jakarta Selatan untuk menata, selama tentunya tidak ada yang dikutip biaya dan tidak ada yang menggunakan kesempatan ini mendompleng animo dan kesuksesan dari OK OCE untuk disalahgunakan," kata Sandiaga, di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/2/2018) kemarin.
Baca juga: PKL Berspanduk OK OCE Buka Lapak di Trotoar Jaksel
Sandiaga menegaskan bahwa PKL di Melawai bukan bagian dari OK OCE, meski mereka memasang spanduk bertuliskan program Anies-Sandi itu. Namun dia membuka kesempatan untuk bergabung.
"Jadi kita nggak usah suuzon dulu, kita tanya dan pendekatan yang baik. Kita harapkan kalau seandainya mereka belum terjaring program OK OCE, justru ini jadi semangat kita agar mereka untuk ikut program itu," paparnya
Sandi berharap para PKL tidak lagi menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan. Program OK OCE sendiri adalah One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE).
Baca juga: Soal PKL di Trotoar, Sandi Minta Tak Ada yang Dompleng Sukses OK OCE
Sandi menargetkan OK OCE bisa hadir di 44 kecamatan di 5 wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu. Pada 1 April 2017 lalu, saat Sandi masih dalam masa kampanye, meresmikan OK OCE Mart pertama di Cikajang, Jakarta Selatan. OK OCE Mart ini memiliki konsep menjaring pengusaha kecil yang lahir dari program OK OCE.
Kemudian pada awal Februari ini, Kecamatan Grogol Petamburan membuka pendaftaran untuk pelatihan OK OCE atau kewirausahaan. Hingga Januari 2018, ada 1.039 orang peserta yang mendaftar.
Masih di Februari ini juga, Sandi juga pernah meluncurkan OK OCE Technology . Program ini dibuat untuk mengembangkan bisnis digital melalui dunia startup.
Baca juga: Sandiaga Minta PKL di Melawai Tak Jualan di Trotoar
Selain itu, dia juga pernah meresmikan program OK Obe atau One Kecamatan One Ondel-Ondel Betawi. OK Obe akan bersinergi dengan OK OCE terkait pengembangan budaya yang menumbuhkan ekonomi rakyat.
Komunitas Jakarta Tersenyum (KJT) OK OCE Laku Pandai juga sudah diresmikan Sandi. Dengan program tersebut warung-warung kelontong yang ada di Jakarta bisa melayani transaksi secara digital, misalnya membayar listrik. Sandi juga pernah menghadiri Soft Launching OK OCE Global Office di Setiabudi Jakarta Selatan.
Kembali ke soal PKL di Melawai yang dinilai Sandi mendompleng OK OCE, mereka berjualan di trotoar Jalan Adityawarman I dan Jalan Sunan Ampel, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menggunakan spanduk OK OCE. Kini spanduk bertuliskan OK OCE itu telah dicabut karena diminta petugas Suku Dinas Koperasi dan UKM Kota Jakarta Selatan yang meninjau lokasi. Namun para PKL itu masih berjualan di lokasi menggunakan trotoar jalan.
Sumber: https://news.detik.com/berita/3889617/klaim-sandiaga-soal-kesuksesan-ok-oce-yang-didompleng
Sandi kemudian melarang PKL berjualan di trotoar
Spoiler for larang nih ye:
Sandiaga Uno Larang PKL Melawai Jualan di Trotoar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno dengan tegas melarang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Melawai, Jakarta Selatan berjualan di atas trotoar. Sebab, ia tak ingin wajah trotoar di Ibu Kota kian disesaki dengan PKL. Ke depannya, ia akan merangkul mereka untuk bergabung ke dalam program OK OCE agar kesejahteraan mereka lebih terjamin.
"Kita akan rangkul mereka dan kalau misalnya itu yang kita inginkan kan mereka tidak mengokupansi trotoar. Trotoar kan untuk pejalan kaki," kata Sandiaga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/2/2018).
BERITA TERKAIT +
Tak Punya Izin, 168 Bangunan di Bojonggede Dibongkar
PKL Masih Menjamur di Trotoar, Ombudsman Anggap Satpol PP Tidak Bekerja Maksimal
Terbongkarnya Keterlibatan Oknum Pamong Praja dalam Karut-marut Penataan PKL di Ibu Kota
Belakangan ada kabar berembus kalau mereka memang ingin mennjadi bagian dari OK OCE, sehingga mereka memasang spanduk bertuliskan OK OCE di tempat mereka berjualan. Apabila hal itu memang benar, maka orang nomor dua di Ibu Kota itu mempersilakan kepada mereka untuk ikut bergabung.
"Jadi kita enggak usah suuzan dulu, kita tanya dan pendekatan yang baik. Kita harapkan kalau seandainya mereka belum terjaring program OK OCE, justru ini jadi semangat kita agar mereka untuk ikut program itu," paparnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya meminta kepada Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi untuk memantau keberadaan PKL tersebut. Sehingga trotoar di sana tidak dipenuhi oleh PKL yang nakal berjualan di kawasan tersebut.
"Jadi yang nanti saya perintahkan sudin dan juga Wali Kota Jakarta Selatan untuk menata selama tentunya tidak ada yang dikutip biaya dan tidak ada yang menggunakan kesempatan ini mendompleng animo dan kesuksesan dari OK OCE untuk disalahgunakan," tukasnya.
(muf)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno dengan tegas melarang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Melawai, Jakarta Selatan berjualan di atas trotoar. Sebab, ia tak ingin wajah trotoar di Ibu Kota kian disesaki dengan PKL. Ke depannya, ia akan merangkul mereka untuk bergabung ke dalam program OK OCE agar kesejahteraan mereka lebih terjamin.
"Kita akan rangkul mereka dan kalau misalnya itu yang kita inginkan kan mereka tidak mengokupansi trotoar. Trotoar kan untuk pejalan kaki," kata Sandiaga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/2/2018).
BERITA TERKAIT +
Tak Punya Izin, 168 Bangunan di Bojonggede Dibongkar
PKL Masih Menjamur di Trotoar, Ombudsman Anggap Satpol PP Tidak Bekerja Maksimal
Terbongkarnya Keterlibatan Oknum Pamong Praja dalam Karut-marut Penataan PKL di Ibu Kota
Belakangan ada kabar berembus kalau mereka memang ingin mennjadi bagian dari OK OCE, sehingga mereka memasang spanduk bertuliskan OK OCE di tempat mereka berjualan. Apabila hal itu memang benar, maka orang nomor dua di Ibu Kota itu mempersilakan kepada mereka untuk ikut bergabung.
"Jadi kita enggak usah suuzan dulu, kita tanya dan pendekatan yang baik. Kita harapkan kalau seandainya mereka belum terjaring program OK OCE, justru ini jadi semangat kita agar mereka untuk ikut program itu," paparnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya meminta kepada Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi untuk memantau keberadaan PKL tersebut. Sehingga trotoar di sana tidak dipenuhi oleh PKL yang nakal berjualan di kawasan tersebut.
"Jadi yang nanti saya perintahkan sudin dan juga Wali Kota Jakarta Selatan untuk menata selama tentunya tidak ada yang dikutip biaya dan tidak ada yang menggunakan kesempatan ini mendompleng animo dan kesuksesan dari OK OCE untuk disalahgunakan," tukasnya.
(muf)
Tapi tak lama kemudian Sandi berbalik membela lagi PKL sana dengan alasan masih dibutuhkan warga
Spoiler for doh..:
Sandiaga: PKL Melawai Hadir karena Dibutuhkan Masyarakat
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pedagang kaki lima ( PKL) di trotoar Melawai, Jakata Selatan, ada karena dibutuhkan masyarakat. Karyawan yang ada di sekitar lokasi itu mendatanginya untuk menyampaikan itu. "Mereka hadir di situ karena dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, termasuk gedung-gedung tersebut, gedung PLN yang karyawannya kemarin secara volunteer datang ke saya, bilang bahwa kami butuh untuk makan pagi di sini untuk makan siang," kata Sandiaga di Hotel Luminor, Jalan Pecenongan, Kamis (1/3/2018). Karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat tersebut. Sandiaga mengatakan, tak hanya pegawai di sekitar Melawai, para pejalan kaki lainnya juga membutuhkan PKL tersebut. Baca juga : Sandiaga Bilang Pejalan Kaki Justru Memerlukan PKL Melawai Namun, dia berjanji akan mengatur PKL agar pejalan kaki tetap bisa menggunakan trotoar dengan nyaman. "Karena trotoar itu memang fungsinya untuk pejalan kaki, kami harus carikan jalan supaya ada sedikit ruang untuk pejalan kaki," ujar Sandiaga. PKL di trotoar Melawai juga akan diberi pelatihan OK OCE. Sandiaga mengatakan, ada 75 pedagang yang akan didaftarkan ikut program OK OCE di Kecamatan Kebayoran Baru.
https://regional.kompas.com/read/201...kan-masyarakat
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pedagang kaki lima ( PKL) di trotoar Melawai, Jakata Selatan, ada karena dibutuhkan masyarakat. Karyawan yang ada di sekitar lokasi itu mendatanginya untuk menyampaikan itu. "Mereka hadir di situ karena dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, termasuk gedung-gedung tersebut, gedung PLN yang karyawannya kemarin secara volunteer datang ke saya, bilang bahwa kami butuh untuk makan pagi di sini untuk makan siang," kata Sandiaga di Hotel Luminor, Jalan Pecenongan, Kamis (1/3/2018). Karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat tersebut. Sandiaga mengatakan, tak hanya pegawai di sekitar Melawai, para pejalan kaki lainnya juga membutuhkan PKL tersebut. Baca juga : Sandiaga Bilang Pejalan Kaki Justru Memerlukan PKL Melawai Namun, dia berjanji akan mengatur PKL agar pejalan kaki tetap bisa menggunakan trotoar dengan nyaman. "Karena trotoar itu memang fungsinya untuk pejalan kaki, kami harus carikan jalan supaya ada sedikit ruang untuk pejalan kaki," ujar Sandiaga. PKL di trotoar Melawai juga akan diberi pelatihan OK OCE. Sandiaga mengatakan, ada 75 pedagang yang akan didaftarkan ikut program OK OCE di Kecamatan Kebayoran Baru.
https://regional.kompas.com/read/201...kan-masyarakat
Lalu Sandi kemudian ngotot mau mengeluarkan diskresi sebagai pengecualian bagi PKL Melawai...
Spoiler for maunya gimana sih?:
Sandiaga Pakai Hak Diskresi agar PKL Bisa Berjualan di Trotoar Melawai
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui pedagang kaki lima ( PKL) yang berjualan di atas trotoar Melawai, Jakarta Selatan, melanggar peraturan daerah. Namun, dirinya akan menggunakan hak diskresi untuk tetap memperbolehkan para PKL tersebut berjualan. "Ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja, (jika) dikali dua, paling tidak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/2/2018). Meski demikian, ia tetap meminta para PKL berjualan tidak sampai mengganggu hak pejalan kaki. Baca juga: Sandiaga Sebut PKL Berspanduk OK OCE di Melawai Didukung Warga Dia meminta para PKL ditata rapi. Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berjualan di atas saluran air dan trotoar, Selasa (27/2/2018). Mereka sempat memasang spanduk bertulisan OK OCE.(KOMPAS.com/NURSITA SARI) "Kuncinya adalah kami tetap menghadirkan jalan yang bisa memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Kami juga mendorong supaya fungsi badan jalan tidak terganggu," ucapnya. Selain itu, pihaknya juga sudah mendata PKL Melawai yang memasang spanduk OK OCE. Baca juga: PKL Melawai yang Pasang Spanduk OK OCE Diusulkan Jadi Binaan KUMKMP Ada 75 pedagang yang berjualan di area tersebut. Sandiaga menuturkan, mereka segera didaftarkan menjadi peserta OK OCE. "Hari ini kami bisa data, mudah-mudahan mereka bisa bergabung OK OCE, sehingga betul-betul bukan bergabung OK OCE KW 2, tetapi bergabung dengan OK OCE yang asli," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/...otoar-melawai.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui pedagang kaki lima ( PKL) yang berjualan di atas trotoar Melawai, Jakarta Selatan, melanggar peraturan daerah. Namun, dirinya akan menggunakan hak diskresi untuk tetap memperbolehkan para PKL tersebut berjualan. "Ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja, (jika) dikali dua, paling tidak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/2/2018). Meski demikian, ia tetap meminta para PKL berjualan tidak sampai mengganggu hak pejalan kaki. Baca juga: Sandiaga Sebut PKL Berspanduk OK OCE di Melawai Didukung Warga Dia meminta para PKL ditata rapi. Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berjualan di atas saluran air dan trotoar, Selasa (27/2/2018). Mereka sempat memasang spanduk bertulisan OK OCE.(KOMPAS.com/NURSITA SARI) "Kuncinya adalah kami tetap menghadirkan jalan yang bisa memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Kami juga mendorong supaya fungsi badan jalan tidak terganggu," ucapnya. Selain itu, pihaknya juga sudah mendata PKL Melawai yang memasang spanduk OK OCE. Baca juga: PKL Melawai yang Pasang Spanduk OK OCE Diusulkan Jadi Binaan KUMKMP Ada 75 pedagang yang berjualan di area tersebut. Sandiaga menuturkan, mereka segera didaftarkan menjadi peserta OK OCE. "Hari ini kami bisa data, mudah-mudahan mereka bisa bergabung OK OCE, sehingga betul-betul bukan bergabung OK OCE KW 2, tetapi bergabung dengan OK OCE yang asli," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/...otoar-melawai.
Tapi tak sampai sehari, sudah dicabut lagi pernyataannya, dengan menyatakan bahwa diskresi tidak jadi dikeluarkan
Spoiler for gregetan:
Sandiaga Batal Gunakan Hak Diskresi untuk PKL Trotoar Melawai
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku batal menggunakan hak diskresi untuk memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di atas trotoar Melawai, Jakarta Selatan. "Enggak ada kayaknya (hak diskresi) karena (PKL) itu mau ditata, diarahin," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018). Ia menambahkan, para PKL sedang dicarikan lokasi sementara berdagang. Namun, dia belum menjelaskan lokasi sementara itu. Baca juga: Ditantang Pakai Diskresi agar PKL Berjualan di Trotoar Istana, Begini Tanggapan Sandiaga "(Para PKL) mau ditata, diarahin. Kalian nyorotin banget begitu, terus ( PKL trotoar Melawai) pada ketakutan," katanya. Sebelumnya, Sandiaga mengatakan akan menggunakan hak diskresi untuk tetap memperbolehkan para PKL trotoar Melawai berjualan. Namun, Sandiaga mengetahui rencananya itu menyalahi aturan. "Ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja, (jika) dikali dua, paling tidak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/2/2018).
https://megapolitan.kompas.com/read/...otoar-melawai.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku batal menggunakan hak diskresi untuk memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan di atas trotoar Melawai, Jakarta Selatan. "Enggak ada kayaknya (hak diskresi) karena (PKL) itu mau ditata, diarahin," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018). Ia menambahkan, para PKL sedang dicarikan lokasi sementara berdagang. Namun, dia belum menjelaskan lokasi sementara itu. Baca juga: Ditantang Pakai Diskresi agar PKL Berjualan di Trotoar Istana, Begini Tanggapan Sandiaga "(Para PKL) mau ditata, diarahin. Kalian nyorotin banget begitu, terus ( PKL trotoar Melawai) pada ketakutan," katanya. Sebelumnya, Sandiaga mengatakan akan menggunakan hak diskresi untuk tetap memperbolehkan para PKL trotoar Melawai berjualan. Namun, Sandiaga mengetahui rencananya itu menyalahi aturan. "Ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja, (jika) dikali dua, paling tidak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/2/2018).
https://megapolitan.kompas.com/read/...otoar-melawai.
Sumpah ane ngakak sambil gregetan. Sebenarnya ini Sandi maunya apa sih? Jakarta dibikin plin plan maju mundur. Antara jadi apa ga.. Mau dilarang, bingung, pake diskresi, ga jadi lagi...


Diubah oleh jekardawatch 03-03-2018 02:31
0
3.4K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan