- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jaringan Muslim Cyber Army Penyebar Hoax di Tasikmalaya Ditangkap


TS
dybala.mask
Jaringan Muslim Cyber Army Penyebar Hoax di Tasikmalaya Ditangkap
02 Mar 2018
Liputan6.com, Tasikmalaya - Seorang anggota jaringan Muslim Cyber Army (MCA) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ditangkap polisi. Pegawai rumah makan ini sengaja menyebar berita bohong alias hoax melalui media sosial.
Fuad Sidiq, warga Cikalong, Tasikmalaya ini menjalani pemeriksaan di Mapolres Tasikmalaya Kamis siang. Anggota jaringan Muslim Cyber Army (MCA) ini ditangkap karena diduga menyebarkan hoax alias berita bohong di akun Facebook miliknya.
BACA JUGA
Disebut Pernah Terlibat Kegiatan MCA, Ini Tanggapan Aher
Guru SMA Ditangkap karena Sebarkan Berita Bohong
6 Fakta Mencengangkan Kelompok MCA Penyebar Hoax dan Hate Speech
Seperti yang ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (2/3/2018), tersangka sengaja menyebar kabar bohong ada orang gila yang membawa senjata tajam ditangkap di Pondok Pesantren Cipasung. Polisi menyita barang bukti berupa telepon genggam beserta sim card dan print out postingan berita hoax tersangka.
"Yang bersangkutan menyebutkan valid datanya. Padahal dari foto saja sudah tidak valid ditambah lagi ada senjata tajam. Dari penyelidikan, tersangka tergabung dalam grup Muslim Cyber Army," ujar Kapolres Tasikmalaya, AKBP Anton Sujarwo.
Sementara itu, Polda Jawa Barat menangkap Ahmad Sofyan tersangka penyebar berita bohong dan ujaran kebencian terkait penganiayaan ulama di media sosial. Tersangka mengaitkan peristiwa penganiayaan ulama dengan adanya kebangkitan Partai Komunis Indonesia.
"Meresahkan masyarakat. Pertama ini kan yang mengatakan bahwa yang menganiaya para ulama kan orang-orang PKI artinya PKI sudah bangkit. Kemudian yang dia viralkan dan hembuskan itu bukan semua ulama, dari 16 kasus hanya dua yang betul ulama. Yang 14 kasus bukan ulama namun masyarakat biasa, " ujar Direktur Krimsus Polda Jabar, Kombes Samudi.
Tersangka memiliki sembilan akun Facebook untuk menyebarluaskan berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian tersebut.
http://news.liputan6.com/read/333523...laya-ditangkap
Warga Tasik Penyebar Postingan Ujaran Kebencian Ternyata "Sniper" MCA
"Perkirakan kita (hasil) koordinasi dengan Bareskrim, dia itu sniper atau pengumpan foto," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Umar Surya Fana di Mapolda Jabar, Kamis (1/3/2018). Umar menjelaskan, sniper ini bertugas untuk mencari foto berita untuk kemudian diumpankan kepada MCA. "Nanti MCA itu yang mengolaborasikan apakah ini berita layak atau tidak untuk diviralkan," ujar Umar. Menurut Umar, kelima pelaku yang sudah diamankan tim Cyber Bareskrim Polri merupakan atasan tertinggi yang memastikan apakah berita hoaks tersebut layak diviralkan atau tidak. "(Foto-foto) disampaikan kepada atasan yang diamankan oleh Bareskrim. Merekalah yang memastikan itu yang upload atau tidak," ungkapnya. (Baca juga: Penyebar Ujaran Kebencian di Grup Facebook United MCA Kembali Diciduk Polisi ) Foto-foto tersebut diambil para sniper MCA dari bahan di internet. "Untuk sniper sih dibilang vital atau tidak itu anggota mereka, yang jelas anggota MCA itu banyak banget," ucapnya. Ia mengatakan, dari 21 kejadian viral di Jawa Barat, hanya dua yang benar, 19 lainnya hasil dari para sniper MCA. "Seperti kita tangkap di Jakarta Utara, dia sniper, dia juga upload pertama," ujarnya. Ketika disinggung apakah kelompok ini mendapatkan gaji, ia belum dapat memastikan hal tersebut. "Kita tidak tahu, yang jelas ini kaya Saracen. Kalau Saracen betul-betul dapat uang dan order. Tapi, kalau ini belum tampak apakah digaji atau belum," tuturnya. Mengenai grup United MCA apakah terverifikasi grup MCA. "Iya underbound-nya MCA. Fix itu berdasarkan data otentik didalam digital forensik," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tasik Penyebar Postingan Ujaran Kebencian Ternyata "Sniper" MCA", https://regional.kompas.com/read/2018/03/02/10501921/warga-tasik-penyebar-postingan-ujaran-kebencian-ternyata-sniper-mca.
Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi
Editor : Reni Susanti
Liputan6.com, Tasikmalaya - Seorang anggota jaringan Muslim Cyber Army (MCA) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ditangkap polisi. Pegawai rumah makan ini sengaja menyebar berita bohong alias hoax melalui media sosial.
Fuad Sidiq, warga Cikalong, Tasikmalaya ini menjalani pemeriksaan di Mapolres Tasikmalaya Kamis siang. Anggota jaringan Muslim Cyber Army (MCA) ini ditangkap karena diduga menyebarkan hoax alias berita bohong di akun Facebook miliknya.
BACA JUGA
Disebut Pernah Terlibat Kegiatan MCA, Ini Tanggapan Aher
Guru SMA Ditangkap karena Sebarkan Berita Bohong
6 Fakta Mencengangkan Kelompok MCA Penyebar Hoax dan Hate Speech
Seperti yang ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (2/3/2018), tersangka sengaja menyebar kabar bohong ada orang gila yang membawa senjata tajam ditangkap di Pondok Pesantren Cipasung. Polisi menyita barang bukti berupa telepon genggam beserta sim card dan print out postingan berita hoax tersangka.
"Yang bersangkutan menyebutkan valid datanya. Padahal dari foto saja sudah tidak valid ditambah lagi ada senjata tajam. Dari penyelidikan, tersangka tergabung dalam grup Muslim Cyber Army," ujar Kapolres Tasikmalaya, AKBP Anton Sujarwo.
Sementara itu, Polda Jawa Barat menangkap Ahmad Sofyan tersangka penyebar berita bohong dan ujaran kebencian terkait penganiayaan ulama di media sosial. Tersangka mengaitkan peristiwa penganiayaan ulama dengan adanya kebangkitan Partai Komunis Indonesia.
"Meresahkan masyarakat. Pertama ini kan yang mengatakan bahwa yang menganiaya para ulama kan orang-orang PKI artinya PKI sudah bangkit. Kemudian yang dia viralkan dan hembuskan itu bukan semua ulama, dari 16 kasus hanya dua yang betul ulama. Yang 14 kasus bukan ulama namun masyarakat biasa, " ujar Direktur Krimsus Polda Jabar, Kombes Samudi.
Tersangka memiliki sembilan akun Facebook untuk menyebarluaskan berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian tersebut.
http://news.liputan6.com/read/333523...laya-ditangkap
Warga Tasik Penyebar Postingan Ujaran Kebencian Ternyata "Sniper" MCA
"Perkirakan kita (hasil) koordinasi dengan Bareskrim, dia itu sniper atau pengumpan foto," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Umar Surya Fana di Mapolda Jabar, Kamis (1/3/2018). Umar menjelaskan, sniper ini bertugas untuk mencari foto berita untuk kemudian diumpankan kepada MCA. "Nanti MCA itu yang mengolaborasikan apakah ini berita layak atau tidak untuk diviralkan," ujar Umar. Menurut Umar, kelima pelaku yang sudah diamankan tim Cyber Bareskrim Polri merupakan atasan tertinggi yang memastikan apakah berita hoaks tersebut layak diviralkan atau tidak. "(Foto-foto) disampaikan kepada atasan yang diamankan oleh Bareskrim. Merekalah yang memastikan itu yang upload atau tidak," ungkapnya. (Baca juga: Penyebar Ujaran Kebencian di Grup Facebook United MCA Kembali Diciduk Polisi ) Foto-foto tersebut diambil para sniper MCA dari bahan di internet. "Untuk sniper sih dibilang vital atau tidak itu anggota mereka, yang jelas anggota MCA itu banyak banget," ucapnya. Ia mengatakan, dari 21 kejadian viral di Jawa Barat, hanya dua yang benar, 19 lainnya hasil dari para sniper MCA. "Seperti kita tangkap di Jakarta Utara, dia sniper, dia juga upload pertama," ujarnya. Ketika disinggung apakah kelompok ini mendapatkan gaji, ia belum dapat memastikan hal tersebut. "Kita tidak tahu, yang jelas ini kaya Saracen. Kalau Saracen betul-betul dapat uang dan order. Tapi, kalau ini belum tampak apakah digaji atau belum," tuturnya. Mengenai grup United MCA apakah terverifikasi grup MCA. "Iya underbound-nya MCA. Fix itu berdasarkan data otentik didalam digital forensik," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tasik Penyebar Postingan Ujaran Kebencian Ternyata "Sniper" MCA", https://regional.kompas.com/read/2018/03/02/10501921/warga-tasik-penyebar-postingan-ujaran-kebencian-ternyata-sniper-mca.
Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi
Editor : Reni Susanti
Diubah oleh dybala.mask 02-03-2018 17:50
0
3.4K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan