"Kiprah Soeharso, Sang Juru Rawat Para Pejuang Kemerdekaan"
Quote:
Quote:
Bapak Orthopedic Indonesia Prof dr R Soeharso. (Bayu Samudro/Merahputih.com)
merahputih.com - AHLI dalam bidang kesehatan, ternyata membuat dr R Soeharso terpanggil hati untuk membantu para pejuang yang menjadi korban perang. Di saat kolonial Jepang (1942) membunuh para intelektual, dr R Soeharso justru hadir di tengah-tengah medan laga.
Soeharso sendiri masuk ke dalam daftar tokoh di Kalimantan yang akan dibunuh Jepang. Bagi mereka, membunuh para pejuang dan tokoh intelektual penting dilakukan unuk meredam perlawanan terhadap pemerintahan negeri matahari terbit itu. Bahkan, mertua Soeharso telah lebih dulu dibunuh oleh tentara Jepang yang dikenal kejam.
Merasa terancam, ia beserta istri mengungsi ke Jawa dan bekerja di rumah sakit di Jebres, Solo. Meski telah pindah, tetapi Jepang tetap mengincar dr R Soeharso. Namun, berkat perlindungan dari dr Mayeda seorang dokter Jepang, ia selamat dan tetap bekerja di Rumah Sakit Jebres.
Quote:
Bapak Orthopedic Indonesia Prof dr R Soeharso. (Bayu Samudro/Merahputih.com)
Pada tahun 1945, lelaki yang lahir pada 13 Mei 1912 di Desa Kembang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali itu bersama kawan-kawannya membentuk cabang PMI guna membantu pejuang-pejuang kemerdekaan. Setahun kemudian, dr R Soeharso terpanggil untuk membuat prothesa dan orthosa, mengingat banyaknya pemuda yang cacat akibat perang.
Namun, pada 27 Februari 1971, saat berusia 59 tahun dr R Soeharso meninggal di rumahnya, di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta. Selang tiga tahun kemudian, untuk menghormati jasa-jasanya, pemerintah RI memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada dr R Soeharso. (*)
Quote: