khansalmaAvatar border
TS
khansalma
7 Pemain Diremehkan yang mampu memberi kontribusi besar bagi Klubnya

Sosok bintang selalu datang dengan ekspektasi tinggi, namun hal serupa tidak dapat diterapkan bagi pemain yang dikategorikan non-bintang. Umumnya mereka datang tanpa beban ekspektasi publik, bahkan tidak jarang keberadaan mereka diremehkan seiring dengan minimnya sorotan pada mereka.

Seperti pandangan di atas, ternyata tidak sedikit para bintang sepak bola modern yang kerap disepelekan di awal karier mereka bersama satu klub. Namun, mereka akhirnya justru berhasil menjadi pemain yang sangat berpengaruh bagi klub yang mereka bela. Berikut kami rangkum tujuh di antaranya. 

7. Keylor Navas


 Jika membicarakan sosok kiper legendaris bagi Real Madrid, tentu banyak pihak akan menyebut nama seorang Iker Casillas. Namun, siapa sangka bahwa sang legenda justru mampu disingkirkan oleh sosok yang jauh dari sosok superstar, sosok itu tidak lain adalah Keylor Navas.

Kiper asal Kosta Rika ini didatangkan dari Levante pada musim panas 2014. Mengingat El Real sangat terbiasa dengan sosok mega bintang di tim utama mereka, publik pun cenderung memandang Navas sebelah mata. Apalagi dengan pihak manajemen Madrid yang terus memburu kiper utama Manchester United, David de Gea.

Namun, Navas tidak bergeming. Sepanjang kariernya di Santiago Bernabeu hingga detik ini, dirinya menjadi salah satu aktor di balik kesuksesan Los Blancos meraih gelar Champions League beruntun di musim 2015/16 dan 2016/17 lalu. Kendati statusnya sebagai kiper utama mungkin tidak aman, namun performanya jelas pantas diapresiasi. 

6. Christian Eriksen


Mungkin bisa disebut sebagai sosok yang sangat sedikit mendapatkan apresiasi di antara para pemain Tottenham Hotspur, Eriksen sejatinya merupakan nyawa dari permain impresif Spurs selama tiga musim terakhir.

Datang dari Ajax Amsterdam pada bulan Agustus 2013, Eriksen berperan besar dalam revolusi permainan Tottenham bersama Mauricio Pochettino. Kendati semua mata tertuju kepada Harry Kane, Dele Alli, atau Son Heung Min, tidak dapat dimungkiri bahwa visi serta kreatifitas Eriksen sebagai playmaker yang membuat Tottenham mampu bermain atraktif.

Hal ini pun nampaknya baru disadari oleh pihak manajemen Tottenham, yang baru memberikan perpanjangan kontrak kepada Eriksen di musim panas 2016 lalu. Apalagi dengan Barcelona sempat menyatakan ketertarikan kepada bintang Timnas Denmark ini kala itu. 

5. Cesar Azpilicueta

 
Didatangkan dari Olympique Marseille pada musim panas 2012, tidak banyak ekspektasi yang disematkan kepada pemain yang berposisi sebagai bek sayap kanan ini. Apalagi mengingat kala itu The Blues baru saja menjuarai Champions League 2011/12 dengan pemain legendaris, Ashley Cole, menempati sisi kiri pertahanan tim, dan Branislav Ivanovic diproyeksikan sebagai bek kanan baru.

Namun, lambat laun, dirinya mampu mengambil kepercayaan manajer The Blues kala itu, Rafael benitez. Bahkan Benitez membuat Azpilicueta menjadi pilihan utama kala di kancah Europa League kala Chelsea keluar sebagai juara musim 2012/13.

Pergantian manajer dari Benitez ke Jose Mourinho pun tidak mempengaruhi posisinya di tim utama, bahkan Mourinho justru menempatkan dirinya di posisi bek kiri untuk menggantikan Ashley Cole yang mulai menurun performanya di musim 2013/14. Uniknya, hingga saat ini, dirinya kerap diposisikan di semua posisi di lini pertahanan, namun sat yang pasti, pemain asal Spanyol ini tidak pernah tampil mengecewakan. 

4. Nabil Fekir

Digadang-gadang sebagai salah satu lulusan tim Olympique Lyon B terbaik di masanya kala dipromosikan ke tim utama pada bulan Juli 2013, karier Nabil Fekir justru mengalami stagnasi. Kendati berhasil tampil impresif di musim keduanya (2014/15) bersama tim senior Lyon kala mencetak 15 gol dan 13 assist dari 39 laga, pemain Prancis ini justru tenggelam di musim 2015/16 seiring dengan cedera yang menderanya.

Hanya mampu tampil sebanyak sembilan kali di musim tersebut membuat publik mulai melupakan keberadaan pemain kelahiran 18 Juli 1993 ini. Namun, Fekir membuktikan determinasinya dan mampu kembali ke level permainan yang diharapkan oleh publik Groupama Stadium.

Dia berhasil mencetak 14 gol dan 12 assist kala comeback di musim 2016/17. Kini menjabat sebagai kapten tim, dirinya tidak tergantikan sebagai sosok playmaker maupun mesin gol utama Les Gones. 

3. Javi Martinez

Tidak banyak pemain Spanyol yang menghiasi Bundesliga dalam sejarahnya, apalagi jika mencari pemain Spanyol yang sukses bersama salah satu klub Jerman. Namun, pengecualian nampaknya harus diberikan kepada sosok Javi Martinez. Bagaimana tidak, di musim pertamanya (2012/13) bersama Bayern Munchen, dirinya berhasil mengantarkan The Bavarians meraih treble winner bersejarah.

Kendati langsung sukses bersama Bayern, kedatangan Martinez ke Allianz Arena tidak serta merta diterima dengan tangan terbuka. Datang sebagai pemain termahal dalam sejarah Bayern pada masanya (40 juta euro), publik tidak sepenuhnya percaya kepada kualitas mantan pemain Athletic Bilbao ini. Kendala bahasa, ditambah keberadaan duo gelandang bertahan veteran Bundesliga kala itu, Luis Gustavo dan Bastian Schweinsteiger, menjadi alasan.

Namun, di bawah arahan Jupp Heynckes, Martinez justru mampu menggusur posisi Luis Gustavo dan menjadi motor lini tengah Bayern bersama Schweinsteiger. Bahkan hingga detik ini, pemain yang kini berusia 28 tahun ini masih sepenuhnya dipercaya baik sebagai gelandang bertahan maupun bek tengah di Allianz Arena. 

2. Antonio Valencia


Tidak berlebihan jika menyebut Valencia sebagai seorang utility player sejati. Sudah memperkuat Manchester United kala didatangkan dari Wigan musim 2009/10, posisi Valencia sejatinya adalah seorang winger kanan. Keberadaan dirinya yang tidak memiliki posisi murni pun membuat Valencia kerap kalah bersaing dan harus keluar masuk tim utama.

Namun, konsistensinya dan kesetiaannya kepad Setan Merah membuatnya tetap bertahan di Old Trafford, dan dirinya kerap memaksimalkan kesempatan yang dia dapatkan. Kini di musim ke-8 nya bersama Man United, Valencia justru menjadi andalan manajer Jose Mourinho yang mengubah dirinya menjadi seorang bek kanan andal.

Kemampuannya pun tidak main-main dengan dirinya berperan besar mempersembahkan mini treble bagi publik Old Trafford musim 2016/17 lalu. 

1. Harry Kane


Tak bisa dimungkiri, sosok Harry Kane merupakan produk akademi tersukses yang pernah dihasilkan oleh Tottenham Hotspur. Kendati demikian, perjalanan kariernya bersama The Lillywhites jauh dari kata mulus. Kendati dipromosikan ke tim utama sejak bulan Januari 2011, Kane justru tersingkir dan dipinjamkan ke berbagai klub kasta bawah Inggris seperti Leyton Orient, Millwall, sebelum bermain untuk Norwich City dan Leicester City.

Keberadaan Jermain Defoe serta Emanuel Adebayor, membuat Kane muda sulit untuk menunjukkan tajinya. Bahkan ketika Defoe hijrah musim 2013/14, manajer kala itu, Andre Villas-Boas lebih mempercayai striker anyar, Roberto Soldado. Apalagi mengingat rendahnya kepercayaan manajemen klub-klub papan atas Premier League terhadap talenta para pemain muda Inggris.

Karier Kane melonjak pada musim 2014/15 setelah manajer Mauricio Pochettino mulai mengembangkan bakat-bakat muda yang dimiliki The Spurs. Tak main-main, Kane berhasil mencetak 31 gol di seluruh kompetisi di musim tersebut, sekaligus mempermanenkan statusnya sebagai striker terbaik yang dimiliki Tottenham dan Inggris hingga saat ini. 

Sumber : MFootball News

4iinch
4iinch memberi reputasi
1
17.5K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan