Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sering memasukkan istilah asing saat tengah berbicara. Ia kini bertekad menggunakan bahasa Indonesia baku di acara resmi.

"Kami tetap memastikan bahasa Indonesia yang baku dan benar itu dan saya terus membiasakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia baku apalagi kalau dalam acara resmi," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).

Sandiaga berasalan menggunakan bahasa asing untuk dapat berbaur dengan generasi muda. Menurutnya, pejabat perlu menggunakan bahasa yang familiar agar tidak kaku untuk berkomunikasi dengan generasi muda.

"(Generasi) millenials ini cari yang hits terus, cari yang relevansinya tinggi, cari yang otentik, cari yang relevan, cari yang jadi viral," jelas Sandiaga.

Sandiaga optimistik generasi mendatang dapat menggunakan bahsa dengan baik dan benar. Penggunaan bahasa campur, menurut Sandiaga, adalah tren yang bisa berganti.

"Nanti pada saatnya ada siklusnya, siklusnya nanti mereka akan pakai bahasa Indonesia yang sangat benar. Sekarang siklusnya lagi nyampur-nyampur," paparnya.

Penggunaan bahas asing sering digunakan Sandiaga saat melakukan sesi wawancara dengan wartawan. Seperti saat Sandiaga menjelaskan kebijakan OTT yang merupakan salah satu implementasi program program kebersihan di Jakarta. Kata dia, Pemprov DKI sedang berupaya menumbuhkan prilaku tidak membuang sampah sembarangan.

"City Beautification dengan program yaitu clean up Jakarta. Clean up, jadi membersihkan Jakarta dari perilaku membuang sampah sembarangan. Akan memastikan sampah-sampah ini semua tertangani dengan gerakan-gerakan masyarakat yang langsung ada di akar rumput," papar Sandiaga beberapa waktu lalu.

Sumur