MEDAN - Residivis bernama M Usman sudah malang melintang melakukan aksi pencurian motor.

Ia bahkan sudah pernah ditahan dalam kasus ini, dan kembali beraksi sebanyak 13 kali.

Setelah tertangkap dan ditembak Unit Reskrim Polsek Sunggal, pria berusia 29 tahun ini pun memberikan tips pada masyarakat agar motornya tak dicuri. Kata Usman alias Rios, sebaiknya ketika memarkirkan motor, stang diarahkan ke kanan.

"Kalau stang mengarah ke kanan, itu sulit sekali dicuri pak. Memang enggak bisa itu. Makanya dikunci ke kanan saja," ungkap Usman, Senin (26/2/2018).

Ia mengatakan, dirinya sudah pernah mencoba mencongkel stang yang mengarah ke kanan.

Namun, sambung Usman, memang sangat sulit dicuri.

Dalam pemaparan di Polsek Sunggal, warga Jalan KM 10,5/Jalan Masjid Desa Payageli Sunggal ini memperagakan bagaimana ia mencuri motor. Dengan kunci khusus, Usman hanya butuh waktu kurang lebih satu menit menjebol kunci kontak motor korban.

"Begini saja caranya pak. Dicongkel, setelah itu kami bawa kabur," ungkap Usman. Selain menangkap Usman, polisi menangkap M Fadhil (34) yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Bireuen.

Kemudian, polisi juga mengamankan M Raffi Surbakti (28) warga Jalan Pasar Lama, Kampung Lalang. Mereka bertiga sebelumnya membobol rumah milik Margono (56) di Jalan Karang Rejo, Gang Sama, Sunggal.(ray/tribun-medan.com)

http://medan.tribunnews.com/2018/02/...gini-alasannya
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

terimakasih atas pencerahan yg diberikan oleh Prof DR dr M. Usman MB MsC dari Universitas Putera Sumut Fakultas Jurusan Begal, Akamedia sumut dianjurkan untuk selalu mengunci stang ke arah kanan

Btw trend kejahatan retro sekarang kembali trendy di tanah sumut, 4 tahun lalu waktu saya pertama kali injak tanah kota medan, mobil saya, ban nya ditusuk sampai kempes total di basement Plaza Palladium, dan centeng rampok menunggu santai di tangga depan Plaza, syukurlah saya tidak apa2 karena dibantu warga sekitar Plaza Palladium, Medan

Sekarang trend ini kembali populer di tahun 2018, sudah beberapa kali kejahatan modus menusuk ban mobil hingga kempes total, terjadi di parkiran Kompleks Asia Megamas, dilakukan oleh Preman Pemuda Pancasila yang memungut duit parkir liar (tentu saja dgn tarif suka2) bekerja sama dengan tukang tambal ban sekitar, sering terjadi di pagi-siang hari dgn target selalu kaum lanjut usia etnis Tionghoa, ada yang hanya ban mobil yang ditusuk kempes, dan ada yang ban cadangan nya juga sengaja ditusuk kempes

Juga preman pengamen bani tambal ban wajah baru beking ormas PP, bertambah banyak dengan sasaran warga tionghoa yang lanjut usia, untuk dipukuli dan diperas di sore-malam hari

saya harap propinsi jabar yg intoleran segera mengadopsi budaya propinsi sumut yg toleran ini

Sehingga etnis tionghoa propinsi jabar bisa merasakan keberagaman khas ala sumut di kota mereka sendiri, sebagaimana layaknya yang dirasakan tionghoa medan aka cimed selama puluhan tahun


Petisi Setan Toleran

#SABERPUNGLISUMUTHOAX