- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kebijakan Anies Bikin Ruhut "Poltak" Sitompul Pening
TS
diegofawzi
Kebijakan Anies Bikin Ruhut "Poltak" Sitompul Pening

Kasian nih Gan Raja Minyak dari Medan pening kali kepalanya ngeliat kebijakan pak Anies


Sidang PK yang diajukan oleh terpidana kasus penistaan agama oleh mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kemaren (26/2/2018) akan diproses di Mahkamah Agung (MA). PK diajukan karena adanya kekhilafan hakim dalam hanya melihat sebagian fakta dan tidak melihat atau mengabaikan fakta persidangan yang menguntungkan pemohon dari PK (Sumur 1).
Berita yang biasa saja bukan? Berita tentang peninjauan kembali keputusan hakim oleh si pesakitan. Akan tetapi, hal yang tidak biasa justru terjadi di luar ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Pengaju PK adalah mantan gubernur DKI Jakarta yang fenomenal. Tapi reaksi dari sidang PK itu tidak seperti yang saya bayangkan. Masih membekas di pikiran saya bagaimana kerasnya demonstrasi terhadap mantan gubernur itu oleh massa aksi 212. Kemanakah mereka sekarang? Padahal dengan adanya PK itu, ada kemungkinan dari Ahok untuk bebas.
Praktisi hukum Ruhut Sitompul menjelaskan kondisi lemahnya tekanan publik dikaitkan dengan kinerja Gubernur DKI Anies Baswedan saat ini tidak sesuai harapan. Program yang dilakukan Gubernur Anies menurutnya hanyalah mengganti istilah dari yang sebelumnya dilakukan Ahok. Seperti gusur jadi geser, rumah susun jadi rumah lapis. Program rumah DP 0% yang dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan kebijakan penutupan jalan Jatibaru Raya.
Menurutnya lagi pendukung Anies banyak yang sadar bahwa Ahok yang benar (Sumur 2).
Ketika saya membaca berita tersebut, maka otak saya berkerja. Masuk akal juga atas apa yang diucapkan oleh Ruhut Sitompul tersebut. Demo besar-besaran dulu yang terjadi oleh massa 212 lebih dilakukan untuk kepentingan politik. Kepentingan politik dengan trigger nya masalah pelecehan agama. Terbukti, ketika sidang PK Ahok, tidak banyak aksi yang dilakukan. Ke mana massa yang dulunya memenuhi lapangan Monas? Ke mana massa yang memutihi jalanan Jakarta? Ke mana Rizieq Shihab yang dulunya berkoar-koar ingin menjatuhkan Ahok? Ke mana kedekatan Rizieq dengan Anies? semuanya hanya politik. Ketika tidak ada kepentingan, maka semua diam. Tak ada gula, maka semutpun tak ada.
Diubah oleh diegofawzi 27-02-2018 16:28
0
1.8K
15
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan