- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anies Sebut Tantangan Terbesar Jakarta Bukan Banjir dan Macet


TS
dybala.mask
Anies Sebut Tantangan Terbesar Jakarta Bukan Banjir dan Macet
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai masalah terbesar di ibu kota bukan banjir dan macet seperti yang selama ini banyak disebut. Menurutnya, masalah utama di Jakarta adalah lapangan pekerjaan.
"Saya bertugas mengurus kota yang kalau penduduknya ditanya masalah di Jakarta, hampir semua berpendapat, 'Macet, banjir,' itulah masalah utama," kata Anies di Jakarta, Senin (26/2) malam.
Lihat juga: Pengungsi Akibat Banjir di Jaksel-Jaktim 11.824 Jiwa
Namun permasalahan utama tersebut menurut Anies hanya keluhan warga ibu kota yang selama ini diekspos media.
Anies yakin, jika digelar survei yang melibatkan seluruh warga, hasilnya akan berbeda.
"Kalau dibikin survei yang melibatkan seluruh populasi di Jakarta, ditanya apa masalah utamanya? Nomor satu adalah lapangan pekerjaan," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Disusul dengan masalah selanjutnya secara berurutan, yakni pendidikan, kesehatan, dan sampah.
"Yang punya masalah macet itu yang sudah bekerja. Kalau belum bekerja dan masih miskin, macet is not an issue," kata Anies.
Termasuk, masalah banjir.
"Buat kami banjir, (tetapi) sebetulnya mayoritas (warga) nggak kena banjir," ujarnya.
Sehingga Anies merasakan, tanpa disadari bahwa ada fenomena divided society atau masyarakat yang terbagi, antara warga Jakarta kelas menengah yang makmur dan warga yang masih sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lihat juga: Anies Tak Takut DKI Hilang Uang Jika Tutup 36 Tempat Dugem
Dengan demikian, Anies menyebut bahwa permasalahan terbesar warga Jakarta adalah ketimpangan. Ketimpangan itu disebutnya menjadi lahan subur untuk terjadinya instabilitas karena ketimpangan ekstrem.
"Di Jakarta, tantangan terbesar yang saya temukan adalah bukan sekadar tema-tema yang dipahami kelas menengah, tetapi justru tantangannya adalah membereskan ketimpangan sosisal ekonomi," kata Anies. (sur)
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...njir-dan-macet
Sekda Akui Pemprov DKI Lamban Atasi Banjir
8 Feb 2018
Jakarta - Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta, Saefullah, mengakui kalau Pemprov DKI lamban dalam mengatasi Banjir di Ibukota. Kurang gesitnya Pemprov DKI dalam mengatasi banjir ini, kata Saefullah, ditunjukkan dengan tidak adanya upaya serius Pemprov dalam melakukan normalisasi kali, diantaranya melakukan penertiban rumah dibantaran kali.
Pernyataan Sekda ini jelas berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Pasalnya Anies enggan untuk bicara normalisasi ataupun yang lainnya. Sementara saat ini Anies mengaku sedang fokus mengurusi para pengungsi banjir.
Bahkan Saefullah mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lambat dalam hal pembebasan bantaran sungai Ciliwung.
“Jangka panjang Ciliwung ini, bantarannya mesti bebas dari rumah-rumah, bangunan liar. Itu pasti ya, saya rasa nggak bisa ditawar itu. Jadi, sebetulnya kita sudah sangat telat ini. Jadi begiti dulu ada Ciliwung,” katanya di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Saefullah menyebut idealnya sungai di Jakarta seperti yang terlihat di Banjir Kanal Timur. Menurutnya sungai di Jakarta memiliki aliran tengah, sheet pile, bantaran dan jalan inspeksi.
https://kumparan.com/dita-esti/sekda-akui-pemprov-dki-lamban-atasi-banjir
0
3.2K
52


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan