Hai hai... ketemu lagi dengan ane, wadonsubur. Perempuan aktif yang sintal alias berbadan subur. Trit kali ini berhubungan dengan Seniman Kenamaan yang bernama Antonio Blanco

Antonio Maria Blanco adalah pelukis keturunan Spanyol – Amerika yang lahir di Manila, Filipina pada 15 September 1912. Awalnya hidup dan mencari nafkah di Florida dan Califonia, untuk mencari inspirasi seperti pelukis panutannya (Paul Gauguin dan Jose Miguel Covarrubias) Blanco tertarik untuk pergi mengeksplorasi pulau-pulau di Samudra Pasifik. Dari rencana awal ke Tahiti, nasib membawanya ke Hawaii, Jepang dan Kamboja.


 
Setelah dari Kamboja, pelukis nyentrik ini pergi ke Bali di tahun 1952 dan bertemu seorang penari tradisional Bali yang bernama Ni Rondji. Mereka berdua menikah di tahun 1953. Bali memberikan elemen penting untuk membangun hasrat bagi pelukis dengan aliran ekspresionisme ini. Pemandangan indah, suasana nyaman dan aliran seni yang kental di masyarakat Bali, benar-benar membuat Antonio Blanco merasa jatuh cinta.
 
Setelah menikah dengan Ni Rondji, Blanco membangun rumah di Ubud yang sesuai dengan impian dan hasratnya sehingga dia jarang keluar rumah. Uniknya rumah yang dibangunnya berdiri di atas tanah pemberian Raja Ubud dari Puri Saren Ubud, Tjokorda Gde Agung Sukawati.

Bukan tanpa alasan Antonio Blanco begitu dihargai. Selain karya seninya yang apik, Antonio Blanco kerap memamerkan karyanya bersama Ni Rondji. Biasanya Ni Rondji yang menari tari tradisional Bali ketika Antonio memamerkan karya, hal ini ditujukan untuk mempromosikan Bali. Bahkan di tahun 1957, Antonio dan Ni Rondji berkeliling Amerika selama dua tahun untuk memperkenalkan Bali.



 
Sepanjang kariernya, Antonio menerima berbagai penghargaan, termasuk diantaranya Tiffany Fellowship (penghargaan khusus dari The Society of Honolulu Artists), Chevalier du Sahametrai dari Kamboja Society of Painters of Fine Art Quality dari Presiden Soekarno dan Prize of the Art Critique di Spanyol. Antonio juga menerima penghargaan Cruz de Caballero dari Raja Spanyol Juan Carlos I, atas prestasi dan karya-karyanya, Antonio diberi gelar “Don” di depan namanya.


 
Banyak kolektor yang menghargai karya-karya lukisnya, seperti aktris Ingrid Bergman, ratu telenovela Thalia asal Mexico, Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, mantan Wakil Presiden Indonesia Adam Malik, Pangeran Norodom Sihanouk, Michael Jackson. Bahkan King of Pop ini sempat membubuhkan tanda-tangannya pada sebuah lukisan sebagai sebuah donasi untuk Children of the World Foundation)

Don Antonio Maria Blanco meninggal pada 10 Desember 1999 karena penyakit jantung dan ginjal yang dideritanya, Ia meninggalkan seorang istri dan empat orang anak: Cempaka, Mario, Orchid dan Mahadewi. Hanya sang anak lelaki, Mario Blanco yang meneruskan karir sang ayah sebagai pelukis dengan aliran yang sama. Uniknya, Antonio tidak pernah mengajari anak-anaknya melukis. Bedanya objek gambar dari Mario adalah still life alias benda mati seperti sususan buah atau bunga. Selain melukis, Mario juga memiliki hobi fotografi.



 
The Blanco Renaissance Museum. Museum yang mulai dibangun pada 28 Desember 1998 di lingkungan kediamannya yang asri itu kini berdiri megah, menyimpan lebih dari 300 karya Antonio dan secara kronologis memperlihatkan pencapaian estetik dari Antonio muda hingga yang paling mutakhir. Tak hanya lukisan, disini tersimpan puisi dan kolase karya Antonio.






 
Tahun 2012, TS pernah mengunjungi museum ini dan dibuat terkagum-kagum dengan karya Blanco. Beliau tak hanya memikirkan tentang lukisan, namun juga sampai ke frame-nya. Tak jarang, antara lukisan dan framenya membaur menjadi satu keutuhan karya. Dari karya-karyanya, TS juga menyimpulkan bahwa semasa hidup, beliau orang yang humoris, karena banyak lukisan dan kolasenya yang lucu. Yang paling TS ingat tuh ada lukisan dengan pertanyaan, “Apa sih warna tytyd-nya Michael Jackson?” hihihi, coba aja kesana untuk tau jawabannya. Selain itu, staf dari museum juga membenarkan dugaan TS bahwa beliau orang yang suka becanda.

Buat yang main ke Ubud, wajib deh datang ke tempat ini. Asri adem dan menyenangkan melihat lukisan-lukisan ini. Bangunannya bergaya Eropa dengan perpaduan budaya Bali yang kental. Anyway dilarang memotret di dalam yah. Tapi ada beberapa spot yang kita boleh foto.
 
Satu lagi yang ane kagumin dari sosok Antonio Blanco, walau banyak lukisan wanita telanjang, Antonio Blanco adalah pria setia. Karena di setiap proses menggambar wanita tanpa busana, beliau ditemani istrinya. Oh iya, dulu jaman ane kecil ada film tentang beliau diputar di TV swasta, judulnya API CINTA ANTONIO BLANCO