Mulut ane udah jadi ikon ane sedari duduk di bangku sekolah dasar ampe sekarang udah kerja. Kata teman dan tetangga ane itu dari kecil udah "sumre"  alias sumu rendeng (bicara terus).  Ane termasuk anak yang vokal ketika masa kecil. Paling aktif bicara dan suka bercanda. Mulut ane katanya nggak pernah berhenti bercuap semenitpun (udah kayak ibu kost yg lagi nagih uang kostnya).

Ketika beranjak remaja ane nggak berubah masih sama seperti dulu. Masuk kuliah ane terdampar di fisip, fakultas yang mengasah mulut ane menjadi mulut yang ilmiah dan penuh dengan teori - teori kelas tinggi. Mulut ane mulai menghasilkan pembicaraan yang berbobot ala mahasiswa yang idealis dan penuh hasrat untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang sejahtera, adil dan beradab. Lewat mulut pula ane bisa mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang, belajar dari mereka dan memungut hal - hal baik yang mereka bagikan.

Ane juga memanfaatkan mulut ane ini untuk berbagi ide/ gagasan dan hal positif lainnya ke orang lain. Struktur rahang ane yang bentuknya kotak mempengaruhi ukuran diameter mulut ane dan nafsu makan ane. Nafsu makan ane termasuk tinggi apalagi kalau ditraktir. Di rumah ane bisa makan 5x sehari apalagi kalau masakan ibu ane yang genrenya kedaerahan banget. Sayur tuttu ( sayur daun ubi yg ditumbuk lalu dicampur dengan santan), dangke goreng (keju tradisional enrekang yang digoreng),sambala' lure ( sambal ikan teri) dan lombok terasi...ummmmm marasa tanta (enak sekali).

Mulut ane juga pernah mengantarkan ane meraih prestasi yang brilian. Ane pernah juara 1 cerdas cermat porseni tingkat SMA di Enrekang. Mulut ane udah banyak mengajarkan ane mengenai hidup dan kehidupan, mulai saat ini manfaatkan mulut agan dan sista untuk hal yang positif karena dibalik mulut yang sehat terdapat pikiran yang jernih.

Sekian cerita mengenai keistimewaan mulut ane yang lebar ini. Sampai jumpa di kesempatan lain gan sis.

Note :
Sumu Rendeng (Bicara terus) dan Marasa Tanta (enak sekali) adalah istilah dalam bahasa daerah Enrekang gan sis.