Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wismanganAvatar border
TS
wismangan
Aher - Netty Raih Penghargaan PWI
INFO NASIONAL - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Netty Prasetiyani Heryawan dianugerahi penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar. Penghargaan diberikan pada puncak peringatan hari Pers Nasional Tingkat Jabar tahun 2018, di hotel Asrilia Kota Bandung, Jumat, 23 Februari 2018.

Keduanya dinilai PWI memiliki andil besar di bidangnya masing-masing dalam usaha memajukan provinsi Jawa Barat. Selama 10 tahun atau 2 periode kepemimpinannya, Gubernur Aher telah membangun perubahan Jabar yang lebih baik dalam berbagai sektor.

Sebanyak 500 lebih penghargaan sudahdiraihnya. Sebelumnya, Maret 2017 lalu, PWI pusat juga menganugerahi penghargaan tertinggi PWI untuk Aher yaitu Pena Emas.

Sementara, Netty Prasetiyani Heryawan dinilai PWI, sebagai bunda literasi Jabar yang terus berkiprah meningkatkan budaya membaca masyarakat, melawan hoax dan meningkatkan ketahanan keluarga. Hal tersebut sejalan dengan visi dari PWI.

Gubernur Aher berharap, peringatan Hari Pers Nasional mampu membangkitkan semangat khususnya pers di Jabar untuk senantiasa menghadirkan pers yang sehat, netral dan bersinergi dengan pemerintah dalam memajukan Jabar.

Menurut dia, pers merupakan salah satu stakeholders yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan suatu negara. Mulai dari penyaji informasi, hiburan, pembentukan moral masyarakat, kontrol sosial hingga pengawal pemerintah.

"Pers memegang peranan sangat penting sebagai garda terdepan dalam mengawal proses pembangunan," ujarnya.

Seiring perkembangan zaman, pers pun dituntut beradaptasi dengan derasnya arus globalisasi. Bahkan saat ini ancaman tidak hanya berasal dari hal yang bersifat tradisional melalui kekuatan militer atau peperangan. Ancaman dari cyber dan hoax, kini justru menjadi salah satu ancaman utama yang dapat memecah belah bangsa atau lebih dikenal dengan proxy war.

"Disinilah pers dituntut memainkan perannya sebagai penengah dengan memberikan informasi yang benar dan apa adanya serta yang tidak kalah pentingnya adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat khususnya kepada pemerintah," kata Aher.

Menurutnya, hal itu tidak berlebihan mengingat banyaknya pemberitaan yang diluar kontrol dan dalam waktu sekejap berita tersebut tersebar luas. “Pers harus selalu mempertahankan konsep tabayyun (konfirmasi)," ucapnya.

Ketua PWI Jabar, Mirza Zulhadi mengungkapkan, tahun 2018 ini diwarnai dengan kegalauan media khususnya cetak dalam menghadapi masa depan. Konvensi media massa di Padang pada 9 Februari lalu saat peringatan HPN, menggambarkan kegalauan itu.

"Masyarakat kita sekarang ini seolah sudah mabuk informasi, ada kejenuhan disana, revolusi digital dan hoax sudah tak terkontrol," ujarnya. (*)

https://nasional.tempo.co/read/10640...enghargaan-pwi

Penghargaan maning
0
682
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan