Kaskus

News

rembulanjinggaAvatar border
TS
rembulanjingga
Salah Pilih Cawapres, Nasib Jokowi Bisa Lebih Buruk Dari SBY
Salah Pilih Cawapres, Nasib Jokowi Bisa Lebih Buruk Dari SBY

 
PDI Perjuangan sudah memutuskan mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Jokowi disarankan memilih kalangan ekonomi sebagai pendampingnya.

"Perlu sosok ekonom karena selama ini pemerintahan Jokowi memiliki sisi kelemahan di bidang ekonomi," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA) Sya'roni kepada redaksi, Jumat (23/2).

Siapa ekonom yang mesti dipilih, Sya'roni mengingatkan Jokowi jangan sampai mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh SBY saat memilih Budiono sebagai cawapresnya.

Suasana kebathinan Jokowi saat ini, kata dia, hampir mirip dengan SBY jelang Pilpres 2009, yakni sama-sama diliputi optimisme yang super tinggi sehingga tidak masalah disandingkan dengan siapapun, bahkan bila disandingkan dengan sandal jepit sekalipun, optimis akan tetap menang.

Memang di laga Pilpres 2009, pasangan SBY-Boediono berhasil memenangkan kompetisi Pilpres. Meskipun menang, kata dia, namun SBY selama 5 tahun kepemimpinan keduanya tidak bisa menikmati pemerintahan karena harus menghadapi gelombang demonstrasi yang menghendaki diusutnya Boediono terkait dengan skandal bail-out Bank Century.

"Boediono yang diharapkan berkontribusi mengangkat perekonomian nasional ternyata selama 5 tahun menjadi beban SBY. Dan akhirnya pemerintahan SBY ditutup dengan pertumbuhan ekonomi yang menurun. Itulah akibatnya bila salah dalam memilih cawapres," sambung dia.

Boleh saja, katanya, Jokowi super optimis akan memenangkan Pilpres 2019. Namun bila salah dalam memilih cawapres, Jokowi bisa bernasib lebih buruk dari SBY. Oleh karena itu, bila Jokowi ingin didampingi sosok ekonom, maka carilah figur yang pro ekonomi kerakyatan. Yakni figur yang mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi melesat tinggi dengan mengandalkan basis-basis ekonomi kerakyatan.

"Dan maaf, ekonom tersebut saat ini tidak ada dalam tim ekonomi Kabinet Kerja," tukas Sya'roni

http://bit.ly/2ENGzHW
0
2.2K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan