kumis.djarot.Avatar border
TS
kumis.djarot.
Danau Sunter yang 'Disulap' Hanya dalam Waktu Dua Bulan


Hanya tinggal menghitung hari menjelang perhelatan Festival Danau Sunter yang akan menjadi jawaban dari tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Padahal, baru sekitar tiga bulan lalu, tepatnya pada 29 November 2017, Susi memberikan tantangan kepada Sandi melalui video yang diabadikan oleh kumparan (kumparan.com) di Jenewa, Swiss. Sambil menikmati keindahan danau di Jenewa, Susi memberikan tantangan kepada Sandi untuk menyulap Danau Sunter menjadi seindah dan sebersih danau itu yang kemudian dijawab dengan tantangan adu cepat di Danau Sunter oleh Sandi.

Mengubah penampilan dan kualitas Danau Sunter bukanlah hal yang mudah. Saat meninjau lokasi festival pada 4 Januari 2018 lalu, Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad bahkan menemukan masih banyak hal yang perlu dibenahi. Padahal, waktu yang dimiliki hanya sekitar 2 bulan saja.

“Kita lihat sekarang masih banyak yang harus dibenahi. Misal ada bangunan tidak layak, kafe-kafe, dan pemancingan ikan harus dibuat lebih rapih,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Kamis (4/1).





Banyak yang perlu ia tata, terutama soal kebutuhan olahraga, kuliner, serta rekreasi, yang akan menjadi daya tarik Danau Sunter. Belum lagi, masalah kualitas air di Danau Sunter yang saat itu baru akan diperiksa oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Seluruh dinas terkait di Pemprov DKI pun segera merapat dan berbagi tugas. Seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya Air, Wali Kota Jakarta Utara, dan Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup (PKLH) yang harus segera bergerak.

Berbagai perbaikan pun mulai dilakukan, seperti yang dilakukan pada tanggul-tanggul di sisi danau. Perbaikan tersebut dimulai sejak Minggu (7/1) dengan melibatkan belasan pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

Tidak hanya memperbaiki tanggul yang rusak, bentuk tanggul yang tadinya miring akan diubah menjadi tegak. Dalam satu hari, para anggota pasukan biru bekerja sejak pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB hingga seluruh tanggul beres.

Tidak hanya memperbaiki, seluruh dinas pun turun tangan menggelar kerja bakti membersihkan danau yang akan menjadi lokasi festival. Mulai dari Sudin Binamarga, PPSU, Sudin Sumber Daya Air, hingga Pramuka dan warga setempat. Mereka bahu membahu memangkas pohon, memperbaiki trotoar, juga mengangkut lumpur dari dalam danau.

"Tempat yang bersih tempat yang menyenangkan bagi semua orang. Hari ini kita bersihkan hal-hal yang bisa kita lakukan pembersihan," ujar Wali Kota Jakarta Utara Hussein Murad dalam apel Gerebek Sampah di GOR Sunter, Jakarta Utara, Minggu (14/1).

Tidak hanya membersihkan area Danau Sunter dari sampah, pihak Pemkot Jakarta Utara juga menggelar razia di sejumlah kafe, Jumat (19/1). Dari razia tersebut, para wanita penghibur atau pekerja seks komersil (PSK) yang tengah duduk-duduk di kafe digiring ke mobil Dinsos.

Tidak sampai di situ, Pemkot Jakarta Utara juga meminta koperasi pengelola danau untuk membenahi kafe serta warung yang berada di sekitar danau hanya dalam waktu dua minggu saja. Pada Kamis (18/1) petugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara mulai memindahkan payung dan tempat duduk ke tengah jalan. Paving blok di pinggir danau, pembatas area danau dengan jalan raya, serta WC umum pun ikut dibongkar oleh Sudin Bina Marga Jakut.

“Akan ditata, akan ditertibkan WC umum termasuk pagar-pagar yang ada juga. Pohon-pohon akan kita cabut, kita tata. Nanti kita uruk buat pedestrian,” ujar Wakil Wali Kota Jakarta Utara Djunaedi di pinggir Danau Sunter Timur, Kamis (18/1).





Sisi danau tersebut, akan dibangun plaza yang bisa digunakan bagi para pedagang untuk membuka lapaknya di zona food court plaza. Plaza yang dibangun di sisi Danau Sunter tersebut terlihat sangat luas dengan lebar sekitar 6 meter. Namun, ada pula pedagang yang dipindahkan ke tenda-tenda biru di sisi selatan danau.

Bukan hanya pedagang saja yang ditertibkan, lokasi pemancingan pun ikut dibenahi. Pada Rabu (24/1) eskavator mulai merobohkan pemancingan di sisi utara danau. Petugas PPSU pun dengan sigap terlihat mengangkuti bambu-bambu bekas pemancingan.

Sisa sampah pembongkaran cukup banyak. Dalam satu hari, truk pengangkut sampah bekas bongkaran harus bolak-balik 20 kali. Pemancingan yang ditertibakan, kemudian direlokasi ke bagian selatan danau.


Trotoar di bagian luar Danau Sunter pun tidak luput dari perhatian. Di pekan terakhir bulan Januari 2018, jalur pedestrian yang ada di tepi danau tersebut dilebarkan hingga 4 meter dari yang semula hanya selebar 2 meter saja. Dominasi warna paving block yang menjadi bahan baku trotoar itu tampak serasi, merah tua dan abu-abu, membuat pedestrian menjadi cantik.

“Kalau kita persentasekan, ini penataan sudah 30 persen dari yang kita harapkan,” ujar Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad kepada kumparan, Minggu (28/1).






Sementara, hasil uji laboratorium telah keluar. Air Danau Sunter dinyatakan cukup bersih dan memenuhi syarat untuk berenang. Untuk membuktikannya, di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Minggu (28/1), digelar kegiatan berenang bersama yang diikuti 40 atlet gabungan dari Komando Lintas Laut Militer dan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar DKI Jakarta.

Meski kualitas air sudah terbukti aman, namun TNI Angkatan Laut tetap menerjunkan 10 penyelam untuk melakukan survei bawah air danau, Minggu (11/2). Sebab, mereka harus memastikan tempat lomba tersebut aman dari benda-benda yang bisa membahayakan perenang seperti batang pohon, sampah maupun lumpur.

“Sejauh kaki tidak menyentuh dasar, itu tidak berbahaya. Makanya kita pastikan saja kalau kedalaman itu layak untuk berenang,” ujar Kasimatbeklam Dislambair Koarmabar, Mayor Laut Suplai Thomas D F kepada kumparan di Danau Sunter Timur, Jakarta Utara, Minggu (11/2).






Sumber


emoticon-Wow emoticon-Wow
0
3.8K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan