- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gan, Begini Cara Kita Milenial Punya Hunian


TS
budimanali
Gan, Begini Cara Kita Milenial Punya Hunian

Apartemen di daerah satelit Jakarta, seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi bakal diincar konsumen kelas menengah. Utamanya milenial. Pasalnya, harga rumah tapak kian mahal.
Menurut Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto, rumah tapak “termurah” di Jakarta di atas Rp 400 juta. Itu rumah tapak model petak. Tanpa pekarangan dan biasanya masuk gang.
Dengan penghasilan sebesar Rp 5 juta per bulan atau kurang, maka jangan mimpi bisa beli rumah.
Ferry mengungkapkan, pembelian apartemen juga terdorong oleh maraknya pembangunan sistem transportasi yang terintegrasi atau dikenal dengan istilah Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi.
Keberadaan TOD akan mendorong pembangunan apartemen di dekat pusat transportasi, seperti stasiun kereta api. “Konsep ini di Tiongkok mampu meningkatkan properti di sekitar stasiun 10% dan di Hong Kong 32%,” ujar dia saat ditemui di World Trade Center 1 Jakarta, seperti dilansir Marketeers.
Lantas apakah ada apartemen dengan harga jual yang sesuai kantong warga kelas menengah? Memang untuk apartemen yang terletak di Jakarta Pusat, khususnya area CBD, hal itu jauh dari kata mungkin. Akan tetapi, Green Pramuka City masih menawarkan apartemen di kisaran harga 600 jutaan. Ketika pertama kali dipasarkan 5 tahun silam, apartemen yang berlokasi di perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Timur ini dilepas dengan harga 150 jutaan.
Artinya, kenaikan harga apartemen mencapai 90 juta pertahun. Ini tentu kabar baik bagi mereka yang sekaligus menjadikan hunian sebagai pilihan investasi. Green Pramuka sendiri menerapkan konsep One Stop Living, dimana superblok tersebut dilengkapi dengan fasiltias pusat perbelanjaan hingga sarana olah raga.
Selain itu, Green Pramuka juga menerapkan konsep TOD. Kawasan ini berada persis di depan pintu tol, dilengkapi akses ke Trans Jakarta dan juga halte Damri.
Selain Green Pramuka City, masih ada pilihan sepuluh apartemen baru yang bakal dibangun di sekitar TOD. Seluruh apartemen yang berada di Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Sentul-Bogor, dan Bekasi ini dikembangkan oleh perusahaan plat merah atau BUMN.
Misalnya, Apartemen @Stasiun Senen yang dibangun oleh Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Apartment @ Stasiun Tanah Abang yang adalah buah kerja sama PT PP Properti Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Serta Urban Signature LRT City Ciracas yang dibangun oleh PT Adhi Karya Persero Tbk.
Berbeda dengan Green Pramuka yang unitnya ready stock, semua proyek apartemen BUMN di sekitar TOD tersebut sedang dalam tahap pembangunan, dan diprediksi akan rampung pada periode tahun 2019-2020.
Kendati pasokan akan melimpah, tetap saja masyarakat harus diberi stimulus dengan insentif yang memuluskan mereka membeli apartemen. Misalnya, adanya kemudahan dari perbankan menyalurkan kredit KPA/KPR. Hal ini misalnya diterapkan oleh Green Pramuka dengan cicilan tanpa slip gaji, cicilan 120 kali dan aneka kemudahan lain.
Selain itu, lanjut Ferry, kunci keberhasilan agar hunian TOD terserap pasar, juga terletak pada pertumbuhan ekonomi yang stabil, situasi politik yang aman, dan regulasi yang mendorong masyarakat untuk lebih nyaman melakukan konsumsi.
0
1.7K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan