BEKRAF

(Antara)-Guna memacu kreatifitas sumber daya manusia atau SDM, badan ekonomi kreatif meluncurkan sebuah program, yang bernama Ikkon, atau inovatif dan kreatif melalui kolaborasi nusantara. Di tahun ini, ikkon menekankan upaya pengembangan kain tradisional, dari lima wilayah sentra tenin atau kain tradisional Indonesia.



Kepala Badan Ekonomi Kreatif - Bekraf, Triawan Munaf, meluncurkan program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara atau Ikkon, pada Senin sore, 20 Juni 2016.

Ikkon diluncurkan, dalam rangka mempercepat proses pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, di bidang ekonomi kreatif, di seluruh Indonesia.

Ikkon merupakan program yang menempatkan sekelompok pelaku ekonomi kreatif, berlatar belakang profesi berbagai sub sektor, pada wilayah tertentu untuk berinteraksi, bereksplorasi, dan berkolaborasi, bersama dengan potensi kreatif local.

Triawan menyebutkan, program Ikkon tahun ini, difokuskan pada sub sektor mode, dalam rangka pengembangan potensi kain tradisional, di masing-masing daerah.

Peserta nantinya tidak hanya sekedar melakukan kunjungan ke sebuah wilayah sentra industri, namun juga akan tinggal bersama dengan masyarakat pengrajin industri kain.

Adapun tahun ini, Ikkon 2016, akan dilaksanakan di 5 daerah, yaitu, Lampung dengan pusat industri kain khas tapis, Brebes dan Rembang, untuk produksi kain khas batik, ngada flores dan sawahlunto, dengan kain khas tenun.

Program ini diharapkan membantu menciptakan habitat kreatif yang kondusif, di lokasi program Ikkon dilaksanakan, sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dan produktifitas, serta menggali inspirasi karya baru yang bersumber dari kekayaan budaya lokal.