Baru-baru ini heboh soal kartu kuning Zaadit untuk Jokowi. Banyak yang tidak suka dengan tindakan Zaadit karena 'kartu kuning' Zaaidt dipandang Tidak Etis dan Tidak Sopan. Jokowi di undang sebagai tamu dan sudah mau datang kok diperlakukan seperti itu.. dan bla3x lainya..
Tapi ayo saya ajak anda mengingat tentang Walk-Out Ananda Sukarlan..
Quote:
Spoiler for Ananda Sukarlan:
Tanpa saya jelaskan panjang lebar anda sudah tahu kemiripan masalah ini. Anies di undang sebagai tamu undangan lalu ada aksi "walk out" ananda sukarlan. Saat itu juga sama yang dipermasalahkan.. tidak etis, tidak sopan dan tidak menghormati..
Ini pointnya
Lucunya Orang yang menghujat zaadit sekarang adalah yang dulu menertawakan (membenarkan) sukarlan, sebaliknya orang yang membela zaaidit saat ini adalah yang dahulu mengujat sukarlan..
Kesimpulanya
Bukan masalah etis-tidak etis, sopan-tidak sopan, atau hormat-tidak menghormati.. masalahnya adalah : "sewot karena Junjunganya di kritik"
Quote:
Menurut saya apa yang dilakukan oleh Zaadit dan Sukarlan ini Tidak Salah. Mereka tidak melakukanya dengan anarki, intimidasi, dan kekerasan seperti kelompok tertentu yang merasa paling benar dan paling suci di negeri ini.
Yang salah itu kita, kita melihat junjungan kita itu selalu benar dan tak bisa salah. Padahal darpada hatters yang mengkritik lebih baik pengagum yang mengkritik. Kritikan pengagum itu kan lebih 'tulus'. Tidak bertujuan menjatuhkan, tapi mengingatkan agar tidak jatuh.
Jadi mari sebelum junjungan kita dijatuhkan oleh kritikan para hatters, kita ingatkan duluan dengan kritikan kita..
Masalahnya, dia beneran mau kritik apa cuman pengen jadi attention whore doang? Kritiknya sebagai bentuk koreksi pemerintahan Jokowi atau cuman atas dasar kebencian pada rezim "asing-aseng komunis" saja, terlepas dari cara yg digunakan Zaadit.
Keduanya sama2 kritik
Tp kalau orang ngerti pasti paham sekali mana kritik yg berdasar jelas dan mana yang hanya berdasar asumsi dan desas desus.. Jd wajar ada yg dibully ada yg tidak..
Original Posted By yoanx7►Keduanya sama2 kritik
Tp kalau orang ngerti pasti paham sekali mana kritik yg berdasar jelas dan mana yang hanya berdasar asumsi dan desas desus.. Jd wajar ada yg dibully ada yg tidak..
dua2nya di bully tapi yang membully pihak yang berbeda
Lucunya Orang yang menghujat zaadit sekarang adalah yang dulu menertawakan (membenarkan) sukarlan, sebaliknya orang yang membela zaaidit saat ini adalah yang dahulu mengujat sukarlan..
Original Posted By lyndonbaines►Masalahnya, dia beneran mau kritik apa cuman pengen jadi attention whore doang? Kritiknya sebagai bentuk koreksi pemerintahan Jokowi atau cuman atas dasar kebencian pada rezim "asing-aseng komunis" saja, terlepas dari cara yg digunakan Zaadit.
dikritik biasa saja.. dan isi kritiknya juga tidak salah.. biasa saja.. kalau membahas niat ya ga bisa di pungkiri dia di kubu anti jokowi yang tujuannya menjatuhkan jokowi.. kemungkinan besar juga caper..
tapi menggunakan permasalahan etika itu yang ga pas..
Ane setuju dengan poin bahwa Zaadit dan Sukarlan sama-sama melakukan aksi protes "silent but deadly". Tanpa anarkis tapi tetap menohok.
Bedanya adalah, Sukarlan memiliki alasan yang rasional sedangkan Zaadit seenak zidaatnya.
Kok bisa?
Iya dong, alasan Sukarlan memprotes Anies adalah karena ucapannya saat pidato pelantikannya yang memang diluar konteks bahkan sangat konyol sekali karena sebelum dilantik justru Anies yang menggembar-gemborkan ayo kembali bersatu dan berekonsiliasi bahkan sampai mengubah istilah "syukuran Jakarta" menjadi "selametan Jakarta" untuk mengesankan semangat persatuan. Entah kenapa saat pidato justru Anies yang kesambet dhemit dengan malah mengungkit isu "pribumi bangkit".
Sedangkan Zaadit memang cuma berkoar seenak zidaatnya. Ia mengatakan Asmat menderita ini-itu, lha tapi dirinya sendiri aja gak ada aksi nyata buat masyarakat Asmat, cuma bisa nyalahin Jokowi. Belakangan terungkap bahwa Zaadit ini adalah simpatisan PKS termasuk kegoblokannya saat ngomong jalan tol di Papua hanya untuk orkay bermobil sambil cengar-cengir.
Original Posted By roberthw►Ane setuju dengan poin bahwa Zaadit dan Sukarlan sama-sama melakukan aksi protes "silent but deadly". Tanpa anarkis tapi tetap menohok.
Bedanya adalah, Sukarlan memiliki alasan yang rasional sedangkan Zaadit seenak zidaatnya.
Kok bisa?
Iya dong, alasan Sukarlan memprotes Anies adalah karena ucapannya saat pidato pelantikannya yang memang diluar konteks bahkan sangat konyol sekali karena sebelum dilantik justru Anies yang menggembar-gemborkan ayo kembali bersatu dan berekonsiliasi bahkan sampai mengubah istilah "syukuran Jakarta" menjadi "selametan Jakarta" untuk mengesankan semangat persatuan. Entah kenapa saat pidato justru Anies yang kesambet dhemit dengan malah mengungkit isu "pribumi bangkit".
Sedangkan Zaadit memang cuma berkoar seenak zidaatnya. Ia mengatakan Asmat menderita ini-itu, lha tapi dirinya sendiri aja gak ada aksi nyata buat masyarakat Asmat, cuma bisa nyalahin Jokowi. Belakangan terungkap bahwa Zaadit ini adalah simpatisan PKS termasuk kegoblokannya saat ngomong jalan tol di Papua hanya untuk orkay bermobil sambil cengar-cengir.
Kok yang dibantah cuma point 1 gan ? Point 2 sama 3 kemana ? Kan doi ngritik 3 perkara tuh
Original Posted By laparkalibah►Yang diomongin si sukarlan kan terkait kemenangan dengan cara menjual agama? sekarang dari yg diomongin sukarlan itu, buktinya apa?
masalah banjir itupun gw yakin juga argumen lo yg subjektif sebagai haters, bukan kajian ilmiah lo sebagai ahli
hahahah.. lucu..
bosen diskusi sama orang yang pikiranya ga terbuka.. a selalu salah, b selalu benar.. mau di terangin kaya apapun juga ga ngefek..
Original Posted By roberthw►Ane setuju dengan poin bahwa Zaadit dan Sukarlan sama-sama melakukan aksi protes "silent but deadly". Tanpa anarkis tapi tetap menohok.
Bedanya adalah, Sukarlan memiliki alasan yang rasional sedangkan Zaadit seenak zidaatnya.
Kok bisa?
Iya dong, alasan Sukarlan memprotes Anies adalah karena ucapannya saat pidato pelantikannya yang memang diluar konteks bahkan sangat konyol sekali karena sebelum dilantik justru Anies yang menggembar-gemborkan ayo kembali bersatu dan berekonsiliasi bahkan sampai mengubah istilah "syukuran Jakarta" menjadi "selametan Jakarta" untuk mengesankan semangat persatuan. Entah kenapa saat pidato justru Anies yang kesambet dhemit dengan malah mengungkit isu "pribumi bangkit".
Sedangkan Zaadit memang cuma berkoar seenak zidaatnya. Ia mengatakan Asmat menderita ini-itu, lha tapi dirinya sendiri aja gak ada aksi nyata buat masyarakat Asmat, cuma bisa nyalahin Jokowi. Belakangan terungkap bahwa Zaadit ini adalah simpatisan PKS termasuk kegoblokannya saat ngomong jalan tol di Papua hanya untuk orkay bermobil sambil cengar-cengir.
yah bolehlah tapi ayo belajar subjektif menilai sesuatu.. karena a ga selalu benar dan b ga selalu salah
menurut ane si zaadit itu omdo doang,lha kawan2nya ke papua dya malah gk ikut padahal uda ditawari.
alasan gk mau make dana pemerintah karena itu dari rakyat indonesia.lha kalo dya make dana sendiri bisa2 nyasar ke raja ampat bukan ke asmat
Original Posted By tempat_tidur►menurut ane si zaadit itu omdo doang,lha kawan2nya ke papua dya malah gk ikut padahal uda ditawari.
alasan gk mau make dana pemerintah karena itu dari rakyat indonesia.lha kalo dya make dana sendiri bisa2 nyasar ke raja ampat bukan ke asmat
yap.. untuk poin pertama di jelas kalah telak.. dan bisa di bilang telak..
tapi poin 2 dan 3 menurut kita juga layak diperhatikan
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.