- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rendahkan Rizieq, Faizal Assegaf Dicopot Dari Presidium 212
TS
kelazcorro
Rendahkan Rizieq, Faizal Assegaf Dicopot Dari Presidium 212
Spoiler for img:
Quote:
Presidium Alumni 212 sepakat menonaktifkan Faizal Assegaf dari segala aktivitas di organisasi tersebut.
Langkah ini diambil dalam menyikap pernyataan Faizal yang menyatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lebih negarawan dan kesatria dibandingkan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dalam menghadapi masalah hukum.
"Benar (Faizal dinonaktifkan)," kata Sekretaris Jenderal Presidium Alumni 212 Hasril Harahap kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/2).
Hasril melampirkan pernyataan Presidium Alumni 212 dengan tanda tangan dirinya dan Ketua Umum Umum Bin Al Hamid pada Senin (19/2).
Dalam pernyataan sikap itu, Presidium Alumni 212 menyinggung pernyataan yang dilontarkan Faizal dalam sebuah acara diskusi bertajuk 'Kedatangan Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik'.
Presidium Alumni 212 berpendapat, membandingkan kasarnya kelakuan atau karakter Ahok dengan akhlak kemulaan Rizieq merupakan pendapat yang tidak berbobot intelektual.
Presidium Alumni 212 menilai pernyataan itu masuk dalam kategori tidak beradab bila dilihat sisi etika.
"Setelah mengamati dengan seksama berbagai pernyataan Faizal dan sesuai dengan pendapat mayoritas pendiri Presidium Alumni 212, kami sepakat untuk menonaktifkan Faizal," tulis pernyataan itu.
Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa Presidium Alumni 212 merindukan Rizieq dan senantiasa siap untuk menyambut kedatangan tokoh FPI itu kembali ke Indonesia.
Presidium Alumni 212 menyatakan kedatangan Rizieq sangat dibutuhkan untuk memimpin langsung proses kemenangan politik, ekonomi, dan penegakan keadilan bagi umat Islam di Indonesia.
sumur
sumur
"seburuk-buruknya ulama, sebaik-baik kita, sebaik- baiknya kita seburuk-buruknya ulama" :nyantai
Napa gak jadi capres saja kalo begitu
Dinonaktifkan dari Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf Balas Menyindir?
Quote:
Akibat menyamakan Habib Rizieq Shihab dan Ahok, Ketua Progres 98 Faizal Assegaf akhirnya harus menerima keputusan Presidium Alumni 212 yang menonaktifkan dirinya.
Penonaktifan Faizal sebagai pengurus sekaligus pendiri Presidium Alumni 212 itu terkait pernyataannya dalam sebuah diskusi.
Dalam diskusi tersebut, Faizal mengatakan bahwa Rizieq Shihab perlu belajar dari jiwa kenegarawan dan ksatria Ahok dalam menghadapi masalah hukum.
Faizal sendiri mengaku dapat memahamo reaksi sporadis dari para loyalis Rizieq itu.
Mobilisiasi Massa ke Bandara Jemput Habib Rizieq, Ini Ancaman Mabes Polri
“Namun mereka tidak bisa membantah substansi serta fakta bahwa Rizieq dan Ahok sebagai warga negara di hadapan hukum setara,”tutur Faizal kepada Kantor Berita Politik RMOL (grup pojoksatu.id), Senin (19/2/2018).
Hanya saja, ia menyesalkan keputusan itu diambil tanpa bertabayyun.
“Biarkan publik yang menilai bahwa Rizieq dan Ahok seolah tidak boleh diposisikan setara di mata hukum,” ucapnya.
Namun sebagai salah satu pendiri Presidium Alumni 212, Faizal memastikan bahwa dirinya akan terus bersuara kritis, merdeka dan konsisten mendorong gerakan Bela Islam.
Caranya, yakni melalui jalan superdamai serta menentang segala bentuk pendekatan radikalis, kemunafikan, anarkis maupun intoleran.
“Rizieq dan semua elemen 212 mesti konsisten serta istiqomah membawa umat dalam gerakan Bela Islam yang superdamai dalam menyuarakan nilai-nilai Islam dan upaya perjuangan penegakkan hukum,” tegasnya.
Ditanya Kepastian Kepulangannya, Ini Jawaban Habib Rizieq Shihab
Faizal mengingatkan, ulama akan dinilai dari ucapan, sikap dan perbuatannya.
Kalau tidak konsisten dengan prinsip perjuangan Bela Islam yang superdamai dan anti diskriminasi, ia khawatir akan membuat umat kecewa, kehilangan simpati serta dukungan yang luas.
“Ciri ulama sebagai pewaris Nabi adalah sabar, taat hukum, penuh kasih sayang, lembut dan mengedepankan akhlak dan kemanusiaan. Ulama yang demikian sejalan dengan spirit Bela Islam yang superdamai,” terangnya.
Kalau mulai menyimpang dan ingkar janji dengan prinsip Bela Islam yang superdamai, menurut dia, wajib diluruskan agar umat tidak terjebak dalam polarisasi politik sporadis berjubah agama.
“Sejauh ini, menurut saya, Rizieq sangat berjuang keras untuk memastikan semua yang diperjuangkan bersandar pada komitmen kejujuran dan superdamai,”
“Namun sikap itu akan dinilai secara jernih dan jujur oleh publik,” pungkas mantan aktivis mahasiswa 98 itu.
Penonaktifan Faizal sebagai pengurus sekaligus pendiri Presidium Alumni 212 itu terkait pernyataannya dalam sebuah diskusi.
Dalam diskusi tersebut, Faizal mengatakan bahwa Rizieq Shihab perlu belajar dari jiwa kenegarawan dan ksatria Ahok dalam menghadapi masalah hukum.
Faizal sendiri mengaku dapat memahamo reaksi sporadis dari para loyalis Rizieq itu.
Mobilisiasi Massa ke Bandara Jemput Habib Rizieq, Ini Ancaman Mabes Polri
“Namun mereka tidak bisa membantah substansi serta fakta bahwa Rizieq dan Ahok sebagai warga negara di hadapan hukum setara,”tutur Faizal kepada Kantor Berita Politik RMOL (grup pojoksatu.id), Senin (19/2/2018).
Hanya saja, ia menyesalkan keputusan itu diambil tanpa bertabayyun.
“Biarkan publik yang menilai bahwa Rizieq dan Ahok seolah tidak boleh diposisikan setara di mata hukum,” ucapnya.
Namun sebagai salah satu pendiri Presidium Alumni 212, Faizal memastikan bahwa dirinya akan terus bersuara kritis, merdeka dan konsisten mendorong gerakan Bela Islam.
Caranya, yakni melalui jalan superdamai serta menentang segala bentuk pendekatan radikalis, kemunafikan, anarkis maupun intoleran.
“Rizieq dan semua elemen 212 mesti konsisten serta istiqomah membawa umat dalam gerakan Bela Islam yang superdamai dalam menyuarakan nilai-nilai Islam dan upaya perjuangan penegakkan hukum,” tegasnya.
Ditanya Kepastian Kepulangannya, Ini Jawaban Habib Rizieq Shihab
Faizal mengingatkan, ulama akan dinilai dari ucapan, sikap dan perbuatannya.
Kalau tidak konsisten dengan prinsip perjuangan Bela Islam yang superdamai dan anti diskriminasi, ia khawatir akan membuat umat kecewa, kehilangan simpati serta dukungan yang luas.
“Ciri ulama sebagai pewaris Nabi adalah sabar, taat hukum, penuh kasih sayang, lembut dan mengedepankan akhlak dan kemanusiaan. Ulama yang demikian sejalan dengan spirit Bela Islam yang superdamai,” terangnya.
Kalau mulai menyimpang dan ingkar janji dengan prinsip Bela Islam yang superdamai, menurut dia, wajib diluruskan agar umat tidak terjebak dalam polarisasi politik sporadis berjubah agama.
“Sejauh ini, menurut saya, Rizieq sangat berjuang keras untuk memastikan semua yang diperjuangkan bersandar pada komitmen kejujuran dan superdamai,”
“Namun sikap itu akan dinilai secara jernih dan jujur oleh publik,” pungkas mantan aktivis mahasiswa 98 itu.
sumur
"seburuk-buruknya ulama, sebaik-baik kita, sebaik- baiknya kita seburuk-buruknya ulama" :nyantai
Quote:
Presidium Alumni 212 menyatakan kedatangan Rizieq sangat dibutuhkan untuk memimpin langsung proses kemenangan politik, ekonomi, dan penegakan keadilan bagi umat Islam di Indonesia.
Napa gak jadi capres saja kalo begitu
Diubah oleh kelazcorro 20-02-2018 13:42
4
3.9K
Kutip
47
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan