Eva Celia berakting sebagai pemeran utama dalam film Indonesia terbaru, Adriana, dan ingin hilangkan rasa grogi ketika berakting sekaligus lepas dari nama besar orangtuanya.

Eva Celia rupanya kerap merasa grogi jika harus berakting di depan kamera dan para kru film. Begitulah pengalaman yang dia rasakan ketika syuting film Indonesia, Adriana. Eva memang menjadi pemeran utama, Adriana, dalam film drama garapan Fajar Nugros, sutradara yang sebelumnya menggarap Cinta Brontosaurus dan Refrain.

"Pasti ada kok groginya, karena aku anaknya grogian. Tadi saja pas di kamera aku grogi," kata Eva Celia.

Rasa gugup Eva makin menjadi-jadi apalagi karena inilah pertama kalinya ia mendapatkan peran utama dalam sebuah film layar lebar. Filmografi Eva sendiri memang masih singkat. Puteri dari hasil pernikahan Indra Lesmana dan Sophia Muellers Latjuba ini sebelumnya pernah berakting dalam dua film layar lebar.

Pertama film omnibus horor Takut: Faces of Fear (2008) dalam segmen The Rescue. Kedua, film Jamila dan Sang Presiden pada tahun 2009 dengan berperan sebagai Jamila remaja. Karena itulah, Eva merasa kangen untuk berakting kembali.

"Saya dari dulu memang suka (akting) dan sangat rindu berakting. Pasti saya akan melakukan yang terbaik dan dedicated myself untuk proyek ini," ungkapnya.

GROGI GARA-GARA ADIPATI DOLKIEN

Grogi yang dirasakan Eva juga bertambah karena ia harus berpasangan dan adu akting dengan Adipati Dolkien. Barangkali pemeran Keenan dalam Perahu Kertas dan Harun dalam Sang Kiai ini tidak merasa kesulitan untuk berakting dan membangun chemistry dengan lawan mainnya. Tapi belum tentu bagi Eva.

Ia pun menjadikan perannya dalam film Adriana sebagai tantangan yang mesti ditaklukkan. Terlebih lagi, ia masih merasa kurang percaya diri kalau berada di depan kamera. "Di akting, kan aku harus memerankan berbagai karakter tantangannya di situ, (karakter) Evanya jangan dibawa kalau akting," ungkap Eva.

Meski grogi, namun Eva mengaku bisa membangun chemistry dengan Adipati tanpa kesusahan. Apalagi sebelum syuting Adriana dimulai, mereka sendiri mengaku sudah saling mengenal, walau belum lama. "Aku sudah nonton beberapa film Adi, penasaran bagaimana kalau main film bareng. Kita main langsung nyambung kok. Aku, Kevin Julio, dan Adi klop," ujar Eva.

Maka persiapan yang dilakoni Eva untuk film Adriana ini cukup serius. Ia ingin memulai karier aktingnya dengan belajar dari nol lagi. "Untuk persiapan, film ini adain workshop dan saya menyukai kerja sama dengan sutradara ini. Saya banyak belajar untuk berakting yang baik," paparnya.

DA VINCI CODE VERSI REMAJA INDONESIA

Adriana sendiri merupakan film perdana produksi Visi Lintas Films. Kisahnya berkisar tentang Adriana yang berada di antara dua laki-laki yang harus dipilihnya, yakni Adipati Dolkien yang berperan sebagai Mamen dan Kevin Julio yang menjadi Sobar.

"Si perempuan ini ketika berkenalan dengan laki-laki selalu memberi teka-teki. Sepanjang film, dua laki-laki ini selalu harus memecahkan teka-teki kalau mau bertemu dengan Adriana," jelas Fajar Nugros.

Menurut Fajar, film Adriana ini layaknya Da Vinci Code versi anak remaja Indonesia. Soalnya, teka-teki yang diberikan Adriana kepada para laki-laki yang mengejar cintanya menuju ke sejumlah tempat. Mulai dari Monas, Museum Gajah, Taman Prasasti, sampai Kebun Raya Bogor. "Ada 60 titik yang real, seperti puncak Monas," ujar tambah Fajar.

Sosok Adriana yang diperankan Eva merupakan seorang mahasiswi yang menyukai sejarah. Eva menginterpretasikan karakter Adriana sebagai mahasiswi yang sangat pintar, rendah hati dan tidak kuper (kurang pergaulan).

Film Adriana ini juga diproduseri oleh Sophia Mueller Latjuba. Adapun yang menjadi music director-nya adalah Indra Lesmana. Nah, pertanyaannya, apakah keterlibatan ayah dan ibunya dalam produksi film yang sama juga akan bikin Eva grogi dan terbebani?

"Sebenarnya ada rasa grogi, cuma senanglah, ini proyek ada mama, ayah, dan aku selalu dikasih kesempatan untuk kerja dalam satu proyek yang sama. Kapan lagi bisa seperti ini, seru," ungkap Eva.

Dara kelahiran 21 September 1992 ini juga selalu menerima masukan pendapat dari ibu dan ayahnya selama produksi film Adriana. Ia merasa bersyukur orangtuanya mendukung penuh kiprah akting Eva kali ini. Sebab, kata Eva, "Mereka tahu aku nggak setengah-setengah dan aku nyaman."

Jikapun ada penilaian miring dari orang-orang yang menyebut dirinya sedang aji mumpung karena nama besar Indra Lesmana dan Sophia Muellers Latjuba, Eva tidak memedulikannya. Ia tetap ingin membuktikan bahwa dirinya bisa mandiri dan mencetak prestasi dalam dunia akting tanpa perlu dibayang-bayangi orangtuanya.

"Mereka berdua alasan saya ada di sini sekarang. Saya berasa beruntung ada di sini karena mereka, ya senang lah bisa mandiri dan saya ingin menjadi saya sendiri," ungkapnya.

Selain menjadi pemeran utama dalam film Adriana, Eva Celia ternyata juga menyumbangkan suara merdunyanya untuk film tersebut. Bahkan, ia bersama Indra Lesmana kini sedang menyiapkan sebuah album soundtrack-nya. Perihal kesempatan membuat album dengan sang ayah, Eva mengaku semuanya karena kebetulan dan pas waktunya.

Kolaborasi ini pun dirasa Eva tidak sulit. Soalnya, ia dan Indra memang sangat akrab. Alhasil, ia senang bisa kerja bareng dengan ayahnya. Memang, dalam dunia tarik suara, Eva mengaku banyak terinspirasi dari Indra Lesmana.

"Beliau salah satu inspirasi terbesar saya. Mostly saya belajar sendiri," kata Eva, yang rekaman video menyanyi barengnya dengan Indra Lesmana via Skype beberapa waktu lalu pernah bikin kagum banyak orang (silakan tonton di bawah ini).

Namun hingga detik ini, Eva memang masih belum tahu akan menyanyikan berapa lagu untuk album soundtrack film Adriana. Begitu pula untuk judulnya. Eva cuma bilang bahwa untuk album soundtrack saat ini masih dalam proses pemilihan materi.

Bisa berakting sekaligus menyanyi untuk proyek sebuah film layar lebar tentu jadi kesempatan yang langka dan tak boleh disia-siakan oleh Eva Celia. Tak heran jika ia mengaku senang melakukan keduanya. I love it, kata Eva singkat di sela-sela syuting film Adriana di kawasan Monas, Jakarta pada 8 Juli lalu.

Bagi Eva, kedua bidang profesi ini mempunyai tantangan yang berbeda dan tentu saja harus diatasinya. "Kalau nyanyi saya kan orangnya pemalu, jadi tantangannya di situ, bagaimana bisa tampil tanpa malu," ucapnya.

Eva menambahkan, seperti dikutip Cinema 21, "Dari kecil aku memang lebih ke musik sih, itu comfort zone aku. Tapi di akting aku merasa nggak biasa dan tantangannya di situ, aku ingin mencoba sesuatu di luar zona aman aku."

CUTI KULIAH DEMI AKTING

Demi keluar dari zona nyaman itu pula, Eva Celia rela ambil cuti kuliah selama satu semester dari kampusnya, Musicians Institute jurusan Vocal Performance di Los Angeles, Amerika. Namun setelah syuting Adriana kelar, ia akan kembali ke Amerika untuk meneruskan pendidikannya.

Sebagai ibu, Sophia memandang bahwa pendidikan Eva memang sangat penting. Oleh karena itu, ia tidak ingin puternya salah langkah dan meninggalkan pendidikan hanya demi karier di dunia hiburan.

“Saya sih yang penting pendidikan nggak dilupakan karena saya sudah susah-susah sekolahin dia. Ini juga hubungannya sangat dekat dengan kariernya, yakni musik. Jadi masih bisa jalan bareng, karier dulu habis itu sekolah,” papar Sophia, yang juga menjadi co-director dalam film Adriana ini.