Mengenang Sejarah Toyota Kijang dan Mantan Presiden Soeharto
TS
indahmata
Mengenang Sejarah Toyota Kijang dan Mantan Presiden Soeharto
Siapa yang tidak kenal mantan Presiden Soeharto? Yak, saat kita sedang membicarakan Pak Harto pasti yang ada di ingatan kita langsung tertuju pada kataOrde Baru. Lalu apa hubunganya dengan Toyota? Siapa sangka keberhasilan Toyota dalam Industri Otomotif di tanah air berkat Soeharto ini. Banyak kebijakan dalam segala industri salah satunya adalah masalah perakitan mobil di Indonesia yang di mulai pada tahun tahun 1970 an. Dan dari hasil dari kebijakan ini adalah mobil terkenal tangguh yaitu Toyota Kijang. Atas dasar itulah kenapa nama Presiden Soeharto di abadikan pada seri Toyota Kijang generasi yang ketiga.
Foto diatas adalah momen ketika Soeharto mencicipi Toyota Kijang Generasi yang pertama. Masyarakat umum sering menyebut mobil itu dengan "Kijang Buaya" karena moncongnya yang mirip buaya itu. Diabadikan pada medio 1977, terlihat pada pak harto yang sedang memegang kemudi tersenyum di samping pak try (Try Sutrisno). Pak try pada saat itu masih sebagai ajudan duduk paling tengah di baris depan.
Kijang perlahan menjelma sebagai kendaraan keluarga multi fungsi (MPV) besutan Toyota Astra Motor (TAM) yang hingga kini masih sukses di pasaran. Toyota Kijang, hanya satu dari sekian mobil keluaran Astra Group yang mampu membawa Astra menjadi raja otomotif di Indonesia dengan penguasaan pasar Dalam bukunya Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini (2012:119)karya James Luhulima, di sanamenceritakan awal-awal kelahiran Toyota Kijang.
Spoiler for "Sejarah Mobil & Kisahnya":
Dalam bukunya James Luhulima menceritakan sebenarnya saat itu ada dua jenis mobil yang akan didatangkanoleh Toyota Motor Corporation sebelum Kijang diluncurkan pada 9 Juli 1977.Namun sayang, pada saat itu pak Soeharto memang sedang gencar-gencarnya mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, sehingga menerapkan larangan impor mobil secara utuh khususnya sedan, sehingga kedua mobil itu tak jadi dipajang di arena Pekan Raya Jakarta.
Kedua BVU dari CBU (Completely Built Up) itu tidak jadi dipajang karena bertentangan dengan semangat lokalisasi yang dicanangkan departeman perindustrian pada saat itu. Tapi sebagai gantinya, Soeharto memberikan insentif untuk mobil-mobil niaga dan ditetapkan dengan mengembangkan industri mobil kendaraan niaga berbasis lokal dengan harga terjangkau atau basic utility vehicle (BUV), atau kalau saat ini disebut LCGC alias mobil murah.
Kebijakan Pak Harto ini ditangkap oleh William Soeryadjaya sang pendiri Astra. Dan kelahiran Toyota Kijang ini adalah jawabannya. Ketika Pemerintah Orde Baru tengah menggeber Repelita I dengan fokus pertanian misalnya, William ini telah berpikir jauh ke depan, ia mulai berpikir bukan sekedar berdagang atau merakit, tapi menjadi industrialis. Dia ingin punya mobil dan sepeda motor nasional.
Pada awal-awal mengaspal Toyota Kijang memang tak mudah begitu saja menaklukkan hati konsumen di Indonesia, asal Anda tahu saja sebelum era 1960-1970-an di Indonesia ini memang sudah lebih dulu akrab dengan mobil-mobil Eropa yang terkenal tangguh. Dulu, mobil-mobil lansiran Jepang sering dapat cibiran "kaleng kerupuk" itu akhirnya mampu membetot peminat di Indonesia.
Spoiler for "Toyota Kijang Next Generasi":
Quote:
Setelah sukses mendapatkan perhatian konsumen, Toyota Kijang Generasi Berikutnya pun muncul
Sejak pertama kali muncul,Kijang Generasi pertama inimampu bertahan selama empat tahun dan digantikan oleh kijang generasi yang lebih baru. Toyota Kijang Generasi II akhirnya keluar pada 1981 hingga 1986. Masyarakat menyebutnya “Kijang Doyok”, begitulah lidah-lidah orang Indonesia pada waktu itu, selalu menyebutkan sesuatu dengan se-enaknya sendiri, tapi sebutan itulah yang membuat mobil ini selalu melekat di hati
Menurut para komunitas Kijang, Kijang Doyoksetidaknyaini mempunyai beberapa seri yang jumlahnya bahkan mencapai 16 seri, di antaranya: Kijang Namosco, Kijang Sika, Kijang Alfa, Kijang Super Patria, Kijang Patria, Kijang Mira, Kijang Mon Ami, Kijang Super Spirit, Kijang Spirit, Kijang Super Lion, Kijang Tama, Kijang Taruna, Kijang Tamara, Kijang Beta, Kijang Turangga serta Kijang Targa GT.
Dengan harga jauh lebih murah dibanding mobil-mobil sejenis yang ada pada saat itu, penjualan Toyota Kijang kala itu terus melesat. Apalagi sejak pesaing Toyota Kijang, Mitsubishi Colt T120 tak lagi diproduksi PT Krama Yudha Tiga Berlian, seketika itu langkah Toyota Kijang tak terbendung lagi.
Quote:
Kijang Generasi III dan "Soeharto Series"
Toyota kembali meluncurkan varian Toyota Kijang Generasi III pada 1986. Setelah sukses dengan Generasi sebelumnya, Generasi ini pula makin mengukuhkan Toyota Kijang memang benar-benar “memang tiada duanya”. Kijang generasi ini dikenal dengan nama Toyota Kijang Super. Dengan langkah penyempurnaan dari model MPV generasi pertama, Toyota Kijang Generasi III ini mampu terjual hingga 492.123 unit sejak diluncurkan selama kurun waktu 10 tahun dari 1986-1996.
Spoiler for Penampakan:
Di masa-masa akhir generasi III sebelum "disuntik mati", Toyota Kijang sempat dianggap punya seri khusus menjelang 50 tahun Kemerdekaan Indonesia. Disebutkan dalam sebuah blog otomotif, seri khusus ini sering disebut dengan "Kijang Soeharto Series". Banyak pihak beranggapan bahwa "Kijang Soeharto Series" muncul karena Soeharto memiliki andil dalam kelahiran Toyota Kijang di pasaran Indonesia.
Secara resmi istilah "Soeharto Series" tak menjadi nama resmi dari Toyota. Namun, nama-nama semacam bisa saja muncul dari pemberian nama di publik atau konsumen dari Toyota. Seperti nama-nama kijang yang telah disebutkan di atas seperti Kijang Kapsul, Doyok, Buaya, Super.
Nampaknya memang ada semacam "edisi khusus" Kijang Toyota dalam memperingati hari Kemerdekaan ke-50 Indonesia pada 1995—masa-masa akhir Kijang generasi III. Saat itu ada 50 unit Kijang khusus yang dibuat dalam rangka "Kijang Lintas Nusa". Kijang dengan balutan warna putih mendapat corak-corak dan garis merah, berpawai berkeliling Indonesia dari kota ke kota. Kata Julian Warman, yang sempat menjadi Head of Public Relation Astra International dan bergabung dengan Astra sejak 1993.
Quote:
"Waktu itu memang sengaja disiapkan untuk peringatan 50 tahun Indonesia. Ada 50 Kijang melakukan perjalanan dari Aceh sampai Larantuka, NTT. Setiap kota berhenti. Saat itu nggak ada istilah pakai nama Soeharto," kata Julian.
Setelah keluarnya "edisi khusus" itu, Toyota Kijang berubah drastis menjadi generasi IV yang kini di publik populer dengan sebutan "Kijang Kapsul". Pada generasi ini, khususnya saat 1 Oktober 2003 atau 26 tahun setelah kelahiran Toyota Kijang, Toyota meluncurkan produksi mobil yang ke-1 juta yang diberi nama Kijang Krista.
Tak sampai di situ, Toyota Kijang pun terus berkembang, setelah 2004 Kijang berubah wajah menjadi Kijang Innova sebagai kijang generasi V, hingga kelahiran generasi VI All New Kijang Innova pada 2015 sebagai generasi terkini.