Kaskus

News

azizm795Avatar border
TS
azizm795
Poltracking: Jokowi Masih Unggul, Tapi Belum Aman
Poltracking: Jokowi Masih Unggul, Tapi Belum AmanJokowi dan Prabowo, Dua Kandidat Presiden Terkuat dalam Pilpres 2019 (Foto: Setkab)

Law-Justice.co - Sebagai petahana, Jokowi diprediksi tampil sebagai pemuncak dalam Pemilu Presiden (Pilpres)  2019. Dengan tingkat elektabilitas 57,6 %, ia masih mengungguli saingan terberatnya, Prabowo Subianto dengan persentase keterpilihan 33,7 %. Diperkirakan keduanya akan saling berhadapan dalam Pilpres mendatang, walaupun masih terdapat kemungkinan muncul kandidat penantang lainnya.
Proyeksi ini merupakan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Poltracking. Dalam pelaksanaanyan, perhitungan ini  melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia, pengumpulan data dilakukan pada 27 Januari hingga 3 Februari 2018 dengan metode stratified multistage random. Hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan hingga 95 % dan batas kesalahan di kisaran 2,83 %)
“Kedua figur ini mengalami peningkatan elektabilitas jika dibandingkan survei yang dilakukan pada November 2017,” kata Hanta Yuda, Direktur Eksekutif lembaga ini dalam paparannya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Minggu (18/2).
Tren peningkatan ini membuat kedua kandidat itu meninggalkan para pesaing lainnya yang kurang dari 3 %. Hanta merinci,  Gatot Nurmantyo hanya memiliki tingat eletabilitas 2,4 %, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono yang mengumpulkan  suara 1,9 %, dan  Jusuf Kalla yang meraup  1, 8 %. Sementara sisanya sebanyak 7 % responden memilih untuk tidak menjawab.
Namun keunggulan tingkat elektablitas Jokowi dalam survei ini, tidak membuatnya dalam posisi aman. “Sebagai incumbent Jokowi memang calon presiden terkuat saat ini, akan tetapi posisi itu msih mungkin goyah karena tingkat elektabilitasnya belum mencapai 60 %.
Untuk itu, orang nomor satu Indonesia ini harus memilih calon wakil presiden (cawapres) yang tepat. Dalam survei yang sama diprediksi pula cawapres yang memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi. Di posisi teratas muncul nama  Jusuf Kala (15,9 %), diikuti oleh Gatot Nurmantyo (7,9 %), Ridwan Kamil (6,1 %), Muhaimin Iskandar (5,2 %), dan Khofifah Indar Parawansa (4,4 %).
Akan tetapi yang menarik,  ketika nama Jusuf Kalla tidak diikutsertakan, maka muncul dua nama lain yang sebelumnya tidak memiliki tingkat elektabilitas yang signifikan. Di posisi puncak terdapat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 12,4 % dan Anies Rasyid Baswedan (12,1 %). Di luar itu, susunan namanya tak jauh berbeda, namun tingkat elektabilitasnya saja yang meningkat di kisaran 1-3 %.
Bahkan baik Agus dan Anies tingkat elektabilitasnya lebih  tinggi lagi ketika dipasangkan dengan dua kandidat presiden utama. Ketika dipasangkan dengan Jokowi, misalnya, presentase keterpilihan Agus melonjak hingga 13, 9 %. Proporsi itu mencapai  15,85 % jika Agus  dipasangkan dengan Prabowo Subinato.
Sementara jika diduetkan dengan Jokowi maka tingkat elektabilitas Anies mencapai 10, 37 %.  Namun ketika dipasangkan dengan Prabowo, maka presentasenya meningkat hingga 15,25 %
Berdasarkan survei ini, ketimbang memaksakan Agus menjadi capres lebih baik ia dimajukan sebagai cawapres. “bagi  Partai Demokrat menawarkan AHY sebagai cawapres, itu kalkulasi yang paling masuk akal”, kata Hanta. Jika akhirnya partai yang dikomandoi oleh Susiolo Bambang Yudhoyono ini meginzinkan, maka Agus kemungkinan besar dapat menjadi wakil presiden.   
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Maruarar Sirait yang hadir dalam perhelatan ini menyebut hasil survei ini sangat wajar. Ia mengakui kandidat utama calon presiden sampai saat ini masih berada di sosok Prabowo dan Jokowi.  "Ini kenyataan. Pertarungan politik di parlemen, Perppu itu kentara mewarnai ini," ujarnya.
Sementara untuk survei calon wakil presiden, Maruarar tidak menutup kemungkinan Jokowi memilih calon-calon lain di luar Jusuf Kalla. "Tahun 2019, Jokowi ingin Wapres yang seperti apa dulu? Tingkat keterpilihannya  tidak perlu diragukan lagi  karena sudah tinggi dalam menentukan wapres," tutur putra Sabam Sirait ini.
Menanggapi hasil survei cawapres ini, Roy Suryo yang hadir pula dalam acara ini  berterima kasih jika Agus disebut sebagai kandidat wapres terkuat dalam survei ini. Namun sampai sejauh ini  Partai Demokrat belum menentukan kandidat.
Menurut Roy,  selain belum ada yang meminang,  usia putra sulung  SBY itu masih muda dibanding kandidat lain. Lagipula Agus juga  baru saja diangkat sebagai  Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
Namun apapun keputusan akan diambil, ia mengkalim, figur Agus sangat mentukan dimana posisi Partai Demokrat dalam Pilpres 2019. “   Lebih baik kita tunggu saja nanti pernyataan atau gerakan dari ketua Kogasma, Agus Harimurti Yudhoyono," kata anggota DPR ini.


Sumber: www.law-justice.co
0
1.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan