Kaskus

News

pixeljunkieAvatar border
TS
pixeljunkie
Ganjar Pranowo: Gubernur Rock N’ Roll
Di luar eksistensi publiknya sebagai pejabat politik, Ganjar dikenal sebagai pecinta music rock. Ini merupakan bentuk kecairan yang berprinsip.

Musik adalah bagian dari budaya pop(uler) selayak fluida. Tapi aliran musik rock bukanlah pop. Kita bisa coba mengerti bagaimana penyuka rock menjalani atau menyalurkan hobinya. Perlu keberanian untuk menyetel keras musik cadas dalam bertetangga. Lirik serta musik yang melambangkan kekuatan dan kebebasan menjadi alasan mengapa Ganjar suka dengan dengan aliran musik tersebut.

Seperti dilansir dari laman Kompas.com, sejak masa sekolah Ganjar mulai mengoleksi kaset band-band rock terkenal, seperti Metallica, Deep Purple, Led Zappelin, hingga Queen. Untuk membeli sebuah kaset pada masanya, Ganjar harus menabung berbulan-bulan hanya untuk membeli sebuah kaset dari band yang disukainya.
Saat ini cara Ganjar menikmati kembali kesenangannya sejak SMA itu dilakukan dengan mendatangi sejumlah konser, termasuk pertunjukan Dream Theater dan Metallica pada 2013 lalu di Jakarta. Meski menyukai musik, Ganjar tak pernah berpikir untuk menjadi seorang musisi atau membentuk sebuah band.

Ganjar Pranowo: Gubernur Rock N’ Roll

“Pemimpin yang merakyat itu bisa keliatan dari matanya,” kurang lebih seperti itu Ganjar meyakinkan kita dalam sebuah wawancara di stasiun daerah. Ganjar (sepertinya) mau menjelaskan, memandang penting atau sepelenya pemimpin terhadap rakyat bisa dilihat dari arah dan keyakinannya dalam memandang. Sepertinya ini hasil cicilan didik kepedulian dari sejumlah lirik lagu rock yang banyak bicara kepedulian hidup: dunia, diri, masyarakat dan negara.

Baca Juga: Ganjar Pranowo, Politisi Cakap Dalam Ideologi, Wawasan, dan Sikap.

Selain soal rock, keluwesan Ganjar dalam bersosial media pun jadi sisi lain. Sebutan pejabat politik zaman now tak didapatnya dengan cuma ikut-ikutan tren. Pemilik akun @ganjarpranowo sudah aktif berkicau saat belum banyak yang menyadari media sosial penting disikapi serius dalam percakapan politik.

Ganjar menjadi bagian kritik politik Indonesia. Saat peserta pemilu hanya ingat rakyat di jelang dan tepat berkampanye. Setelah duduk, lupa berdiri. Sudah terpilih tak peduli rakyat yang sebelumnya memilih. Ganjar sesekali mengingatkan, wakil rakyat ya pembantu rakyat. Kerja pembantu adalah mengabdi kepada tuannya. “Tuanku ya Rakyat, cuma wakil aja kok gaya..” kalimatnya di akun twitternya.

Sumber: Politico.ID
0
2K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan