- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Vandalisme Situs Majapahit Pada Masa Penjajahan yang Jarang Diketahui


TS
majhpahit
Vandalisme Situs Majapahit Pada Masa Penjajahan yang Jarang Diketahui
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Indonesia, banyak yang menganggap kalau kerajaan Majapahit sendiri ialah awal mulanya penyatuan wilayah yang kini disebut Indonesia, kerajaan bercorak Hindu inipun runtuh pada awal abad 15.
Nah itulah ulasan singkat mengenai Kerajaan Majapahit, namun pasti kalian pasti bertanya-tanya
kemanakah perginya semua bukti adanya istana/ keraton atau situs Kerajaan Majapahit tersebut. Sudah banyak candi yang diketemukan, tapi mengapa tidak ada yang berupa istana/ keraton Majapahit?
. Jawabannya cukup simpel sebenarnya, dan mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang apa yang terjadi sesudah Majapahit runtuh dan kondisi situsnya.

Sebenarnya setelah kehancuran Majapahit, para penghuni istana tersebut hanya pindah saja tapi istananya masih dalam kondisi yang bisa dilihat (masih layak walaupun ada beberapa kerusakan). Setelah ditinggalkan, sebenarnya belum ada warga yang kembali menempati di sekitar istana, semua bangunan istana setelah ditinggalkan masih utuh. Kelenyapan sendiri terjadi dimulai pada masa penjajahan belanda, dan kali ini ane mau buat thread tentang hal tersebut.

Seperti yang kita ketahui Belanda telah menjajah Indonesia selama 350 tahun, dalam perjalanannya menjajah tersebut Belanda juga memanfaatkan yang namanya bisnis rempah serta hasil alam lainnya, karena pada saat itu harga hasil alam di pasar Eropa sangat mahal dan diburu
. Dan pada abad 18, permintaan dan harga gula naik sehingga Belanda mengekspansi juga bisnis dalam produksi gula di Hindia Belanda.
Akhirnya tempat yang paling banyak memiliki pabrik gula di Hindia Belanda ialah Karesidenan Surabaya(Saat ini Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dan sekitarnya), tak main-main pula produksi dari puluhan pabrik yang sebagian besar ada di Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang ini mampu memproduksi 5 juta pikul dengan nilai ekspor sebesar f.500 juta gulden.
Jadi apa hubungannya dengan Vandalisme situs Majapahit? Sabar dulu gansis
, baca penjelasan awal biar mengerti...
Di Mojokerto terdapat 12 pabrik gula, dimana diantaranya yang paling tinggi produksinya ada di PG. Brangkal, PG. Gempolkrep (masih ada sampai sekarang) dan PG. Bangsal. Industri gula ini dimulai dari pendirian Suiker Fabriek Sentanen Lor (Sekarang lokasi di Kota Mojokerto) tahun 1823. Selain gula tadi, ada pula 20 Onderneming (Perkebunan) di kawedanan Jabung (temen ane ada yang tinggal disini gan) yang menghasilkan kopi, karet, dan teh.
Tentu saja sebagai industri yang sangat menguntungkan, Suikerfabriek(Pabrik Gula) dibangun dengan skala besar dengan arsitektur megah dan kokoh. Para konglomerat pemilik Suikerfabriek tak hanya menguasai tanah sawah dengan sistem sewa saja, mereka juga memiliki kekuasaan politik besar
. Contohnya saja uang/ keuntungan milik taipan gula kenamaan Gerald Eschauzier mampu untuk membeli kebijakan pemerintah Hindia Belanda, hal tersebut termasuk mencopot pejabat yang merintangi usahanya
. Dikarenakan suikersyndicaat (sindikat gula) sangat diperhitungkan di daerahnya.
Lalu apa hubunganya dengan Vandalisme situs Mahapahit?
, jawabannya ialah pembangunan Suikerfabriek itu sendiri. Diketahui jika pembangunan Suikerfabriek dinilai cukup cepat, para konglomerat atau pemodal yang mendirikan Fabriek tersebut menggunakan batu bata kuno peninggalan Majapahit sebagai bahan bangunannya
. Hal ini tidak lain tanpa alasan, karena batu bata kuno itu dinilai lebih kuat dari batu bata biasa, serta jika menggunakannya akan cukup murah (tinggal ambil) dan simpel (tidak perlu waktu buat batu bata).
Akhirnya jutaan kubik batu bata diambil dari reruntuhan sisa peninggalan Majapahit, yang kemudian mereka gunakan untuk membangun Suikerfabriek. Lalu bagaimana pengawasan pejabat atau pemerintah Hindia Belanda saat itu? Mereka tentu tahu, tapi tidak mau tahu karena seperti yang ane jelaskan diatas kalau sebenarnya mereka sudah 'dibeli'.
Kemungkinan besarnya, Suikerfabriek yang berada di sekitar Trowulan memakai batu bata Majapahit seperti Suikerfabriek di Mojoagung, Sumobito, Dinoyo, Brangkal, Bangsal, Tangunan, dan lainnya. Tak hanya dari situs peninggalan istana/ keraton tapi juga bata dari pemukiman kuno warga Majapahit di desa Jiyu, Trowulan.
FB Sanders, direktur sekolah menak (Priyayi) di Mangkasar menulis dalam bukunya bernama Ilmu Bumi Tanah Hindia Nederland, di dalam buku tersebut ada kalimat seperti berikut "Di daerah negeri Modjokerto, dekat negeri Modjoagoeng masih ada bekas keraton keradjaan Madjapahit. Banjak batoe robohan keraton itoe telah diambil orang digoenakan akan membakalkan fabriek goela, dll". Itu adalah bukti, dan yang paling menusuk adalah kata dll yang merupakan ada bangunan lain yang mendirikan menggunakan batu bata situs Majapahit.
Jadi jelas kalau orang Belanda lah yang memulai perusakan situs Majapahit tersebut, sehingga kita tidak bisa lagi menemukan bekas atau sisa dari istana/ keraton Majapahit beserta pemukiman kuno para warganya.
Dan mungkin ini merupakan alasan kenapa banyak bangunan Belanda yang kuat dan kokoh,
Sebagai penjelasan akhir disini ane mau menjelaskan kalau bukan hanya orang Belanda yang melakukan Vandalisme, masyarakat juga melakukan Vandalisme terhadap situs Majapahit pada sekitaran tahun 1980-an, tapi seperti judul diatas ane tidak akan membahasnya lebih jauh dan mungkin akan buat penjelasan pada Thread berikutnya saja karena belum cukup bukti dan sumber.
Nah mungkin itu aja ya gansis Thread sejarah ane kali ini, maaf apabila ada kesalahan dan mohon dikoreksi bila ada, dan semoga mampu menambah wawasan kalian. Btw ane mohon sama kalian juga bila ada bangunan bersejarah jangan sampai kena rusak lah, itu merupakan warisan leluhur yang wajib kita jaga dan lestarikan.
Agar nantinya bisa buat foto-foto gan, hehe
Sumber : Pak Ayuhanafiq, Ahli Sejarawan Mojokerto

Jangan lupa untuk Komen, Share, Rate, Cendolin juga kalo bisa untuk Thread ini ya gansis. Bila agan dan sista minat, kalian bisa baca Thread sejarah ane lainnya di bawah ini dan tunggu Thread ane selanjutnya wakaka.
Sejarah Rel Kereta Api Mojokerto Bagian Timur yang Menuju ke Pasuruan
Kesono NV, Pabrik Tenun Terbesar Sekaligus Kota Kecil yang Akhirnya Gagal Berdiri
Akar Mulanya Politik Uang di Tanah Jawa yang Sudah Jadi Kebiasaan
Inilah 8 Peraturan Rumah Tangga di Jepang yang Cukup Aneh dan Jarang Didengar

Nah itulah ulasan singkat mengenai Kerajaan Majapahit, namun pasti kalian pasti bertanya-tanya



Sebenarnya setelah kehancuran Majapahit, para penghuni istana tersebut hanya pindah saja tapi istananya masih dalam kondisi yang bisa dilihat (masih layak walaupun ada beberapa kerusakan). Setelah ditinggalkan, sebenarnya belum ada warga yang kembali menempati di sekitar istana, semua bangunan istana setelah ditinggalkan masih utuh. Kelenyapan sendiri terjadi dimulai pada masa penjajahan belanda, dan kali ini ane mau buat thread tentang hal tersebut.

Vandalisme Situs Majapahit Pada Masa Penjajahan Belanda

Seperti yang kita ketahui Belanda telah menjajah Indonesia selama 350 tahun, dalam perjalanannya menjajah tersebut Belanda juga memanfaatkan yang namanya bisnis rempah serta hasil alam lainnya, karena pada saat itu harga hasil alam di pasar Eropa sangat mahal dan diburu

Spoiler for Staff RnD Belanda di Pabrik Gula:
Akhirnya tempat yang paling banyak memiliki pabrik gula di Hindia Belanda ialah Karesidenan Surabaya(Saat ini Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dan sekitarnya), tak main-main pula produksi dari puluhan pabrik yang sebagian besar ada di Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang ini mampu memproduksi 5 juta pikul dengan nilai ekspor sebesar f.500 juta gulden.
Jadi apa hubungannya dengan Vandalisme situs Majapahit? Sabar dulu gansis


Di Mojokerto terdapat 12 pabrik gula, dimana diantaranya yang paling tinggi produksinya ada di PG. Brangkal, PG. Gempolkrep (masih ada sampai sekarang) dan PG. Bangsal. Industri gula ini dimulai dari pendirian Suiker Fabriek Sentanen Lor (Sekarang lokasi di Kota Mojokerto) tahun 1823. Selain gula tadi, ada pula 20 Onderneming (Perkebunan) di kawedanan Jabung (temen ane ada yang tinggal disini gan) yang menghasilkan kopi, karet, dan teh.
Spoiler for Pabrik Gula Bangsal, foto tahun 1910-an:
Tentu saja sebagai industri yang sangat menguntungkan, Suikerfabriek(Pabrik Gula) dibangun dengan skala besar dengan arsitektur megah dan kokoh. Para konglomerat pemilik Suikerfabriek tak hanya menguasai tanah sawah dengan sistem sewa saja, mereka juga memiliki kekuasaan politik besar


Lalu apa hubunganya dengan Vandalisme situs Mahapahit?



Spoiler for Situs yang Sudah Diambil Batanya:
Akhirnya jutaan kubik batu bata diambil dari reruntuhan sisa peninggalan Majapahit, yang kemudian mereka gunakan untuk membangun Suikerfabriek. Lalu bagaimana pengawasan pejabat atau pemerintah Hindia Belanda saat itu? Mereka tentu tahu, tapi tidak mau tahu karena seperti yang ane jelaskan diatas kalau sebenarnya mereka sudah 'dibeli'.

Kemungkinan besarnya, Suikerfabriek yang berada di sekitar Trowulan memakai batu bata Majapahit seperti Suikerfabriek di Mojoagung, Sumobito, Dinoyo, Brangkal, Bangsal, Tangunan, dan lainnya. Tak hanya dari situs peninggalan istana/ keraton tapi juga bata dari pemukiman kuno warga Majapahit di desa Jiyu, Trowulan.

Spoiler for Situs yang Telah Diambil Batanya:
FB Sanders, direktur sekolah menak (Priyayi) di Mangkasar menulis dalam bukunya bernama Ilmu Bumi Tanah Hindia Nederland, di dalam buku tersebut ada kalimat seperti berikut "Di daerah negeri Modjokerto, dekat negeri Modjoagoeng masih ada bekas keraton keradjaan Madjapahit. Banjak batoe robohan keraton itoe telah diambil orang digoenakan akan membakalkan fabriek goela, dll". Itu adalah bukti, dan yang paling menusuk adalah kata dll yang merupakan ada bangunan lain yang mendirikan menggunakan batu bata situs Majapahit.
Jadi jelas kalau orang Belanda lah yang memulai perusakan situs Majapahit tersebut, sehingga kita tidak bisa lagi menemukan bekas atau sisa dari istana/ keraton Majapahit beserta pemukiman kuno para warganya.

Dan mungkin ini merupakan alasan kenapa banyak bangunan Belanda yang kuat dan kokoh,

Sebagai penjelasan akhir disini ane mau menjelaskan kalau bukan hanya orang Belanda yang melakukan Vandalisme, masyarakat juga melakukan Vandalisme terhadap situs Majapahit pada sekitaran tahun 1980-an, tapi seperti judul diatas ane tidak akan membahasnya lebih jauh dan mungkin akan buat penjelasan pada Thread berikutnya saja karena belum cukup bukti dan sumber.

Spoiler for Bonus : Koran yang Bahas Pendopo, Terjemahin Sendiri :
Nah mungkin itu aja ya gansis Thread sejarah ane kali ini, maaf apabila ada kesalahan dan mohon dikoreksi bila ada, dan semoga mampu menambah wawasan kalian. Btw ane mohon sama kalian juga bila ada bangunan bersejarah jangan sampai kena rusak lah, itu merupakan warisan leluhur yang wajib kita jaga dan lestarikan.


Sumber : Pak Ayuhanafiq, Ahli Sejarawan Mojokerto

Jangan lupa untuk Komen, Share, Rate, Cendolin juga kalo bisa untuk Thread ini ya gansis. Bila agan dan sista minat, kalian bisa baca Thread sejarah ane lainnya di bawah ini dan tunggu Thread ane selanjutnya wakaka.
Sejarah Rel Kereta Api Mojokerto Bagian Timur yang Menuju ke Pasuruan
Kesono NV, Pabrik Tenun Terbesar Sekaligus Kota Kecil yang Akhirnya Gagal Berdiri
Akar Mulanya Politik Uang di Tanah Jawa yang Sudah Jadi Kebiasaan
Inilah 8 Peraturan Rumah Tangga di Jepang yang Cukup Aneh dan Jarang Didengar

Diubah oleh majhpahit 20-11-2018 20:59






dellesology dan 3 lainnya memberi reputasi
4
37.3K
195


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan