KRICOM - Setelah berbulan-bulan menetap di Arab Saudi, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dikabarkan bakal pulang ke Tanah Air pada pertengahan Februari mendatang.

Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikhsan Abdullah turut senang mendengar kabar kepulangan Rizieq. Pasalnya, beliau merupakan salah satu tokoh Islam yang dibanggakan.

"Habib tokoh umat Islam yang kita miliki dan banggakan. Semua pihak pasti mengetahui dan menghormati beliau," kata Ikhsan kepada Kricom.id, Jumat (16/2/2018).

Pemimpin FPI itu akan pulang menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines dengan tanggal kepulangan 20 Februari 2018. Berarti, keesokan harinya beliau sudah tiba di Indonesia dan bertemu umat yang merindukannya.

Setelah tiba di Indonesia, Ikhsan menyarankan agar Rizieq segera menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Karena sebelum pergi ke Mekkah, pemimpin FPI ini memiliki beberapa masalah yang belum terselesaikan.

"Saya kira kan ada masalah yang bisa diselesaikan dengan pendekatan kesantunan dan penyelesaian aternatif di luar kerangka hukum
antara Polri dengan Habib Rizieq," tuturnya.

Siapa tahu dengan pertemuan itu, Habib Rizieq malah bisa membantu Kapolri menyelesaikan tugas-tugasnya mengurus keamanan warga Indonesia.

"Pak Kapolri dan Habib kan bisa saling bersilaturahim untuk mewujudkan mimpi bangsa Indonesia yang lebih bermartabat ke depan," tutup Ikhsan.

Sekadar informasi, Habib Rizieq dijadwalkan tiba di Indonesia pada 21 Februari 2018 pukul 09.00 WIB. Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Habib Novel Bamukmin.

Namun meski tiket pesawat sudah dipesan, pemimpin FPI itu masih bisa batal pulang ke Indonesia.

"Kalau misalnya tak ada iktikad baik dari pemerintah untuk melakukan SP3, Habib bisa saja tak pulang meski tiket sudah dipesan," ujar Novel