Kaskus

Story

littlefelisaAvatar border
TS
littlefelisa
MENJADI NAKAL DALAM PESANTREN 2
     Aku bingung bagaimana jadinya kalau tidak ada kak Regi. Aku yang selalu saja jadi bahan bully atau jadi bahan omongan orang lain pasti sudah benar-benar tidak tahan berada disini. Aku memang sudah biasa sendirian, jadi aku tidak pernah merasa dikucilkan, tapi aku kadang merasa sakit ketika banyak dari teman-temanku mulai membicarakan segalanya tentang aku.
“aku tuh cape kak, disini pasti ada aja yang ngebully.. ada yang bilang aku caper lah! Aku sok pinter lah! Apalah itu.. aku tuh harus gimana coba?” aku memulai curhatku dengan berapi-api, rasa marah yang tertahan membuatku ingin menangis saat itu juga. Aku adalah tipikal yang akan diam tanpa berbicara apapun dan akan menyimpan rasa dendam yang dalam pada orang lain. Kak Regi dengan santai menyandarkan punggungnya ke dinding, dia tersenyum santai dan tenang. “aku juga dulu gitu kok, ini masih awal.. kalo game ini masih level 1, nanti kamu bakalan kuat seriring berjalannya waktu”. Aku diam tidak menanggapi.
            Apa yang diucapkan kak Regi waktu itu tidak terjadi kepadaku, saat aku berada di kelas 3 SMP, tinggal sedikit lagi. Masalah besar datang! Aku terancam dikeluarkan dari pondok dan sekolah, karena terlalu sering aku menggunakam Bahasa Indonesia juga rekor bolosku yang sudah banyak. Walaupun aku bisa mengcover dengan nilai pelajaranku yang stabil, tapi karena sikapku aku jadi diberi surat peringatan. Aku dipanggil ke ruang BP.
“ini kamu gimana maunya? Ustadz kan sudah bilang, nakalnya nanti saja kalau sudah tidak disini, kamu itu harusnya tau peraturannya bagaimana disini…” dan seterusnya adalah ceramah Panjang seperti biasa. Aku juga paham maunya mereka itu aku nurut, tidak banyak berulah, tapi aku tidak bisa lagi seperti itu apalagi sejak ada smartphone dan internet, apalagi facebook sedang naik daun pada saat itu.
Aku tidak pernah kapok setelah masuk ruang BP itu, aku malah mulai terkenal dikalangan santriwan terutama yang bermasalah. Dan ternyata beberapa diantaranya ada di kelasku.
“non, kok kamu bisa sih dikasih surat gitu..mau DO lagi” komentar Fajar saat istirahat kelas
“ga tau.. biar aja lah” jawabku singkat. “wah parah.. aku aja ga berani loh kaya gitu, bolos bolos aku jarang, yang sering tu…” sebelum dia melanjutkan perkataannya aku menyela “KABUR!”. Fajar terbahak, aku juga ikut tertawa karenanya, kadang aku tertawa bukan karena lucu tapi karena aku menertawakan cara orang tertawa itu seperti apa.
***

            Istirahat selesai, dan pelajaran terakhir adalah TIK praktek di lab computer yang sudah dipasangi internet. Kami semua antusias, aku apalagi. Tidak sabar untuk membuka facebook. Bagiku facebook adalah tempat dimana aku bisa bebas melakukan apa saja, chatting sepuasnya dan berbalas komentar dengan orang asing. Maklum dulu itu facebook belum banyak proteksi, belum banyak spam iklan juga, jadi masih bersih dan bebas. Lucunya anak-anak disini menggunakan facebook untuk membalas inbox dari orang yang hanya berjarak beberapa kursi darinya. Sedangkan aku, jujur memiliki gebetan yang bukan berasal dari dalam pondok, dia ada di Jakarta, dia sudah SMA dan dia sangat perhatian.
           
 



anasabilaAvatar border
sormin180Avatar border
sormin180 dan anasabila memberi reputasi
2
1.3K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan