Selamat datang di thread kali ini 


Kayak yang kita tau kalau angpao pasti identik sama hari perayaan imlek. Tapi gimana angpao itu menjadi daya tarik dan magnet kuat dalam imlek? Ini dia sejarahnya si angpao yang memikat dan menarik hati itu.



Angpao Pada Zaman Dahulu

Di zaman dulu, angpao itu adalah hadiah yang biasanya berupa manisan, bonbon dan sekedar makanan. Tapi dengan seiringnya waktu yang terus berkembang, orang tua ngerasa kalau lebih gampang dan lebih mudah kalau ngasih uang dan membiarkan anak-anaknya memutuskan sendiri hadiah apa yang mereka mau dan membelinya dengan uang yang disebut “angpao” yang biasanya ditaruh dalam amplop merah.
Tradisi memberikan uang sebagai hadiah, sebenarnya sudah muncul sekitar zaman dinasti Ming dan Qing. Dalam sebuah literatur dituliskan kalau anak-anak akan menggunakan uang untuk membeli petasan, manisan, kue-kue dan jenis jajanan lainnya. Tindakan ini juga menjadi indikator meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok di zaman tersebut.


 
Di Tiongkok zaman dulu, nominal uang yang paling kecil itu adalah keping perunggu yang biasanya disebut wen atau tongbao. Keping perunggu ini biasanya punya rongga berlubang berbentuk segi empat di tengah-tengahnya. Bagian tengah ini yang biasanya diikatkan menjadi untaian uang yang diikat dengan tali merah. Keluarga yang dianggap kaya atau merasa kaya akan mengikatkan 100 keping uang perunggu untuk dijadikan hadiah dengan harapan mereka akan berumur panjang. Sama seperti rantai keeping uang yang terus melingkar, diharapkan dapat membawa rejeki terus menerus dan umur panjang.
 
Legenda Angpao
 
Ada sebuah legenda yang menceritakan Pada zaman dahulu, setiap tahun di malam tahun baru akan muncul seekor binatang yang tinggi besar, binatang itu keluar untuk mengelus-elus dahi anak-anak yang sedang tidur, anak-anak yang dibelainya akan menjadi gila. Demi keselamatan anaknya, orang tua akan menjaga anak-anaknya sepanjang malam.
 
Bermula dari legenda yang terjadi di Provinsi Zhejiang, ada sebuah keluarga yang baru memperoleh anak diusia senja, jadi mereka sangat menyayangi anaknya itu bagai hal yang paling berharga di muka bumi ini. Pada malam tahun baru, supaya anaknya tidak diganggu oleh makhluk legenda yang digambarkan memiliki wujud besar itu, kedua orang tuanya menemani anaknya bermain dengan memberikan mainan kertas berwarna merah yang berisi uang, karena lelah bermain semalaman, orang tua anak itu tertidur, lalu uang koin yang dibungkus dengan kertas merah itu jatuh tepat di samping bantal si anak.


 
Tidak lama setelah itu, makhluk besar itu datang, lalu menjulurkan tangannya menjamah kepala anak itu. Kedua orang tua anak itu terbangun kaget, namun, ingin mencegah juga sudah terlambat, saat itulah tampak bungkusan merah di sisi bantal anak itu memancarkan seberkas cahaya terang dan langsung mengarah ke makhluk itu dan makhluk itu pun berteriak histeris lalu kabur seketika.
 
Segera dalam waktu singkat, orang-orang di seluruh pelosok desa mengetahui kejadian itu dan menganggap bahwa benda itu adalah jimat, sehingga setiap malam hari terakhir ke-30 disetiap tahunnya, warga melakukan hal yang sama dengan mengisi kertas merah dengan uang yang diletakkan di sisi bantal anak-anak, yang diyakini dapat menghalau makhluk menyeramkan itu. Mulai sejak itu banyak orang mengisi uang dengan kertas merah, dan menamakan uang itu sebagai angpao, anak-anak bisa melewati setahun usianya dengan selamat setelah mendapatkan angpao. Begitulah legenda dan cerita yang berkembang bagaimana angpao dikenal hingga saat ini.


 
Jenis Angpao
 
Ada dua jenis angpao yang menurut kepercayaan akan membawa nasib baik. Yang pertama adalah memberikan angpao dengan rajutan bergambar naga dengan menggunakan benang berwarna, kemudian diletakkan di kaki ranjang. Sedangkan yang kedua adalah merupakan jenis angpao yang berbeda, yang biasanya sudah dibungkus dan diisi uang oleh orang tua, lalu dibagikan kepada anak-anak, setelah mereka bersujud (sungkem) dengan mengucapkan selamat tahun baru kepada orang tuanya.
Angpao merupakan pemberian wajib, dan yang berhak memberikan angpao biasanya orang yang sudah menikah. Karena ada yang beranggapan kalau orang yang sudah menikah dan telah mapan secara ekonomi akan membawa nasib baik.


 
Angpao selain diberikan kepada anak-anak, juga wajib diberikan pada orang yang dituakan. Bagi yang sudah dewasa umurnya, tapi belum menikah, tetap berhak menerima angpao lho, hal ini dilakukan dengan harapan kalau angpao yang diberikan oleh orang yang sudah menikah akan memberikan peruntungan baik (nasib baik). khususnya supaya bisa cepat menemukan jodoh dan segera menikah. Kalau seseorang yang belum menikah ingin memberikan angpao, sebaiknya cuma memberikan uang tanpa amplop merah. 

Itu dia kenapa imlek atau tahun baru Cina enggak lengkap tanpa angpao. Buat yang jomblo boleh nih minta angpao juga, siapa tau bisa jodoh dan cepet nyusul nikah. 

Akhir kata: 
Gong Xi Fa Chai, Xin Nian Kuai Le, Wan Se Ru Yi, Sen Thi Cie Khang, Nian Nian Yu Yi

*Selamat dan sukses, tahun baru yang berbahagia, segala hal bermakna, badan sehat walafiat dan sepanjang tahun memperoleh kelimpahan*