Jumpa lagi bersama saya om musang disini. Kabar gembira kita terima dari tim bulu tangkis putera kita yang memenangkan kejuaraan bulutangkis beregu se asia. Tetapi dunia bulu tangkis dunia juga tercoreng oleh pengaturan skor yang dilakukan oleh dua pemain malaysia pada suatu kejuaraan merupakan aib bagi BWF Federasi yang menaungi bulutangkia dunia.

Pengaturan skor hampir terjadi di semua ajang olah raga dan dikutuk oleh semua pihak. Dan mungkin yang paling fenomenal adalah skandal calciopoli yang melibatkan banyak club besar dan tersangka utama dan yang paling berat menerima hukumannya adalah peraih title liga Italy terbanyak Juventus. Yang akhirnya si nyonya tua dihukum 2 gelar terakhir seria di copot dan diturunkan sang raja italy ke serie b dengan minus poin. Indonesia sendiri pernah menorehkan tinta negatif di kancah internasional dengan sepak bola Gajah di piala AFF yang akhirnya sang pelaku di hukum tidak boleh bermain lagi di kancah internasional seumur hidup.

Akan tetapi kita disini tidak akan membahas tentang sepak bola akan tetapi tentang skandal pengaturan skor yang di lakukan oleh pemain malaysia di salah satu kejuaraan bulu tangkis. Pemain yang belum diungkap dibpublik ini dikabarkan memilki rangking dunia yang cukup bagus. Akan tetapi menurut ketua BAM (Federasi yang menaungi bulu tangkis di Malaysia) Datuk Sri Nova membenarkan ada 2 pemain Malaysia yang terlibat pemgaturan skor. Akan tetapi mereka menyangkan bahwa kedua pemain tersebut berada di bawah naungan BAM dan mereka adalah pemain profesional yang indepen. Akan tetapi yang presiden BAM juga mengutuk perilaku pengaturan skor karena tidak menjujung tinggi nilai nilai sportifitas yang terkandung dalam olahraga. Akan tetapi menurut om musang jika membaca pada peraturan BWF jika mereka bersalah mereka akan dihukum seumur hidup dan dilarang tampil pada turnament-turnament yang di naungi oleh federasi bulutangkis tersebut.

Pengaturan skor menurut om musang sangat mencederai nilai nilai olahraga. Walaupun pasti di latar belakangi faktor ekonomi. Mereka yang melakukan hal itu pasti kurang micin dan belum pernah melakukan sesuatu dengan kerja keras dan hanya ingin meraih hasil yang instan dan pundi pundi uang yang banyak