- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Lanjutan) Kisah Mereka yang "Disesatkan" - TAMAT


TS
aldysadi
(Lanjutan) Kisah Mereka yang "Disesatkan" - TAMAT

Quote:
EITTSS...JANGAN LUPA GAES!!! KASIH DULU...
RATE 5
SHARE
KOMEN
CENDOL.
ADD FRIEND
RATE 5

SHARE

KOMEN

CENDOL.

ADD FRIEND

Quote:
KATA TS



Selamat datang di thread Aldys

Thread ini adalah lanjutan dari thread sebelumnya, yaitu :
Misteri "Akar Mimang" (Part 2) : Kisah Mereka yang "Disesatkan"
Jadi, silahkan klik link di atas sebelum membaca part 2 di bawah ini, ya....
Penasaran sama kelanjutannya??? Yuk, kita simak ceritanya sama-sama...
Spoiler for penasaran:

(Lanjutan) Kisah Mereka yang "Disesatkan" - TAMAT


Spoiler for Pembuka dari Part Sebelumnya:
Kisah Mereka yang "Disesatkan"
Dari beberapa artikel yang saya baca mengenai akar mimang maka dapat disimpulkan bahwa benda magis yang mungkin paling sering mencelakakan manusia adalah akar mimang ini.
Bagaimana tidak, pusaka penyesat ini kebanyakan belum mempunyai tuan sehingga dapat muncul dimana saja dan dapat berdampak pada siapa pun yang tanpa sengaja melangkahi atau melompatinya.
Tak heran, jika masyarakat di jawa sering mengkaitkan akar mimang sebagai penyebab ketika ada seseorang yang kebingungan, linglung, maupun tersesat, entah itu di gunung, di hutan, atau di suatu tempat.
Sebenarnya, thread Misteri "Akar Mimang" (Part 2) : Kisah Mereka yang "Disesatkan"kemarin adalah part terakhir.
Akan tetapi, melihat antusiasme para kaskuser yang ingin ikut berpartisipasi untuk mengirim pengalaman nyata mereka dengan 'akar mimang' baik yang dialami sendiri maupun dialami oleh orang terdekat maka saya pun membuat thread ketiga ini dan sekaligus menjadi part terakhir.
Berikut ini adalah beberapa pengalaman nyata Kaskuser yang disesatkan oleh akar mimang.
(Warning!!! Kisah di bawah ini telah TS edit dan telah mendapatkan persetujuan dari kaskuser yang bersangkutan agar lebih mudah dibaca oleh GanSis sekalian.)
Quote:
Original Posted By monada1387►
Oleh : Agan "monada1387" Kaskuser
Id kaskus : monada1387
Link Post : TKP
Lokasi Kejadian : Gunung Salak
Waktu itu, gue dan rombongan sekitar 10 orang turun dari Gunung Salak. Kita sepakat buat patahin beberapa ranting pohon/semak belukar sebagai penanda untuk jalan yang sudah dilewati karena kita mulai ngerasa ada sesuatu yang gak beres.
Gue sendiri pun berkali-kali ngeliat bahwa batang yang udah kita patahin sebelumnya malah kita temukan lagi
.
Ya, untungnya, kita bisa sampai ke bawah dengan selamat. Namun, kita semua tau bahwa selama diperjalanan ketika hendak turun tadi ada yang gak beres.
"Ini ranting yang gue patahin diatas tadi, loh. Kenapa kita lewatin lagi, ya?"
"Udah, jalan aja dulu terus!"
Oleh : Agan "monada1387" Kaskuser
Id kaskus : monada1387
Link Post : TKP
Lokasi Kejadian : Gunung Salak
Spoiler for Gunung Salak:

Waktu itu, gue dan rombongan sekitar 10 orang turun dari Gunung Salak. Kita sepakat buat patahin beberapa ranting pohon/semak belukar sebagai penanda untuk jalan yang sudah dilewati karena kita mulai ngerasa ada sesuatu yang gak beres.
Gue sendiri pun berkali-kali ngeliat bahwa batang yang udah kita patahin sebelumnya malah kita temukan lagi

Ya, untungnya, kita bisa sampai ke bawah dengan selamat. Namun, kita semua tau bahwa selama diperjalanan ketika hendak turun tadi ada yang gak beres.
"Ini ranting yang gue patahin diatas tadi, loh. Kenapa kita lewatin lagi, ya?"
"Udah, jalan aja dulu terus!"
Quote:
Original Posted By semvakleviz►
Oleh : Agan "semvakleviz" Kaskuser
Id kaskus : semvakleviz
Link Post : TKP 1 dan TKP 2
Lokasi Kejadian : Di dekat tempat tinggal ane, Wonogiri. tahun 2012-an
Kejadian ini dialami oleh teman ane di siang bolong.
Waktu itu, kami berlima termasuk ane dan doi memang sedang hobi berburu burung/ayam hutan di tempat yang sering ane datengin, yaitu lahan bekas perkebunan tebu yang lumayan luas. Ane sendiri pun pernah diceritakan bahwa di tempat itu ada oyot mimangnya.
Saat diperjalanan, tiba-tiba, temen ane itu terpisah sendiri. Tak ayal, kami pun kebingungan dan berusaha nyariin doi, tapi gak kunjung ketemu.
Setelah 3 jam lebih mencari, akhirnya, doi ditemukan.
Doi bilang bahwa doi udah berusaha mencari kami, tapi doi cuma muter-muter di tempat itu. Padahal, jarak kami hanya puluhan meter darinya.
Selain itu, doi ngerasa bahwa dia gak lama. Padahal, kami terpisah sekitar 3 jam lebih.
Doi juga cerita kenapa akhirnya doi bisa sadar. Waktu itu, doi merasa kecapekan berjalan. Akhirnya, doi lepas baju terus duduk sambil ngerokok.
Nah, ketika duduk itu, doi kaget karena sewaktu doi berjalan, keadaan masih terang. Namun, saat doi duduk, doi baru sadar kalau ternyata hari sudah sore dan mulai gelap.
Doi juga bilang, saat itu, doi keinget omongan ortunya bahwa jika doi tersesat, doi harus membalik bajunya. Akhirnya, doi memakai baju dalam keadaan terbalik.
Mengenai bentuk akar/pohon mimang sendiri sampai sekarang pun ane gatau gimana bentuknya
.
Oleh : Agan "semvakleviz" Kaskuser
Id kaskus : semvakleviz
Link Post : TKP 1 dan TKP 2
Lokasi Kejadian : Di dekat tempat tinggal ane, Wonogiri. tahun 2012-an
Spoiler for Ilustrasi:

Kejadian ini dialami oleh teman ane di siang bolong.
Waktu itu, kami berlima termasuk ane dan doi memang sedang hobi berburu burung/ayam hutan di tempat yang sering ane datengin, yaitu lahan bekas perkebunan tebu yang lumayan luas. Ane sendiri pun pernah diceritakan bahwa di tempat itu ada oyot mimangnya.
Saat diperjalanan, tiba-tiba, temen ane itu terpisah sendiri. Tak ayal, kami pun kebingungan dan berusaha nyariin doi, tapi gak kunjung ketemu.
Setelah 3 jam lebih mencari, akhirnya, doi ditemukan.
Doi bilang bahwa doi udah berusaha mencari kami, tapi doi cuma muter-muter di tempat itu. Padahal, jarak kami hanya puluhan meter darinya.
Selain itu, doi ngerasa bahwa dia gak lama. Padahal, kami terpisah sekitar 3 jam lebih.
Doi juga cerita kenapa akhirnya doi bisa sadar. Waktu itu, doi merasa kecapekan berjalan. Akhirnya, doi lepas baju terus duduk sambil ngerokok.
Nah, ketika duduk itu, doi kaget karena sewaktu doi berjalan, keadaan masih terang. Namun, saat doi duduk, doi baru sadar kalau ternyata hari sudah sore dan mulai gelap.
Doi juga bilang, saat itu, doi keinget omongan ortunya bahwa jika doi tersesat, doi harus membalik bajunya. Akhirnya, doi memakai baju dalam keadaan terbalik.
Mengenai bentuk akar/pohon mimang sendiri sampai sekarang pun ane gatau gimana bentuknya

Quote:
Original Posted By BandengXVI►
Oleh : Agan "BandengXVI" Kaskuser
Id kaskus : BandengXVI
Link Post : TKP
Lokasi Kejadian : Gunung Slamet
Kejadiannya, beberapa tahun yang lalu.
Nulis sambil merinding
,
Kejadian ini ane sendiri yang mengalami.
Ane pernah jadi korban akar mimang ketika mengikuti pendakian di Gunung Slamet. Kejadiannya, beberapa tahun yang lalu.
Kronologinya...
Waktu itu, tim ane dalam perjalanan turun dari puncak gunung. Kami turun pukul 11 siang. Prediksi kami pada pukul 5 sore, kami sudah tiba di basecamp bawah.
Hujan turun deras disertai badai petir. Kami pun berteduh di salah satu pos pendakian. Lalu, pukul 6 sore, kami pun melanjutkan perjalanan. Estimasi kami, sekitar pukul 9 malam kami akan tiba di basecamp.
Setelah berjalan lama dengan kondisi jalan yang terus menurun, kami pun dapat melihat lampu desa dari kejauhan.
Saat itu sekitar pukul 20.30. Kami pikir desa sudah dekat. Setelah terus berjalan, kami tak kunjung sampai ke desa itu.
Kami pun tersadar bahwa kami hanya berputar-putar, menuruni dan terus menurun. Kami hanya melihat lampu dan jalan yang terus menurun, tetapi tak pernah sampai.
Pukul 11 malam. Beberapa temen saya sudah ada yang drop. Kami pun beristirahat sembari berdoa. Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan karena melihat lampu desa yang sudah dekat. Alhamdulillah, akhirnya, kami sampai di basecamp pkl 01.30 dini hari gan..
Salah kami juga sebenarnya. Waktu itu, jalur pendakian sedang ditutup, tapi kami nekat mendaki. Jangan ditiru ya Gan.
Oleh : Agan "BandengXVI" Kaskuser
Id kaskus : BandengXVI
Link Post : TKP
Lokasi Kejadian : Gunung Slamet
Kejadiannya, beberapa tahun yang lalu.
Spoiler for TKP:

Nulis sambil merinding

Kejadian ini ane sendiri yang mengalami.
Ane pernah jadi korban akar mimang ketika mengikuti pendakian di Gunung Slamet. Kejadiannya, beberapa tahun yang lalu.
Kronologinya...
Waktu itu, tim ane dalam perjalanan turun dari puncak gunung. Kami turun pukul 11 siang. Prediksi kami pada pukul 5 sore, kami sudah tiba di basecamp bawah.
Hujan turun deras disertai badai petir. Kami pun berteduh di salah satu pos pendakian. Lalu, pukul 6 sore, kami pun melanjutkan perjalanan. Estimasi kami, sekitar pukul 9 malam kami akan tiba di basecamp.
Setelah berjalan lama dengan kondisi jalan yang terus menurun, kami pun dapat melihat lampu desa dari kejauhan.
Saat itu sekitar pukul 20.30. Kami pikir desa sudah dekat. Setelah terus berjalan, kami tak kunjung sampai ke desa itu.
Kami pun tersadar bahwa kami hanya berputar-putar, menuruni dan terus menurun. Kami hanya melihat lampu dan jalan yang terus menurun, tetapi tak pernah sampai.
Pukul 11 malam. Beberapa temen saya sudah ada yang drop. Kami pun beristirahat sembari berdoa. Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan karena melihat lampu desa yang sudah dekat. Alhamdulillah, akhirnya, kami sampai di basecamp pkl 01.30 dini hari gan..
Salah kami juga sebenarnya. Waktu itu, jalur pendakian sedang ditutup, tapi kami nekat mendaki. Jangan ditiru ya Gan.
Quote:
Original Posted By iqbal282►
Oleh : Agan "iqbal282" Kaskuser
Id kaskus : iqbal282
Link Post : TKP
Hmmm... Saya jadi ingat cerita orang dayak Kalimantan. Entah, apakah ini yang dimaksud atau bukan?
Berikut kisah saya...
Saya sangat suka menjelajahi hutan perawan kalimantan (bukan perawan anak orang ya, Gan, haha). Ane menjelajah untuk keperluan penelitian, yaitu meneliti species-species tumbuhan baru dan langka.
Tumbuhan tersebut rata-rata tersebar di wilayah hutan yang belum atau jarang terjamah manusia. Dengan kata lain, sejak ribuan tahun lalu, tidak ada yang pernah mengusiknya sehingga hutan tersebut masih alami.
Suatu hari, ketika saya sedang menjelajahi hutan bersama seorang pemandu dari suku dayak, ia memberikan tips kepada saya, yaitu jika kita tersesat dan hanya berputar-putar tanpa tau arah maka cara menangkalnya adalah ...
Btw, selama saya hidup, ada 2 hal gaib teraneh yang pernah saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, yaitu...
1. Salah satu teman dari tim saya yang baru pulang dari kalimantan, sekembalinya ia ke jawa, ia seperti orang linglung dan tidak waras karena suka berbicara berbagai hal yang seolah2 sudah dia lakukan padahal dia tidak melakukan apapun.
Menurut pemandu saya (dari suku dayak), sebagian jiwa teman saya itu telah tersegel di hutan sehingga harus dilakukan ritual pemanggilan.
Singkat cerita, ritual pun dilakukan. Alhamdulilliah, kondisi teman saya sekarang 80% sudah normal, mohon doanya untuk kesembuhannya seperti sedia kala, aamiin.
2. Pada waktu itu, selepas saya melakukan penelitian. Saya mengirimkan sejumlah sample tanaman ke jawa (tempat tinggal saya) dikarenakan saya tidak bisa pulang kesana.
Tanaman dikirim untuk diurus oleh orang rumah. Namun, sebuah keanehan terjadi ketika salah satu jenis tanaman hilang secara tiba-tiba.
Sebelumnya, bapak saya sedang menanam tanaman di green house. Namun, ada satu kantong tanaman yang belum ditanam karena kehabisan media tanam.
Ayah saya pun bergegas menuju teras green house untuk mengambilnya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya beliau ketika mendapati satu kantong tanaman yang berisi sekitar 30 batang telah lenyap.
Padahal, green house hanya memiliki 1 pintu. Mustahil jika seseorang telah masuk kesana tanpa diketahui oleh bapak saya yang saat sedang mengambil media di teras.
Menurut bapak saya, kemungkinan, tanaman itu kembali lagi ke tempat asalnya.
Btw, semua cerita saya diatas adalah 100% tanpa bumbu, dll.
Jika ada teman-teman yang tertarik untuk mencoba menjelajahi hutan rimba borneo, ayo, saya temani, hehe. Soalnya, tahun ini, saya ada penelitian lagi disana...
Oleh : Agan "iqbal282" Kaskuser
Id kaskus : iqbal282
Link Post : TKP
Hmmm... Saya jadi ingat cerita orang dayak Kalimantan. Entah, apakah ini yang dimaksud atau bukan?
Berikut kisah saya...
Spoiler for Ilustrasi:

Saya sangat suka menjelajahi hutan perawan kalimantan (bukan perawan anak orang ya, Gan, haha). Ane menjelajah untuk keperluan penelitian, yaitu meneliti species-species tumbuhan baru dan langka.
Tumbuhan tersebut rata-rata tersebar di wilayah hutan yang belum atau jarang terjamah manusia. Dengan kata lain, sejak ribuan tahun lalu, tidak ada yang pernah mengusiknya sehingga hutan tersebut masih alami.
Suatu hari, ketika saya sedang menjelajahi hutan bersama seorang pemandu dari suku dayak, ia memberikan tips kepada saya, yaitu jika kita tersesat dan hanya berputar-putar tanpa tau arah maka cara menangkalnya adalah ...
Quote:
Tips menangkal efek akar mimang dari Suku Dayak Kalimantan , yaitu :
1. Harus tenang, jangan panik.
2. Cari lah akar pohon atau rotan. Bentuk lah akar pohon atau rotan menjadi lingkaran.
3. Duduk lah diatasnya selama 15 - 30 menit sembari berdoa, makan, dan minum agar tenaga pulih kembali.
4. Ambil lagi media yang kita duduki tadi. Kemudian, tebas lah akar atau pohon tersebut dengan parang atau pisau sehingga bentukny kembali lurus. Niscaya, kita pun langsung terbebas dari lingkaran menyesatkan angkat mimang.
1. Harus tenang, jangan panik.
2. Cari lah akar pohon atau rotan. Bentuk lah akar pohon atau rotan menjadi lingkaran.
3. Duduk lah diatasnya selama 15 - 30 menit sembari berdoa, makan, dan minum agar tenaga pulih kembali.
4. Ambil lagi media yang kita duduki tadi. Kemudian, tebas lah akar atau pohon tersebut dengan parang atau pisau sehingga bentukny kembali lurus. Niscaya, kita pun langsung terbebas dari lingkaran menyesatkan angkat mimang.
Btw, selama saya hidup, ada 2 hal gaib teraneh yang pernah saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, yaitu...
1. Salah satu teman dari tim saya yang baru pulang dari kalimantan, sekembalinya ia ke jawa, ia seperti orang linglung dan tidak waras karena suka berbicara berbagai hal yang seolah2 sudah dia lakukan padahal dia tidak melakukan apapun.
Menurut pemandu saya (dari suku dayak), sebagian jiwa teman saya itu telah tersegel di hutan sehingga harus dilakukan ritual pemanggilan.
Singkat cerita, ritual pun dilakukan. Alhamdulilliah, kondisi teman saya sekarang 80% sudah normal, mohon doanya untuk kesembuhannya seperti sedia kala, aamiin.
2. Pada waktu itu, selepas saya melakukan penelitian. Saya mengirimkan sejumlah sample tanaman ke jawa (tempat tinggal saya) dikarenakan saya tidak bisa pulang kesana.
Tanaman dikirim untuk diurus oleh orang rumah. Namun, sebuah keanehan terjadi ketika salah satu jenis tanaman hilang secara tiba-tiba.
Sebelumnya, bapak saya sedang menanam tanaman di green house. Namun, ada satu kantong tanaman yang belum ditanam karena kehabisan media tanam.
Ayah saya pun bergegas menuju teras green house untuk mengambilnya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya beliau ketika mendapati satu kantong tanaman yang berisi sekitar 30 batang telah lenyap.
Padahal, green house hanya memiliki 1 pintu. Mustahil jika seseorang telah masuk kesana tanpa diketahui oleh bapak saya yang saat sedang mengambil media di teras.
Menurut bapak saya, kemungkinan, tanaman itu kembali lagi ke tempat asalnya.
Btw, semua cerita saya diatas adalah 100% tanpa bumbu, dll.
Jika ada teman-teman yang tertarik untuk mencoba menjelajahi hutan rimba borneo, ayo, saya temani, hehe. Soalnya, tahun ini, saya ada penelitian lagi disana...

Quote:
Original Posted By bobzalways►
Oleh : Agan "bobzalways" Kaskuser
Id kaskus : bobzalways
Link Post : TKP
Wah kebetulan ane pernah ngalamin juga
TKP : Kareumbi Wetan, Cicalengka (Perbatasan antara Cicalengka dengan Sumedang).
Kejadiannya tahun kemaren.
Temen ane ngajakin ane ama yg lain (kira kira 8 orang) ke Curug Sabuk.
Kebetulan hari itu, sekolah di bubarin lebih awal. Akhirnya, kami langsung berangkat. Sebenarnya, waktu itu, ane gatau Curug Sabuk itu dimana makanya ane ngikut-ngikut aja.
Setibanya di TKP, ane langsung ngerasa ada yang gak beres pas temen-temen nyuruh ane buat parkirin motor.
Soalnya, ane ngira sampe curugnya itu naek motor. Ternyata, malah hiking?. Temen sebangku ane pun bilang “Ini mah hawa-hawanya gak enak,
.”
Temen ane yang bertindak sebagai leader bilang bahwa dia tau jalan menuju TKP-nya kemana.
Singkat cerita, kami pun berjalan melewati jalanan yg semakin menaik.
Selama di perjalanan, kami memang suka bercanda. Tak jarang, di dalam candaan itu kadang keluar kata-kata yg kasar
.
Perjalan kami terhenti di sebuah tempat yang tanahnya longsor dan jalannya buntu. Kami pun bingung mau lewat jalan mana lagi. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore.
Well, disinilah masalah dimulai. Kami tersasar di jalan yang bercabang. Waktu kami melintas dijalan yang salah, kami pun menyadari bahwa jalan tersebut bukan jalan yang kami lewati sebelumnya.
Saat itu lah, kami semua mulai panik
Hingga salah satu temen ane berkata...
“Udah, mending kita berdoa aja, jangan sompral lagi," ucap temen ane.
Gak berselang lama, samar-samar, kami mendengar suara orang lewat yang sedang mengobrol (mas mas yang mau turun juga). Kami pun langsung berteriak serempak buat minta tolong
.
Singkat cerita, akhirnya kami bisa turun dari tempat itu berkat bantuan mas-mas tadi.
Terus, mas yang ngebantuin kami bilang bahwa disana ada seorang cewe juga yang dari kemarin belum turun.
Kami bersyukur masih bisa selamat
.
Gaes, pelajaran untuk kita semua bahwa kalau kita mau main ke alam, usahain jangan sompral dan jaga bicara kita agar kalian gak ngalamin kejadian seperti ane
.
Oleh : Agan "bobzalways" Kaskuser
Id kaskus : bobzalways
Link Post : TKP
Wah kebetulan ane pernah ngalamin juga

TKP : Kareumbi Wetan, Cicalengka (Perbatasan antara Cicalengka dengan Sumedang).
Kejadiannya tahun kemaren.
Spoiler for TKP:

Temen ane ngajakin ane ama yg lain (kira kira 8 orang) ke Curug Sabuk.
Kebetulan hari itu, sekolah di bubarin lebih awal. Akhirnya, kami langsung berangkat. Sebenarnya, waktu itu, ane gatau Curug Sabuk itu dimana makanya ane ngikut-ngikut aja.
...
Setibanya di TKP, ane langsung ngerasa ada yang gak beres pas temen-temen nyuruh ane buat parkirin motor.
Soalnya, ane ngira sampe curugnya itu naek motor. Ternyata, malah hiking?. Temen sebangku ane pun bilang “Ini mah hawa-hawanya gak enak,

Temen ane yang bertindak sebagai leader bilang bahwa dia tau jalan menuju TKP-nya kemana.
...
Singkat cerita, kami pun berjalan melewati jalanan yg semakin menaik.
Selama di perjalanan, kami memang suka bercanda. Tak jarang, di dalam candaan itu kadang keluar kata-kata yg kasar

Perjalan kami terhenti di sebuah tempat yang tanahnya longsor dan jalannya buntu. Kami pun bingung mau lewat jalan mana lagi. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore.
Well, disinilah masalah dimulai. Kami tersasar di jalan yang bercabang. Waktu kami melintas dijalan yang salah, kami pun menyadari bahwa jalan tersebut bukan jalan yang kami lewati sebelumnya.
Saat itu lah, kami semua mulai panik

Hingga salah satu temen ane berkata...
“Udah, mending kita berdoa aja, jangan sompral lagi," ucap temen ane.
Gak berselang lama, samar-samar, kami mendengar suara orang lewat yang sedang mengobrol (mas mas yang mau turun juga). Kami pun langsung berteriak serempak buat minta tolong

Singkat cerita, akhirnya kami bisa turun dari tempat itu berkat bantuan mas-mas tadi.
Terus, mas yang ngebantuin kami bilang bahwa disana ada seorang cewe juga yang dari kemarin belum turun.
Kami bersyukur masih bisa selamat

Gaes, pelajaran untuk kita semua bahwa kalau kita mau main ke alam, usahain jangan sompral dan jaga bicara kita agar kalian gak ngalamin kejadian seperti ane



See you on my another thread

Quote:
Demikianlah thread saya mengenai...
(Lanjutan) Kisah Mereka yang "Disesatkan" - TAMAT.
(Lanjutan) Kisah Mereka yang "Disesatkan" - TAMAT.
Ada pesan moral yang bisa kita ambil terlepas dari percaya atau tidaknya dengan kisah-kisah di atas.
Seperti peribahasa...
"Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung"
Yang artinya : Haruslah mengikuti/menghormati adat istiadat di tempat tinggal kita.




Intinya, semua ajaran baik yang telah diajarkan oleh kedua orangtua kita sedari kita kecil dahulu adalah untuk kebaikan dan keselamatan diri kita sendiri.
Pastinya, hal-hal yang saya tuliskan diatas sangat sering diucapkan oleh orang tua kita untuk membentuk kita semua agar tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sopan santun.
Saya pun sebagai TS semakin memahami hal tersebut setelah menulis thread ini.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, entah waktu atau diri kita sendirilah yang justru melupakan norma-norma yang telah diajarkan kepada kita dulu, yang pasti, norma-norma baik ini, kini, mulai luntur dari diri anak bangsa.
Mungkin, di luar sana, ada begitu banyak kisah nyata dan misteri yang belum tertuang dalam bentuk tulisan.
Saya sebagai TS dengan senang hati akan menerima saran atau ide dari GanSis sekalian untuk menulis thread selanjutnya

Tidak perlu ada perdebatan
"Keep Kalem and Ngopi"

"Keep Kalem and Ngopi"


Salam,
Aldys

Quote:
FOTO :
- www.google.com
- Dokumen pribadi penyumbang cerita
SUMBER :
"Link sumber tersedia di masing-masing cerita"
Diubah oleh aldysadi 13-02-2018 20:58


swiitdebby memberi reputasi
1
30.3K
Kutip
107
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan