Pada Jumat (9/2/2018) malam kemarin, warga yang tinggal di bantaran sungai Deli Jalan Brigjend Katamso, Pantai Burung, Lorong III, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun sempat heboh dengan penemuan bayi laki-laki yang baru dilahirkan.

Bayi malang itu dibuang ibu kandungnya dengan cara dihanyutkan di sungai.

Setelah penemuan tersebut, petugas Unit Reskrim Polsek Medan Kota melakukan penyisiran di kawasan bantaran sungai. Alhasil, polisi menangkap siapa ibu kandung yang tega membuang bayinya itu.


Roswita Lase, ibu yang tega membuang bayinya sendiri ke sungai akhirnya ditangkap Polsek Medan Kota. Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan petugas, Sabtu (10/2/2018) (TRIBUN MEDAN/Array A Argus)


Kemarin malam, bayi yang dibuang itu selamat karena ditemukan warga. Kondisinya cukup memprihatinkan, di dalam plastik keresek berwarna hitam.


Dari interogasi sementara, tersangka nekat membuang bayinya lantaran sudah lama ditinggal suami bernama Berkat Syukur. Sejak menikah dengan Berkat, ia dikaruniai tiga orang anak.

"Yang dibuang ini anak ketiga pelaku. Alasannya, ia tak mampu membiayai anaknya ini. Sementara ia hanya bekerja sebagai pelayan di rumah makan," ungkap Martuasah.

Menurut pengakuan Roswita, usai melahirkan anak ketiganya itu, ia pulang ke kos. Dalam keadaan kalut, ia mencari plastik kresek dan kain panjang untuk membungkus sang bayi.

Setelah itu, ia pun menghanyutkan bayinya di sungai. Berkat pertolongan Tuhan, bayi malang itu selamat ditemukan warga mengambang di bantaran sungai karena menangis keras.(Ray/tribun-medan.com)

http://medan.tribunnews.com/2018/02/...ginya?page=all
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dasar penghuni perumahan TA1KARTA, sudah di kasih tanah gratis, air listrik gratis seumur hidup, kesempatan lapangan kerja bebas pajak (malak/parkir liar/begal) di kawasan jantung kota medan yakni sekitar jalan Pandu Raya, jalan Katamso, jalan Pemuda, masih saja tidak bersyukur

Tu anak nanti kan bisa diajar untuk maling di rumah warga, besar dikit malak parkir di ruko2 sekitar, besar dikit lagi bisa diajar aniaya/peras/rampok/tikam/rudapaksa/bunuh di areal ruko2 sipit sana seperti layaknya tradisi putera sumut selama bergenerasi

Sigh, bener2 ibu sumut yang tidak tahu bersyukur

Petisi Sungai Iblis

#SABERPUNGLISUMUTHOAX