akan dikaji ulang untuk memastikan tata hubungan yang lebih baik.

Hal itu disampaikan Mendikbud pada saat berkunjung ke rumah almarhum Ahmad Budi Cahyanto, guru honorer SMAN 1 Torjun yang meninggal karena dianiaya siswanya, di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (12/2).

“Jika dalam kajian ulang ada kekurangan, harus disempurnakan. Jadinya nanti ada semacam kontrak belajar pada saat siswa masuk sekolah, sehingga jelas aturan dan sanksi jika ada pelanggaran dari masing-masing pihak,” ujarnya.

Muhadjir Effendy juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus yang menimpa Guru Budi. Namun, ia menampik, jika kejadian tersebut dinilai telah menunjukkan wajah pendidikan di Indonesia.

“Kita percayakan penanganan kasus ini kepada aparat hukum. Biarkan hakim yang menentukan,” kata Mendikbud.

Ia juga menegaskan, anak Budi Cahyanto yang saat ini berumur empat bulan di dalam kandungan, akan diberi beasiswa mulai SD.

Sebelum berkunjung ke rumah almarhum Guru Budi, Mendikbud menjadi pembina upacara di SMA Negeri 1 Torjun. Dalam sambutannya ia mengatakan, murid harus memiliki akhlak yang mulia.

“Menghormati guru adalah mutlak. Jika di pesantren, hubungan murid dengan guru itu berpedoman pada kitab Ta'lim Muta'allim. Di sekolah juga harus diatur hubungan guru dengan murid yang lebih baik,” tuturnya.

(jml)

BACA SUMBER : http://monitor.co.id/berita/10395/da...gan-pendidikan