Pekerjaan itu penting untuk mendapatkan segenggam rupiah, yang bisa ditukarkan bahan pokok untuk makan sehari-hari.



Pekerjaan kasar itu identik dengan pekerjaan laki-laki sebagai kepala rumah tangga, namun di zaman ini yang merupakan zaman emansipasi, para wanitapun tak mau kalah berebut kue dengan laki-laki. Mereka pun ikut bekerja walau pekerjaan tersebut tak cocok bila di kerjakan oleh wanita, maklum saja budaya timur menganggap wanita itu lemah dan hidupnya tidaklah lebih dari urusan rumah tangga, baik di dapur, urus anak dan urusan ranjang bila suami pulang.

Lalu apa saja pekerjaan kasar yang wanitapun sudah berkecimpung disana ?? Tidak pakai lama mari kita membuka tabir para kartini di zaman terkini.

Montir Mobil dan Motor



Bengkel mobil atau motor umumnya bukan habitatnya kaum hawa. Namun dengan canggihnya keterampilan para kartini masa kini, dunia montir pun dipenuhi oleh sosok wanita.



Salah satunya montir di bengkel daerah cilacap ini, menurut sumber sosok cantik ini bernama Dwi Wahyu Agustin, lulusan SMK Dr. Soetomo, yang sebelumnya ia mengikuti Enduro Student Program sebagai sebuah program dari PT. Pertamina yakni Corporate Social Responsibility (CSR).



Sedangkan di negeri tetangga ada gadis manis ini yang berasal dari Kuala Terengganu, bernama Nor Sakira Awee menjadi salah satu pekerja di bengkel mobil, tak hanya bekerja ia pun masih menempuh pendidikan tinggi di Universitas Center Education Training Employment (UNICETE). di Universitas itu, Sakira di ketahui mengambil jurusan otomotif.

Kuli Bangunan



Pekerjaan yang dihindari wanita adalah menjadi kuli namun hal itu tidak berlaku untuk gadis cantik asal Tiongkok ini, ia bernama Xiao Mei. Dia seorang yang rajin dan ulet dalam bekerja, bahkan menjalani pekerjaan sebagai tukang bangunan tak membuat Mei menjadi malu apalagi rendah diri. Semua dilakoni dengan tekun dan ikhlas, karena suatu pekerjaan itu adalah rejeki untuk hari nanti.



Tak hanya dari negeri Tiongkok, di Banyumas ada bule-bule cantik yang rela menjadi kuli walau hanya KKN.



Darimana asal mereka ya kawan ?? Bule-bule cantik tersebut ternyata adalah sekelompok mahasiswi dari berbagai universitas berbeda di Belgia yang sedang melakukan Kerja Praktek (KP) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Banyumas. Untuk dapat KKN di banyumas, mereka difasilitasi oleh lembaga swadaya masyarakat di Belgia yang berhubungan langsung dengan Yayasan Tileng Indonesia.



Raut wajah dari gadis belgia Silke,21, sama sekali tidak menyiratkan beban kerja. Ia mengaduk semen, kemudian membawanya ke temannya, Kelly, 20, yang siap untuk menempelkan adukan semen dan pasir ke tembok. Tak hanya mereka, Shannon, 22, Caroline, 22, dan Iris, 21, juga melakukan kegiatan yang sama. Mereka membangun Taman Kanak-kanak Pertiwi dan Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemutug Lor. Tidak hanya menyumbang tenaga, mereka juga membawa dana sekitar Rp180 juta untuk pembangunan itu.



Berbeda dengan para bule diatas ibu muda yang sudah sendiri bernama Jarmini, 33, dengan status janda dua anak asal Dusun Pakelan, Desa Sidorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri yang harus menghidupi keluarga sebagai kuli bangunan. Ia melakukannya bukan karena ikut KKN namun kebutuhan hidup kaum kecil yang terhimpit di era gombalisasi para petinggi negeri saat ini.

Kuli Panggul Di Pasar



Usia bukan halangan bagi nenek tua satu ini, ia sering dipanggil dengan nama mbah kromo, sebagai kuli panggul di pasar beringharjo Yogyakarta. Hebat sekali ya Mbah Kromo ini meskipun sudah berumur 82 tahun tapi masih mampu mengangkat barang hingga 30 kilogram! Nah, Mbah Kromo pun sudah 40 tahun menjadi kuli panggul di pasar beringharjo Yogyakarta.

Itulah beberapa pekerjaan kasar yang dilakukan oleh wanita tangguh di abad ini, rata-rata faktor ekonomilah yang menjadi penyebabnya.

Semoga artikel ini menambah wawasan kalian ya kawan, monggo seruuppuutt dolo..





By c4punk

Referensi

Berbagai sumber

https://m.youtube.com/watch?v=kPmKhfsg8f4