- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Solidaritas Umat Muslim, Bantu Bersihkan Gereja Santa Lidwina


TS
sengkunibarbar
Solidaritas Umat Muslim, Bantu Bersihkan Gereja Santa Lidwina
Quote:
Umat Muslim ikut prihatin atas aksi penyerangan terhadap jemaat Gereja Santa Lidwina di Jalan Jambon, Bedog, Sleman, Yogyakarta. Mereka bersolidaritas dengan cara membantu membersihkan ruangan Gereja. "Kami ikut bersih-bersih karena merupakan wujud solidaritas dan keprihatinan kami atas kejadian kemarin," kata Jirhaz Rani (30) umat Muslim, warga Nogotirto, Sleman, dikutip Antara, Senin (12/2). Jirzah mengatakan sudah sewajarnya warga negara Indonesia bergotong royong dan saling membantu sesamanya. Apalagi hidup di tengah keberagaman umat beragama. "Kalau ada kejadian semacam ini, kita sesama umat beragama harus menunjukkan simpati dan empati," kata Jirhaz.
Yohanes Dwi Harsanto Pastur Paroki Kumetiran Yogyakarta yang membawahi Gereja Stasi Santa Lidwina mengucapkan terima kasih atas empati dari warga sekitar termasuk umat Muslim yang ikut membantu membersihkan gereja. "Ini wujud toleransi dan budaya lokal yang sangat baik. Kami sangat berterima kasih atas segala dukungan dari masyarakat yang bukan beragama Kristiani," katanya. Kegiatan bersih-bersih itu dilakukan pengurus gereja dan warga sekitar agar gereja tersebut bisa segera dipakai lagi untuk beribadah. Yohanes mengatakan setiap hari gereja dipakai untuk kegiatan dan doa.
Dia berharap aksi penyerangan pada Minggu (11/2) pagi di Gereja Santa Lidwina menjadi yang terakhir di Indonesia. "Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang bekerja dengan cepat dan berharap ketegasannya dalam mengungkap kasus ini," katanya. Kejadian tersebut bermula saat Misa masih berlangsung dengan dipimpin Romo Prier. Seorang warga Nogotirto, Gamping, Sleman, Danang Jaya menjadi saksi mata penyerangan itu. "Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebuah pedang sepanjang sekitar satu meter. Pelaku langsung merusak benda-benda yang ada di dalam gereja seperti patung dan perabot lainnya," katanya.
Menurutnya, pelaku kemudian menyerang umat di dalam gereja sehingga menimbukan kepanikan. "Pelaku kemudian mendatangi dan menyerang Romo yang sedang memimpin Misa karena pelaku yang terus mengamuk maka umat kemudian diminta keluar dan pelaku dikurung di dalam gedung gereja," katanya. Tak lama kemudian polisi berpakaian sipil datang dan langsung meminta pelaku menyerah. Namun karena pelaku tidak mau menyerah maka langsung dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya, katanya. Pelaku yang diketahui bernama Suliyono (22) warga Krajan RT 02/RW 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur. Dia masuk dari pintu gereja bagian barat.
Yohanes Dwi Harsanto Pastur Paroki Kumetiran Yogyakarta yang membawahi Gereja Stasi Santa Lidwina mengucapkan terima kasih atas empati dari warga sekitar termasuk umat Muslim yang ikut membantu membersihkan gereja. "Ini wujud toleransi dan budaya lokal yang sangat baik. Kami sangat berterima kasih atas segala dukungan dari masyarakat yang bukan beragama Kristiani," katanya. Kegiatan bersih-bersih itu dilakukan pengurus gereja dan warga sekitar agar gereja tersebut bisa segera dipakai lagi untuk beribadah. Yohanes mengatakan setiap hari gereja dipakai untuk kegiatan dan doa.
Dia berharap aksi penyerangan pada Minggu (11/2) pagi di Gereja Santa Lidwina menjadi yang terakhir di Indonesia. "Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang bekerja dengan cepat dan berharap ketegasannya dalam mengungkap kasus ini," katanya. Kejadian tersebut bermula saat Misa masih berlangsung dengan dipimpin Romo Prier. Seorang warga Nogotirto, Gamping, Sleman, Danang Jaya menjadi saksi mata penyerangan itu. "Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebuah pedang sepanjang sekitar satu meter. Pelaku langsung merusak benda-benda yang ada di dalam gereja seperti patung dan perabot lainnya," katanya.
Menurutnya, pelaku kemudian menyerang umat di dalam gereja sehingga menimbukan kepanikan. "Pelaku kemudian mendatangi dan menyerang Romo yang sedang memimpin Misa karena pelaku yang terus mengamuk maka umat kemudian diminta keluar dan pelaku dikurung di dalam gedung gereja," katanya. Tak lama kemudian polisi berpakaian sipil datang dan langsung meminta pelaku menyerah. Namun karena pelaku tidak mau menyerah maka langsung dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya, katanya. Pelaku yang diketahui bernama Suliyono (22) warga Krajan RT 02/RW 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur. Dia masuk dari pintu gereja bagian barat.
Mantap,, Sikap dan Tindakan yg harus dicontoh, Keberagaman adalah berkah...

Spoiler for :
0
8.5K
Kutip
153
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan