- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
CINTA UMMAYRA BILQIS


TS
rini.ummayra.11
CINTA UMMAYRA BILQIS

CINTA UMMAYRA BILQIS
Bilqis berlari pelan menuju gang dimana rumah kost nya berada. Hujan yang tiba tiba turun membuatnya tak sempat mengambil payung lipat di tasnya. Setibanya di teras rumah kostnya Bilqis mengibas ibaskan baju dan jilbabnya. Namun tiba tiba seorang lelaki sudah berada di hadapannya membuatnya sedikit terkejut
“kenapa seharian tidak mengangkat telp ? “ pria itu sedikit mendekatkan wajahnya ke Bilqis dan membuat bilqis sedikit mundur
“low batt tadi..” jawab bilqis singkat kemudian Bilqis melanjutkan kata katanya “ kenapa jam segini masih disini? Sudah malam “
Pria itu menghela nafas, ada rasa marah yang dia simpan,tak lama kemudian pria itu berkata sedikit keras
“seharian kamu gak bisa di hubungi dan kamu tanya kenapa jam segini aku di sini? “ suara sedikit meninggi pria itu membuat Bilqis celingak celinguk karena takut teman satu kos nya akan terbangun.
“kita bicarakan besok yaa..gak enak sama temen temen udah pada istirahat “ jawab Bilqis pelan.
Pria itu lagi lagi menghela nafas. Kali ini lebih panjang…dan raut lelah marah dan sedih jelas terlihat di muka pria itu. Berkali kali di usap kepala dan mukanya. Bilqis menunduk tak tega rasanya melihat pria yang akan menjadi suaminya itu dalam keadaan begitu.
“fine..besok!!! aku pegang kata katamu itu” pria itu menatap Bilqis tajam meski Bilqis hanya menunduk lalu mengangguk.” Assalamualaikum “ lanjut Pria itu sambil berucap dan bergegas pergi dari rumah kost itu menembus hujan tanpa jas hujan.
Bilqis menatap kepergian calon suaminya itu dengan rasa tak karuan. Setelah bayangan pria itu hilang bilqis kemudian masuk ke rumah kosnya itu.
Bilqis merebahkan tubuhnya di kasur. Pikirannya benar – benar tidak bisa lepas dengan masalah yang sedang ia hadapi. Mencoba memejamkan mata namun berkali kali ia gagal. Bima . laki laki yang telah serius ingin menikahinya kini sedang marah dan marah. Dia tidak terima jika rencana mereka untuk menikah harus gagal. Yaaa gagal. Karena orang tua Bima tidak merestui hubungan mereka.
Tina temen sekamar dengan Bilqis tiba-tiba terbangun.
“berisik amat Bil ? “ Tina kemudian duduk.
“aku gak ngeluarin kata kata apapun,berisik dari mana? Jawab bilqis heran dan pelan.
“hati lo tu yang berisik “ Tina kemudian berpindah merebahkan tubuhnya ke ranjang Bilqis.
“kasian tu Bima seharian nyariin kamu,entah sudah berapa kali dia bolak balik ke sini”
Bilqis menatap sahabat karibnya itu,dadanya tiba-tiba bergemuruh dan sesak sesaat kemudian airmatanya tak bisa di bendung lagi. Menunduk dan sesenggukan.. Tina kemudian bangun dan memeluk Bilqis. Mengelus elus punggung Bilqis berharap bisa menenangkan sahabatnya itu.
“aku gak tau lagi mesti gimana supaya bisa adil dengan semuanya” bilqis terisak.
Sesaat keduanya terdiam kemudian Tina menatap Bilqis.
“bicarakan baik-baik sama Bima,dia tentu gak mau pisah ma lo”
“aku udah bicara ma dia kemarin,aku gak mau dia durhaka ma orang tuanya..” Jawab Bilqis pelan.
“kalian ribet ahh..kalian berdua udah punya kerjaan masing-masing. Bisa kan hidup sendiri jauh kemana gitu yang penting kalian bahagia dan hidup bareng. Simple kan? “
Bilqis menggeleng pelan. Kalo segampang itu gak mungkin mereka harus bertengkar tentang kondisi hubungan mereka.
“lagian alasan mereka apa sich sampe gak nyetujuin hubungan kalian? Ini jauh bangeet lhoo sama jaman siti nurbaya,dah lampau dah… “ Tina sedikit menggebu.
Bilqis menggeleng,dia sendiri tidak tau kenapa dan apa alasan orang tua Bima tidak menyetujui. Hampir 4 tahun semenjak kuliah dia menjalin cinta dengan Bima tidak ada masalah. Beberapa kali kesempatan bertemu juga tak terlihat ada yang janggal dengan orang tua Bima. Dan ketika umur dan kesiapan sudah matang kenapa ini bisa terjadi.
“ ayo lah tidur..sudah malam “ Bilqis menepuk pundak Tina. Tina nyengir dan kemudian berpindah di ranjangnya.
“okee..ayo tidur.kamu juga ,aku harap kamu akan menemukan jalan terbaik buat hubungan kalian “ Tina menarik selimutnya dan terpejam.
Bilqis merebahkan tubuhnya, seharian membiarkan handphonenya mati karena mencoba menenangkan diri dan mencoba berpikir keras tentang apa yang harus di lakukannya dengan hubungannya dengan Bima.
Bilqis membuka Handphone nya dan whatsapp panggilan,sms dan telp semua berbunyi dan semua dari Bima. Kembali air matanya berlinang.
Sesaat terlelap dalam airmata Bilqis terbangun..mengambil air wudhu dan sholat.
Dalam doanya dia hanya meminta di bukakan jalan, andai memang hubungan dan niat baiknya menikah dengan Bima tidak di restui , dia hanya ingin di beritahu alasan apa yang bisa membuatnya menerima keaadaan ini.
Setelah sholat bilqis mengambil handphone nya dan membuka pesan Whatsaap dan menulis “ bawa alasan yang tepat kenapa kita harus terus berjuang atau berhenti dengan hubungan kita ini “
Bilqis merebahkan tubuhnya mencoba memejamkan matanya. Tak lama terdengar pesan whatsaap, segera di buka ternyata dari Bima hanya 3 buah imoticon cinta. Bilqis menatap jam di handphone nya sdh jam setengah satu pagi.
Kembali Bilqis menangis. Tapi segera di matikan handphonenya karena dia benar-benar lelah untuk hari ini.dan kemudian terlelap.
Minggu yang cerah…teman teman Bilqis sudah mulai bergerak pergi karena hari minggu ini mereka gunakan untuk belanja dan jalan2 setelah lelah dengan kerja selama seminggu.
Bilqis terlihat mengepel lantai dapur.
“jam berapa ketemunya ?” suara Tina mengagetkan Bilqis. Tina malah ngakak melihat ekspresi kaget bilqis
yang terkejut.
“ada orang kaget malah ketawa,apaan…”
“lagian kalo ngerjain sesuatu jangan sambil ngelamun bu…itulah akibatnya”
Tina masih tertawa sambil menuju tempat cuci piring dan membereskan segala sesuatunya.
Memang minggu ini tugas mereka berdua buat bersih-bersih.
“ntar temenin ya…”sambung Bilqis
Tina menaikkan kedua alisnya,yaa begitulah Bilqis. Kalo mau ketemu minta di temenin.
“ntar ajak Dion juga kalo dia gak repot “
Ketika Tina mau menjawab Bilqis memotong “ bentar aja..paling 1 jam,habis itu terserah kalian mau kemana “
“kan ini masalah yang serius kalian berdua ,kenapa harus ikut sich..?” jawab Tina
“paling tinggal hari ini minta tolong ke kamu “pelan suara bilqis tapi tetep sambil ngepel.
Tina menggeleng “ lo sendiri gak yakin dengan hubungan kalian,kenapa mau meyakinkan orang tua Bima ? “
Bilqis tak menjawab lalu membereskan kerjaannya.
“mandilah dulu,kan kamu mandinya lama. Sambil WA tu dion.” Kata Bilqis mendorong tubuh Tina ke kamar mandi.
“ntaaar..kan belum WA dion”
“aku aja yang WA ,kan aku yang mau minta tolong “ Tubuh tina sudah di dorong ke kamar mandi.
"Ini belum bawa handuk Bil,,,”
“aku ambilin “ Bilqis menutup pintu kamar mandi.
Kafe ini mungkin yang akan menjadi saksi kisah Cinta Bilqis dan Bima.
Ketika Bilqis,Tina dan Dion datang sudah terlihat Bima duduk di kafe itu.
Dion dan Tina menyapa Bima yang kemudian memilih duduk di kursi belakang mereka berdua.
“mau minum apa ? udah sarapan blm ? “ Bima menatap Bilqis sayu. Muka nya tak sesegar biasanya. Kalimat yang keluar dari mulutnya pun tak sesemangat biasanya. Pengacara muda itu seperti tak punya tenaga hari ini.
“tin..Di..pesen aja. Aku yang traktir “ Bima tersenyum menatap Tina dan Dion. Dan mereka berdua tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.
Mereka berdua sebenarnya sangat khawatir dengan Bilqis dan Bima. Karena hampir 6 bulan terakhir mereka menyelesaikan ini dan inilah hari yang bakal jadi endingnya.
“kok diem..mau makan apa ? ulang Bima sambil memaksa senyum kearah Bilqis.
“minum aja..”jawab Bilqis tersenyum juga .
Setelah minuman datang Bima memulai bicara.
“tadi malam kamu bilang kita ada dua pilihan buat hubungan kita kan? “
Bilqis mengangguk dan berkata “ tapi beritahu aku alasannya ?”
“kalo aku kasih tau masalahnya kita akan terus berjuang kan ?
"
Bilqis menatap Bima,lelaki baik hati yang telah di kenalnnya 4 tahun itu dengan perasaan penasaran.
Orang tua Bima yang dulu baik dan tidak ada masalah apa apa dengannya tiba tiba berhenti komunikasi dan tidak menyetujui rencana pernikahan mereka.
“insyaallah “ jawab Bilqis pendek.
“aku,,,benar benar ingin menikahi kamu,kalo orang tuaku tak menyetujuinya sekalipun ,aku akan tetap menikahi kamu . tapi aku tau kamu tak kan menyetujui itu,jadi aku mau kamu berjuang denganku apapun alasan orang tua ku. Yaa kan ? “
Bilqis masih terdiam. Tak mungkin mengiyakan karena dia tidak tau alasanya.
“bil…iya kan ? “ ulang Bima. Suaranya agak meninggi.
“kasih tau dulu kenapa ? “
“kamu janji aku dulu bil …,kalo aku kasih tau alasannya dan tiba tiba kamu nyerah dan gak mau memperjuangkan aku gimana ? yang jelas aku mau berjuang apapun itu “
suara tegas Dion membuat Bilqis berdebar.
“kalo alasanya berhubungan dengan kebahagian orang tua kamu ,gak mungkin aku kan terus berjuang melawan kebahagiaan itu Bim..” Bilqis menatap Bima penuh harap.
Bilqis ingin meyakinkan Bima bahwa hubungannya itu tidak ada apa apanya dibandingkan membahagiakan orang tua yang telah membesarkan anak anak nya.
Raut muka Bima memerah...
Dia tau Bilqis sangat menjujung tinggi hormatnya pada siapapun apalagi dengan orang tua.
“trus mau kamu apa? “
ucap Bima
“kasih tau aku dulu kenapa ? “
“fine…tapi inget ya,aku gak mau ini jadi akhir perjuangan kita. “
Bilqis mengangguk
“ alasannya sederhana bil.. kamu harus ngerti, dan kita harus berjuang ya..” lagi lagi Bima mencoba meyakinkan Bilqis.
Ragu ragu tapi harus di katakan ..bisik hati Bima.
“alasannya sederhana..karena kamu…” bima menggantungkan kata katanya lagi.
“kenapa ? katakan ” .Bilqis berusaha pasang muka tenang agar Bima bisa mengatakannya.
Bima menghela nafas panjang.
“ini sederhana Bil…kita harus berjuang karena kita tau diri kita ,Yaaa kan,,,,?’
Berulang ulang Bima mengatakan itu.Bilqis mengangguk lagi.
“ mama Bil…mama keberatan karena kamu Yatim piatu “ Bima menunduk mengatakan itu. Ingin di peluknya wanita di hadapannya itu. Bima mengangkat wajahnya dan di lihatnya Wajah wanita yang sangat di cintai nya itu memerah.
Wajahnya tersenyum tapi matanya berkaca kaca. Tapi mencoba tersenyum…mengangguk berulang kali,berkedip berulang kali supaya airmatanya tidak tumpah di hadapan Bima dan orang di sekitar kafe.
Walaupun dadanya sesak.
Keadaan ini juga yang pernah di pikirkan Bilqis. Dia lahir dari seorang Ibu yang tidak mau mengurusnya dan lebih rela membuangnya di jalan dan di temukan oleh pengurus panti. Hidupnya penuh perjuangan dari mendapat beasiswa hingga lulus sarjana dan kini bekerja di sebuah Bank ternama.
Bilqis mencoba melonggarkan pikiran dan hati..berusaha menerima bahwa dirinya tidak salah dengan keaadaan ini. Begitupun Bima…
Orang tua mana yang dari asal usul jelas keturunan orang baik baik ,pejabat di kota ini yang telah menyekolahkan anak nya menjadi pengacara begini mau memiliki istri dengan keaadaan seperti ini???
Yang di ingat Bilqis hanya Allah…berdoa di kuatkan. Jangan sampai nangis di kafe ini.
Bilqis menunduk dan menutup mulutnya sebentar dengan jilbab Pink nya sebentar. Dan mengangguk...
“kita akan cari caranya ya..meluluhkan hati mama , kita berjuang yaaa..?” Bima mendekatkan tempat duduknya ke Bilqis.
“ yaaaa…?”pelan suara Bima yang tak kunjung mendapat jawaban dari Bilqis.
Bilqis memberanikan diri menatap bola mata Bima dan berkata..,
“kita berjuang …” wajah bima tersenyum sebentar sebelum akhirnya Bilqis meneruskan kalimatnya
“kita berjuang saling melupakan…lupakan hubungan ini. Kita bisa berteman tanpa ada yang tak menyetujuinya kan ?” Bilqis berusaha meyakinkan dengan terus menatap Bima.
Bima melongo tanpa tau harus apa dengan keputusan Bilqis. Wanita ini rupanya tak sekuat yang ada di bayangannya .
“ka..kamu nyerah gitu aja Bil..apaan?” nada tinggi suara Bima membuat Dion dan Tina menoleh.
“kamu tidak adil padaku..kamu gak adil dengan apa yang sudah ku perjuangkan ??” suara Bima semakin tinggi. Dion kemudian mendekat diikuti Tina.
“lihat..kalian lihat..lihat…dia pura pura baik lagi. Mengalah demi orang tua katanya “ Bima berdiri ketika Dion dan Tina mendekatinya.
Bilqis terdiam saja…dia ingin tetap duduk agar Bima mau menurunkan egonya dan menerima keputusannya,bilqis hanya ingin masalah ini tak berlarut larut.
“semalam sholat kan ? ini jadi keputusannya??? “ Bima semakin geram.
“duduk Bim..aku tau kamu bisa nyelesain ini tanpa harus di dengar oleh orang banyak “
Dion menyeret tubuh Bima untuk duduk. Dan Bima pun duduk dengan muka marah.
“liat temen lo tu…dia sebenernya mau pura pura baik dengan lebih patuh ke mama dari pada harus ikut dan hidup dengan aku, kasih tau dia bahwa nikahnya sama aku bukan sama mama aku!!!,” Bima memelototi Tina yang kini duduk di samping Bilqis.
“ gak gitu Bim…kamu bisa kayak gitu karena mama kamu,dia tau yang terbaik buat kamu,sudah hampir 6 bulan ini kita berjuang tentang ini,aku yakin ini keputusan terbaik buat kita, aku mau ketemu di sini karena aku pengen kita baik baik saja walau gagal mewujudkan mimpi kita,ku mohon ngerti “ Bilqis berkata pelan dan masih mencoba tegar menatap laki laki yang di cintainya itu yang kini penuh amarah.
“ nggak…!!!” Bima berdiri
“ kalo menurutmu ini baik dan TERBAIK…!!! aku gak mau baik baik. Jadi kamu mau kita akhiri ini ? iyaaa ??? “
Bima mendekatkan wajahnya ke Bilqis.
Bilqis menunduk…dan kemudian mengangguk,
“fine…kita berhenti berjuang di sini dan kita musuh, MUSUH!!! “
Bima meninggikan suaranya….mengambil uang di dompetnya menghantamkannya di meja dan beranjak pergi,,,
Dion mengejar…
Tina duduk dan tangis Bilqis akhirnya pecah di situ .sesenggukan tak bisa berkata apa apa….
Orang tua dan cinta adalah sesuatu yang amat sulit di pilih.

Tunggu cerita selanjutnya...


anasabila memberi reputasi
1
2.1K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan