CHAPTER 1
Arti hidup bagi seorang NEET

Apa arti kehidupan bagi kalian. Apakah meraih impian lalu hidup bahagia selamanya. Atau kah hanya hidup dan menjalani nya dengan normal. Karena bagi ku hidup hanya lah hidup. Sesekali aku berpikir “ apa beda ku dengan orang yang sudah mati”. Karena walaupun aku hidup tapi aku tak merasakan bahwa aku hidup. Kalian mungkin menyebutku aneh, iya tidak masalah buat ku karena sudah sering yang menyebutku seperti itu. Atau sebutan yang lainnya dan sebutan yang paling sering mereka ucapkan untuk ku ialah NEET.

Kebanyakan NEET hidup dengan keluarga dan mengurung diri di kamar mereka. Sedikit perbedaan dengan ku ialah aku hidup sendiri. Mungkin kalian berpendapat bahwa aku adalah orang kaya dan hidup seenaknya dengan duit dari orang tua ku. Tapi salah, di dunia ini aku hidup sendiri, karena aku sudah tidak memiiki keluarga lagi dan untuk bertahan hidup aku bekerja sebagai freelancer. Semua pekerjaan yang di tawarkan di internet akan aku kerjakan. Seperti penulis artikel, pembuat blog, entry data atau apapun itu akan kulakukan untuk bertahan hidup di dunia ini. Hal bodoh bukan, ketika aku sudah tidak perduli dengan dunia ini justru aku malah harus bertahan hidup di dunia ini.

Bagi kalian yang belum tau NEET ialah istilah bagi seorang yang anti sosial, mereka lebih senang menyendiri dan melakukan segala hal dengan pola pikir mereka sendiri. Cari lah di wikipwdia jika ngin lengkapnya. Tapi jujur aku sama sekali tidak peduli tentang hal itu, bagi ku bisa hidup dan melakukan apa yang ku inginkan sudah lumayan.

Aku hidup di sebuah kontrakan sederhana dengan 3 pintu. Beruntungnya hanya aku yang menempati kontrakan itu. Orang terakhir hanya bertahan 3 hari di kontrakan tersebut. Yaitu sepasang pengantin baru. Apa penyebab mereka pindah.. hmm.. entahlah mungkin karena tempatnya berhantu atau mereka tidak suka dengan kontrakan ini tapi biarlah aku senang menyendiri.

Bagi kalian mungkin para NEET tidak suka berbicara dengan orang lain atau bahkan tidak pernah sama sekali berbicara dengan orang lain. Itu pemikiran yang sangat bodoh. Karena kami para NEET juga berbicara selayaknya kalian. Aku sendiri berbicara dengan 3 orang dalam sehari yaitu, pengantar makanan 1, pengantar makan 2, dan pengantar makanan 3. Bahkan diakhir bulan juga ada pemlik ibu kontrakan yang cukup lama berbincang dengan ku. Oh ya ada juga tukang cuci yang datang setiap satu kali seminggu.ika kalian menanyakan bagaimana perbincangan kami. Bisa di bilang cukup panjang terkadang. contoh nya akan aku ceritakan sedikit

Pengantar makan 1 : Permisi… pesanan makanan
aku : iya
Pengantar makan 1 : Apa benar pesanan atas nama ….dengan pesanan lontong sayurnya
aku : iya
Pengantar makan 1 : ini mas silakan. Uang nya sudah dengan don’t go pay ya mas.
aku : iya
Pengantar makan 1 : hmm.. yaudh kalo gitu terima kasih
aku : iya sama sama

Kurang lebih percakapan sama akan terjadi dengan pengantar makan 2 dan 3. oh mungkin akan berbeda dengan pengantar makanan 3

Pengantar makan 1 : Permisi… pesanan makanan
aku : iya
Pengantar makan 1 : Apa benar pesanan atas nama …. dengan pesanan nasi gorengnya
aku : iya
Pengantar makan 1 : ini mas silakan. uang nya sudah dengan don’t go pay ya mas.
aku : iya
Pengantar makan 1 : hmm.. yaudh kalo gitu terima kasih
aku : iya sama-sama dan tolong titip buang sampah ya mas
Pengantar makan 1 : heh sampah ?
aku : iya. nanti saya kasih tip
Pengantar makan 1 : hehe iya baik mas

Itulah sedikit kisah cerita tentang seorang yang kalian sebut NEET. Tidak seperti yang kalian kira bahwa kami tidak pernah berbicara, karenanya sudah ku bukitikan dengan ceritaku tadi bahwa kami juga berbicara dan jika kalian pikir bahwa seorang NEET juga tidak akan pernah merasakan apa itu cinta maka kalian juga salah. Karena bagi ku cinta itu memiliki sebuah arti yang aneh. Karena kisah cinta ku bermula dari suara ketukan pintu yang sangat kuingat. Suara ketukan pintu yang akan selalu mengingat kan aku padanya.

PS 1 : untuk mas pengantar makanan 1 mas Agus terima kasih, setiap mas yang bawa lontong sayurnya selalu ada ekstra kerupuk dan untuk pengantar makanan 3 mas Didi terima kasih selalu terima permintaan tolong ku membuang sampah.




CHAPTER 2
Waktu bagi seorang NEET

Pernakah kalian merasakan kehampaan, seberapa sering kah itu. Karena bagi kami kehampaan adalah teman yang tidak bisa pergi dari kehidupan ini. Atau seberapa sering kah kalian menangis, karena bagi kami perasaan sedih, marah, dan bahagia sekali pun sudah tidak bisa kami rasakan. Karena teman setia bagi kami ialah kehampaan.
Waktu hanyalah sebuah kata yang tak lagi berarti bagi kami, karena satu hari, dua hari, bahkan satu minggu pun tidak ada bedanya bagi kami. Semua berjalan cepat dan tak kan berasa pada setiap detik, menit dan jam di kehidupan ini. Mungkin kalian akan menyalahkan kami karena sudah menyerah dengan kehidupan ini. Tapi percaya lah tidak ada satu pun dari kami yang ingin hidup seperti ini. Hidup di dalam jurang kegelapan tanpa cahaya, yang membuat kami semakin terhisap setiap kali ingin keluar dari lubang itu. Jadi tolong jangan menghakimi ketika kalian tidak pernah merasakan apa yang kami rasakan. Ya tapi setelah kalian mau memandang kami manusia tidak berguna atau apa pun itu, karena sekali lagi yang bisa aku katakan adalah“aku tidak perduli”.
Sudah sering bagi ku mencoba untuk bunuh diri dan kabur dari dunia yang menyakitkan ini. Tapi selalu ku batalkan karena aku adalah seorang pengecut yang takut akan rasa sakit. Seperti yang sudah ku ceritakan bagi kami para NEET waktu tidak lah berarti karena terasa sangat cepat. Satu hari terasa seperti satu jam bagi kami dan satu minggu akan terasa seperti satu hari. Bahkan setiap kegiatan yang ku lakukan, aku hapal karena tidak ada yang spesial di hidup ini bagi ku. Mulai dari bangun pagi jam 7 kemudian makan dan menonton tv sampai jam 9, setelah bosan kemudian aku mulai mengerjakan tugas ku sebagai freelancer sampai sore hari. Kemudian mandi dan memesan makanan kembali setelah itu kembali menonton tv sampai tertidur. Karenanya sudah kubilang tidak ada yang spesial di hidup ku ini.
Tapi di hari itu dimana ia datang dan mengetuk pintu ku. semua kehidupan ku berubah di akhir juli adalah dimana semua kehidupan ku sebagai seorang NEET berubah. Karena dia yang mengubahnya seseorang yang berisik, penggangu, dan menyebalkan. Telah menjadi musuh bagi teman setia ku selama ini, yaitu kehampaan.
Di hari itu semua tampak biasa pada pukul 10 pagi aku mengerjakan pekerjaan ku di depan komputer, lalu kemudian dari pintu terdenagar suara ketukan, tok tok. “ siapa pagi – pagi yang mengetuk pintu, menggangu saja “ pikir ku. Kemudian aku mulai membuka pintu dan itu ialah ibu pemliki kos yang menagih Biaya sewa.

ibu kos : Hei, siapa nama loe gue lupa
aku : xxx
ibu kos : iya loe, mana uang sewa ? sudah 3 hari loe belum bayar
aku : iya saya lupa
ibu kos : lupa – lupa, alasan cepet bayar
aku : iya, saya minta no rekening
ibu kos : bukannya setiap nagih udah gue selalu kasih
aku : hilang
ibu kos : wah bener – bener alesan mulu ya nih bocah, yaudah bentar
aku ; hmm..
ibu kos : nih.. kebiasaan setiap bulan selalu telat bayar dan asal loe tau ya kos an gue tuh sepi gara – gara loe nih
aku : heh ?
ibu kos : iya. inget yang ngekos terakhir sepasang pasangan muda, mereka tuh pergi karena si istri merasa aneh pas ketemu loe katanya

“ heh jadi selama ini setiap yang nge kos pergi gara – gara aku “. Selama ini aku berpikir jika kos an ini sepi karena tempat ini berhantu atau ibu kos ini terlalu bawel, hehehe ternyata ini semua karena aku. lelucon yang tidak lucu sama sekali. Hah sudah lah bodo amat.

aku : hmmm..
ibu kos : loe nga ada niat buat nyari kontrakan lain apa hah ?
aku : nga
ibu kos : hahhhhh naik darah tinggi gue ini.. udah – udah terserah loe dah.
aku : hmmm..
ibu kos : oh ya gue ingetin nanti ada penghuni baru jadi loe jangan macem– macem kalo perlu jangan ketemu deh
aku : hmm baik

Ibu pemilik kos an atau yang sering ku sebut nenek tsundere ( cari sendiri arti nya di google ) adalah orang yang sangat ceplas-ceplos, atau di bilang bicara apa adanya. Jadi ketika dia berbicara seakan merendahkan ku atau mengatai ku, jujur aku tidak apa. Karena aku tahu di balik muka dan kata – kata jahat itu ia memiliki hati yang baik.

Ibu kos : satu lagi. ini ada sisa makanan semalem yang gue masak kalo mau nih makan.
aku : terima kasih
ibu kos ; iya-iya, jangan lupa bayar loe awas kalo engga

Seperti yang ku bilang dibalik topeng jahat itu ia memiliki hati yang baik. “ apanya yang bekas masakan semalem, makanan yang kau berikan ini masih sangat hangat dasar nenek tsundere. Setiap bulan ketika ia menagih uang sewa, ia akan selalu membawakan ku makanan karenanya pada akhir bulan aku akan selalu menuggu masakan darinya dan aku tidak makan saat sampai ia membawa makanannya.
Aku mulai membuka makanan yang di berikan nenek itu. “Kali ini ialah sambel kentang ya nek” pikir ku. Kelihatan lezat karenanya aku mulai memakan suapan pertama. Dan kalian tau rasa sambel kentang itu sungguh sangat-sangat pedas. “ hah pedas sekali nenek tua, kau mau meracuni ku dan membuat ku sakit apa “. benar-benar sangat pedas dasar nenek tsundere.
Tapi kalian tau setiap suapan aku memakannya disaat itu juga aku sangat bahagia. Setiap suapan aku memakannya disaat itu juga aku mulai menangis. Kemudian tertawa seperti orang gila, atau seperti anak kecil yang sangat bahagia ketika diberikan makanan kesukaannya. Aneh, padahal aku tidak suka rasa pedas. Tapi aku terus menangis dan bahagia sampai suapan terakhir. Aku tidak tahu air mata ini berasal dari rasa pedas, rasa bahagia atau dari perasaan sedih. Yang jelas aku sangat berterima kasih. Karena dari sedikit perhatiannya ini aku kembali merasa sedikit hidup.


PS 1 : untuk nenek tua tsundere di setiap masakan mu itu sangat pedas. Tapi aku sangat bersyukur karena hanya dengan memakan masakan mu aku kembali merasa hidup walau sesaat tapi terima kasih. dan jujur aku sengaja selalu terlambat membayar kos an karena seperti yang ku ceritakan aku selalu menunggu memakan masakan mu setiap bulannya. Sekali lagi terima kasih

PS 2 : untuk pembaca jangan salah sangka. Seseorang yang ku maksud bukan lah nenek tua itu.