- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
JENIS JENIS ORGANISASI EKSTERNAL KAMPUS


TS
ekkyjull
JENIS JENIS ORGANISASI EKSTERNAL KAMPUS

proses berjalannya kehidupan dikampus tak lepas dengan kegiatan organisasinya, berbagai macam organisasi mulai dari minat bakat, intelektualitas, sosial, hingga misi politik bermunculan dengan bermacam ideologi nya masing masing
dari semua itu ada juga yang namanya organisasi eksternal (luar) kampus yang berada diluar sistem kampus tetapi isinnya adalah mahasiswa , banyak memang pro kontra tentang organisasi eksternal kampus , tapi menurut pandangan ane sendiri , semua itu baik untuk mengeksplorasi kemampuan pribadi dan memperbanyak sahabat .
nah segitu aja prolog nya
di sini ane mau langsung aja ngasih tau apa aja sih OMEK (organisasi mahasiswa ekstra kampus) yang ada pada umumnya di kampus kampus di indonesia
CHECK THIS OUT !
mahasiswa yang biasa disebut 'agent of change' atau golongan intelektual serta penyambung lidah masyarakat banyak berkecimpung di dalam organisasi organisasi kemahasiswaan.
organisasi mahasiswa merupakan sebuah wadah di mana mahasiswa dapat mrengembangkan diri, beraktivitas dan menyalurkan minat dan bakat mereka. Organisasi eksternal kampus salah satu wadah yang banyak diminati para mahasiswa untuk mengasah soft skill mereka.
organisasi mahasiswa merupakan sebuah wadah di mana mahasiswa dapat mrengembangkan diri, beraktivitas dan menyalurkan minat dan bakat mereka. Organisasi eksternal kampus salah satu wadah yang banyak diminati para mahasiswa untuk mengasah soft skill mereka.
dari semua itu ada juga yang namanya organisasi eksternal (luar) kampus yang berada diluar sistem kampus tetapi isinnya adalah mahasiswa , banyak memang pro kontra tentang organisasi eksternal kampus , tapi menurut pandangan ane sendiri , semua itu baik untuk mengeksplorasi kemampuan pribadi dan memperbanyak sahabat .
nah segitu aja prolog nya
di sini ane mau langsung aja ngasih tau apa aja sih OMEK (organisasi mahasiswa ekstra kampus) yang ada pada umumnya di kampus kampus di indonesia
CHECK THIS OUT !
Quote:
HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

5 Februari 1947, 66 tahun yang lalu menjadi tonggak bersejarah berdirinya HMI. Perjalanan 66 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah menorehkan tinta sejarah di pentas nasional. Banyak tokoh nasional dan lokal telah dilahirkan oleh organisasi yang lahirnya diprakarsai oleh Lafran Pane ini. HMI pun diharapkan tetap dapat memberikan kontribusinya dalam mengisi perjalanan bangsa.
Bulan Oktober 1946 berdiri Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa di Yogyakarta waktu itu yang anggotanya meliputi mahasiswa BPT Gadjah Mada, STT, STI. Di Solo tahun 1946 berdiri Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI). Kedua organisasi itu berhaluan komunis. Tidak satupun diantara organisasi mahasiswa itu yang berorientasi Islam.
Lafran Pane, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) (kini UII- Universitas Islam Indonesia) yang baru duduk di tingkat I, mengadakan pembicaraan dengan teman-teman mengenai gagasan pembentukan organisasi mahasiswa Islam. Lafran Pane lantas mengundang para mahasiswa Islam yang ada di Yogyakarta baik yang ada di STI, Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik (STT), guna menghadiri rapat, membicarakan maksud tersebut. Rapat dihadiri lebih kurang 30 orang mahasiswa, di antaranya terdapat anggota PMY dan GPII. Rapat-rapat yang sudah berulang kali dilaksanakan, belum membawa hasil, karena ditentang oleh PMY. Dengan mengadakan rapat tanpa undangan, secara mendadak, mempergunakan jam kuliah tafsir Bapak Husin Yahya almarhum ( mantan Dekan Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ), diselenggarakanlah pertemuan untuk mendeklarasikan berdirinya HMI.
Panjang sejarah organisasi yang satu ini dari membantu melawan komunis dll , pada perpecahan DIPO dan MPO hmi mulai mengalami penurunan, tetapi organisasi ini tetap menjadi salah satu favorit mahasiswa yang beragama islam, banyak juga orang besar yang lahir dari HMI, Antara lain akbar tandjung, jusuf kalla, anas urbaningrum, hatta rajadsa, Ms kaban, mahfud MD DLL.


5 Februari 1947, 66 tahun yang lalu menjadi tonggak bersejarah berdirinya HMI. Perjalanan 66 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah menorehkan tinta sejarah di pentas nasional. Banyak tokoh nasional dan lokal telah dilahirkan oleh organisasi yang lahirnya diprakarsai oleh Lafran Pane ini. HMI pun diharapkan tetap dapat memberikan kontribusinya dalam mengisi perjalanan bangsa.
Bulan Oktober 1946 berdiri Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa di Yogyakarta waktu itu yang anggotanya meliputi mahasiswa BPT Gadjah Mada, STT, STI. Di Solo tahun 1946 berdiri Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI). Kedua organisasi itu berhaluan komunis. Tidak satupun diantara organisasi mahasiswa itu yang berorientasi Islam.
Lafran Pane, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) (kini UII- Universitas Islam Indonesia) yang baru duduk di tingkat I, mengadakan pembicaraan dengan teman-teman mengenai gagasan pembentukan organisasi mahasiswa Islam. Lafran Pane lantas mengundang para mahasiswa Islam yang ada di Yogyakarta baik yang ada di STI, Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik (STT), guna menghadiri rapat, membicarakan maksud tersebut. Rapat dihadiri lebih kurang 30 orang mahasiswa, di antaranya terdapat anggota PMY dan GPII. Rapat-rapat yang sudah berulang kali dilaksanakan, belum membawa hasil, karena ditentang oleh PMY. Dengan mengadakan rapat tanpa undangan, secara mendadak, mempergunakan jam kuliah tafsir Bapak Husin Yahya almarhum ( mantan Dekan Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ), diselenggarakanlah pertemuan untuk mendeklarasikan berdirinya HMI.
Panjang sejarah organisasi yang satu ini dari membantu melawan komunis dll , pada perpecahan DIPO dan MPO hmi mulai mengalami penurunan, tetapi organisasi ini tetap menjadi salah satu favorit mahasiswa yang beragama islam, banyak juga orang besar yang lahir dari HMI, Antara lain akbar tandjung, jusuf kalla, anas urbaningrum, hatta rajadsa, Ms kaban, mahfud MD DLL.

Quote:
KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)

KAMMI berdiri pada tanggal 29 maret 1998 bersamaan dengan diadakannya FSLDK X di Universitas Muhammadiyah Malang. dalam FSLDK Malang ini menetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, antara lain: membangun pemahaman bersama tentang konsep Dakwah Islamiyah yang dijalankan para LDK, memperkuat ikatan dan jaringan antar LDK dan para aktivisnya, serta menentapkan aksi-aksi riil LDK dalam menyikapi krisis bangsa yang sedang terjadi. Perdebatan seru muncul pada tataran operasionalisasi, yaitu bagaimana LDK mewujudkan sikap pandanganya terhadap permasalahan bangsa yang terjadi, tanpa menyeret lembaga ini ke dalam pusaran politik praktis. Akhirnya, diambil inisiatif jalan tengah yaitu melanjutkan pembahasan mengenai hal ini di luar forum FSLDK yang sudah terjadwalkan sejak semula. Menindaklanjuti hal tersebut dibentuklah tim Formatur yang beranggotakan 8 orang peserta. Tugas utama tim formatu ini adalah membahas dan memformulasikan bentuk respon LDK terhadap krisis nasional yang terjadi. yang pada akhirnya tim Formatur ini juga sampai pada kesepakatan bahwa wadah itu bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Nah organisasi ini berkembang pesat di era 90 an sampai sekarang KAMMI pun menjadi salah satu favorit mahasiswa untuk berkecimpung didalam nya, KAMMI pun erat kaitannya dengan PKS


KAMMI berdiri pada tanggal 29 maret 1998 bersamaan dengan diadakannya FSLDK X di Universitas Muhammadiyah Malang. dalam FSLDK Malang ini menetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, antara lain: membangun pemahaman bersama tentang konsep Dakwah Islamiyah yang dijalankan para LDK, memperkuat ikatan dan jaringan antar LDK dan para aktivisnya, serta menentapkan aksi-aksi riil LDK dalam menyikapi krisis bangsa yang sedang terjadi. Perdebatan seru muncul pada tataran operasionalisasi, yaitu bagaimana LDK mewujudkan sikap pandanganya terhadap permasalahan bangsa yang terjadi, tanpa menyeret lembaga ini ke dalam pusaran politik praktis. Akhirnya, diambil inisiatif jalan tengah yaitu melanjutkan pembahasan mengenai hal ini di luar forum FSLDK yang sudah terjadwalkan sejak semula. Menindaklanjuti hal tersebut dibentuklah tim Formatur yang beranggotakan 8 orang peserta. Tugas utama tim formatu ini adalah membahas dan memformulasikan bentuk respon LDK terhadap krisis nasional yang terjadi. yang pada akhirnya tim Formatur ini juga sampai pada kesepakatan bahwa wadah itu bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Nah organisasi ini berkembang pesat di era 90 an sampai sekarang KAMMI pun menjadi salah satu favorit mahasiswa untuk berkecimpung didalam nya, KAMMI pun erat kaitannya dengan PKS

Quote:
GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia)

Lahirnya GMKI diawali dengan terbentuknya Christelijke Studenten Vereeniging op Java (CSV op Java) tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang, dengan adanya campur tangan dari Ir C. L. Van Doorn, seorang ahli kehutanan yang mempelajari aspek sosial ekonomi khususnya pertanian dan memperoleh gelar Doktor di bidang ekonomi serta Dominee di bidang theologia.
Kedatangan beliau pada tahun 1921 bertujuan untuk membina pelayanan kerohanian di kalangan mahasiswa dan kehadirannya tidak terlepas dari upaya Federasi Mahasiswa Kristen Sedunia (World Student Christian Federation). Awal pelayanan Van Doorn dimulai dengan kunjungannya kesekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di Jawa, karena pada saat itu perguruan tinggi masih hanya di Pulau Jawa saja . panjang sejarah GMKI bekembang ke kampus kampus di seluruh indonesia
GMKI juga salah satu yang banyak diikuti teman teman mahasiswa yang beragama kristen gan


Lahirnya GMKI diawali dengan terbentuknya Christelijke Studenten Vereeniging op Java (CSV op Java) tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang, dengan adanya campur tangan dari Ir C. L. Van Doorn, seorang ahli kehutanan yang mempelajari aspek sosial ekonomi khususnya pertanian dan memperoleh gelar Doktor di bidang ekonomi serta Dominee di bidang theologia.
Kedatangan beliau pada tahun 1921 bertujuan untuk membina pelayanan kerohanian di kalangan mahasiswa dan kehadirannya tidak terlepas dari upaya Federasi Mahasiswa Kristen Sedunia (World Student Christian Federation). Awal pelayanan Van Doorn dimulai dengan kunjungannya kesekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di Jawa, karena pada saat itu perguruan tinggi masih hanya di Pulau Jawa saja . panjang sejarah GMKI bekembang ke kampus kampus di seluruh indonesia
GMKI juga salah satu yang banyak diikuti teman teman mahasiswa yang beragama kristen gan

Quote:
FMN (Front Mahasiswa Nasional)

Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah sebuah organisasi massa mahasiswa yang lahir atas dialektika (Perkembangan) sejarah dan situasi objektif yang ada dalam setiap perkembangannya. Perjalanan FMN telah dirintis sejak tahun 1990an, dimana pada saat itu upaya pemberangusan gerakan Rakyat terjadi begitu keras oleh Diktator Orde Baru (Soeharto), tidak terkecuali terhadap Gerakan Mahasiswa yang dikekang dengan kebijakan yang sampai saat ini dikenal dengan “Normalisasi Keamanan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (NKK-BKK)”. Meski demikian, dengan berbagai bentuk ancaman, terror dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Rezim saat itu tidak pernah menyurutkan semangat Rakyat untuk terus membangun persatuan dan mengembangkan diri untuk melakukan perlawanan secara kolektif, begitu pula gerakan Pemuda dan Mahasiswa dengan ciri khususnya yang dinamis dan aktif serta kemampuan analisisnya yang tajam selalu menjadi topangan gerakan rakyat disektor lainnya, etelah melalui proses dan perjalanannya yang cukup panjang, akhirnya di tahun 2003 FMN dideklarasikan menjadi organisasi massa mahasiswa nasional lewat acara Kongres Pendirian Organisasi (founding Congress) di Balai Rakyat Utan Kayu-Jakarta. Dalam momentum bersejarah tersebut, hadir 700 anggota FMN dari berbagai kota dan kemudian 740 orang anggota mengikuti aksi Nasional perdana FMN di Jakarta.
walau gak sebesar organisasi eksternal lain nya FMN tetap eksis dalam menekan pemerintah

Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah sebuah organisasi massa mahasiswa yang lahir atas dialektika (Perkembangan) sejarah dan situasi objektif yang ada dalam setiap perkembangannya. Perjalanan FMN telah dirintis sejak tahun 1990an, dimana pada saat itu upaya pemberangusan gerakan Rakyat terjadi begitu keras oleh Diktator Orde Baru (Soeharto), tidak terkecuali terhadap Gerakan Mahasiswa yang dikekang dengan kebijakan yang sampai saat ini dikenal dengan “Normalisasi Keamanan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (NKK-BKK)”. Meski demikian, dengan berbagai bentuk ancaman, terror dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Rezim saat itu tidak pernah menyurutkan semangat Rakyat untuk terus membangun persatuan dan mengembangkan diri untuk melakukan perlawanan secara kolektif, begitu pula gerakan Pemuda dan Mahasiswa dengan ciri khususnya yang dinamis dan aktif serta kemampuan analisisnya yang tajam selalu menjadi topangan gerakan rakyat disektor lainnya, etelah melalui proses dan perjalanannya yang cukup panjang, akhirnya di tahun 2003 FMN dideklarasikan menjadi organisasi massa mahasiswa nasional lewat acara Kongres Pendirian Organisasi (founding Congress) di Balai Rakyat Utan Kayu-Jakarta. Dalam momentum bersejarah tersebut, hadir 700 anggota FMN dari berbagai kota dan kemudian 740 orang anggota mengikuti aksi Nasional perdana FMN di Jakarta.
walau gak sebesar organisasi eksternal lain nya FMN tetap eksis dalam menekan pemerintah

Quote:
LMND (Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi)

merupakan organisasi mahasiswa progresif yang didirikan bersamaan dengan gelombang perjuangan menggulingkan rejim Orde Baru hingga pada tuntutan Penuntasan Agenda Reformasi; Penghancuran sisa-sisa kekuatan Orde Baru, Demokratisasi dalam segala aspek Politik, Ekonomi dan Budaya, serta Pembentukan Pemerintahan Rakyat.
Pada pertengahan tahun 1998 dibentuk Front Nasional untuk Reformasi Total (FNRT), akan tetapi, FNRT tidak sanggup mengkonsolidasi kesatuan gerakan mahasiswa dan menyebabkan front ini bubar. Setelah itu, beberapa komite aksi yang pernah mengambil inisiatif pendirian FNRT membentuk aliansi baru, yaitu Aliansi Demokrasi (ALDEM) pada Agustus 1998. ALDEM berhasil menerbitkan sebuah majalah “ALDEM” satu kali dan sukses menggalang aksi nasional pada tanggal 14 September 1998 dengan isu Cabut Dwifungsi ABRI. Upaya berikutnya adalah pembentukan Front Nasional untuk Demokrasi (FONDASI) pada pertengahan Februari 1999. dan LMND lahir Sebagai Bentuk Teriakan melawan rezim di tiap era nya


merupakan organisasi mahasiswa progresif yang didirikan bersamaan dengan gelombang perjuangan menggulingkan rejim Orde Baru hingga pada tuntutan Penuntasan Agenda Reformasi; Penghancuran sisa-sisa kekuatan Orde Baru, Demokratisasi dalam segala aspek Politik, Ekonomi dan Budaya, serta Pembentukan Pemerintahan Rakyat.
Pada pertengahan tahun 1998 dibentuk Front Nasional untuk Reformasi Total (FNRT), akan tetapi, FNRT tidak sanggup mengkonsolidasi kesatuan gerakan mahasiswa dan menyebabkan front ini bubar. Setelah itu, beberapa komite aksi yang pernah mengambil inisiatif pendirian FNRT membentuk aliansi baru, yaitu Aliansi Demokrasi (ALDEM) pada Agustus 1998. ALDEM berhasil menerbitkan sebuah majalah “ALDEM” satu kali dan sukses menggalang aksi nasional pada tanggal 14 September 1998 dengan isu Cabut Dwifungsi ABRI. Upaya berikutnya adalah pembentukan Front Nasional untuk Demokrasi (FONDASI) pada pertengahan Februari 1999. dan LMND lahir Sebagai Bentuk Teriakan melawan rezim di tiap era nya

Quote:
GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia)]

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) lahir dari hasil proses peleburan 3 (tiga) organisasi kemahasiswaan yang memiliki kesamaan azas yakni “Marhaenisme” ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi tersebut adalah:
Gerakan Mahasiswa Marhaenis (GMM) yang berpusat di Jogjakarta
Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di Surabaya
Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) yang berpusat di Jakarta
Gagasan untuk proses peleburan ketiga organisasi mahasiswa tersebut mulai muncul, ketika pada awal bulan September 1953, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) melakukan pergantian pengurus, yakni dari Dewan Pengurus lama yang dipimpin Drs. Sjarief kepada Dewan Pengurus baru yang diketuai oleh S.M. Hadiprabowo.
Dalam rapat pengurus GMDI yang diselenggarakan di Gedung Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tercetus keinginan untuk melakukan fusi terhadap ketiga organisasi yang se-azas itu dalam satu wadah. Keinginan ini kemudian disampaikan kepada pimpinan kedua organisasi yang lain, dan ternyata mendapat respon positif.
Sebagai tindak lanjut, maka dilakukanlah beberapa pertemuan antara ketiga pimpinan organisasi mahasiswa tersebut, hingga tercapailah kesepakatan pada pertemuan berikut yang dilakukan di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Bapak. Soediro), di Jalan Taman Suropati, akhirnya dicapai beberapa kesepakatan antara lain: ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi wadah (organisasi) bersama hasil peleburan tiga organisasi, berazaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno sepakat untuk mengadakan Kongres pertama GMNI di Surabaya.
Organisasi ini kurang eksis sekarang memang tapi masih ada segelintir mahasiswa yang aktif di dalam nya.


Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) lahir dari hasil proses peleburan 3 (tiga) organisasi kemahasiswaan yang memiliki kesamaan azas yakni “Marhaenisme” ajaran Bung Karno. Ketiga organisasi tersebut adalah:
Gerakan Mahasiswa Marhaenis (GMM) yang berpusat di Jogjakarta
Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di Surabaya
Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) yang berpusat di Jakarta
Gagasan untuk proses peleburan ketiga organisasi mahasiswa tersebut mulai muncul, ketika pada awal bulan September 1953, Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) melakukan pergantian pengurus, yakni dari Dewan Pengurus lama yang dipimpin Drs. Sjarief kepada Dewan Pengurus baru yang diketuai oleh S.M. Hadiprabowo.
Dalam rapat pengurus GMDI yang diselenggarakan di Gedung Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tercetus keinginan untuk melakukan fusi terhadap ketiga organisasi yang se-azas itu dalam satu wadah. Keinginan ini kemudian disampaikan kepada pimpinan kedua organisasi yang lain, dan ternyata mendapat respon positif.
Sebagai tindak lanjut, maka dilakukanlah beberapa pertemuan antara ketiga pimpinan organisasi mahasiswa tersebut, hingga tercapailah kesepakatan pada pertemuan berikut yang dilakukan di rumah dinas Walikota Jakarta Raya (Bapak. Soediro), di Jalan Taman Suropati, akhirnya dicapai beberapa kesepakatan antara lain: ketiga organisasi setuju untuk melakukan fusi wadah (organisasi) bersama hasil peleburan tiga organisasi, berazaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno sepakat untuk mengadakan Kongres pertama GMNI di Surabaya.
Organisasi ini kurang eksis sekarang memang tapi masih ada segelintir mahasiswa yang aktif di dalam nya.

Quote:
IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)

movement
Sunday, May 2, 2010
Sejarah Berdirinya IMM (IKatan Mahasiswa Muhammadiyah)
Sejarah Berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan bagian dari AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) yang merupakan organisasi otonom di bawah Muhammadiyah.
Sesungguhnya ada dua faktor integral yang melandasi kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yaitu faktor intem dan fakor ekstem. Faktor intem dimaksudkan yaitu faktor yang terdapat didalam diri Muhammadiyah itu sendiri, sedangkan fakor ekstern adalah faktor yang berawal dari luar Muhammadiyah, khususnya umat Islam di Indonesia dan pada umumnya apa yang terjadi di Indonesia.
Faktor intern, sebenarnya lebih dominan dalam bentuk motivasi idealismse, yaitu motif untuk mengembangkan ideologi Muhammadiyah, yaitu faham dan cita cita Muhammadiyah. Sebagaimana kita ketahui bahwa Muhammadiyah pada hakekatnya adalah sebuah wadah organisasi yang punya cita-cita atau tujuan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi oleh Allah SWT. Hal ini termaktub dalam AD Muhammadiyah Bab II pasal 3. dan dalam merefleksikan cita-citanya ini, Muhammadiyah mau tidak mau harus bersinggungan dengan masyarakat bawah (jelata) atau masyarakat heterogen. Ada masyarakat petani, pedagang, peternakan dan masyarakat padat karya dan ada masyarakat administratif dan lain sebagainya yang juga termasuk didalamnya masyarakat kampus atau intelektual yaitu Masyarakat Mahasiswa.
Persinggungan Muhammadiyah dalam maksud dan tuiuannya, terutama terhadap masyarakat mahasiswa, secara teknisnya bukan secara langsung terjun mendakwahi dan mempengaruhi mahasiswa yang berarti orang-orang Mahasiswa, khususnya para mubalighnya yang langsung terjun ke mahasiswa. Tapi dalam hal ini Muhammadiyah memakai teknis yang jitu yaitu dengan menyediakan yang memungkinkan menarik animo atau simpati mahasiswa untuk memakai fasilitas yang telah disiapkan.
Pada mulanya para mahasiswa yang bergabung atau yang mengikuti jejak-jejak Muhammadiyah oleh Muhammadiyah dianggapnya cukup bergabung dalam organisasi otonom yang ada dalam Muhammadiyah, seperti Pemuda Muhammadiyah (PM) Yang diperuntukkan pada mahasiswa dan Nasyi'atul Aisyiyah (NA) untuk mahasisiwi yang lahir pada 27 Dzulhijjah 1349 H dan Pemuda pada tanggal 25 Dzulhiijjah 1350 H.
Anggapan Muhammadiyah tersebut lahir pada saat-saat Muhammadiyah bermuktamar ke-25 di Jakarta pada tahun 1936 Yang pada saat itu dihembuskan pula cita-cita besar Muhammadiyah untuk mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan pada saat itu pula Pimpinan Pusat (PP) Yang dipegang oleh KH. Hisyam (periode 1933-1937). Dan pada dikatakan bahwa anggapan dan pemikiran mengenai perlunya menghimpun mahasiswa yang sehaluan dengan Muhammadiyah yaitu sejak konggres ke-25 tersebut.
Namun demikian keinginan untuk menghimpun dan membina mahasiswa Muhammadiyah pada saat itu masih vakum, karena pada waktu itu Muhammadiyah masih belum memiliki Perguruan Tinggi seperti yang diinginkannya sehingga para mahasiswa yang berada di Perguruan Tinggi lain baik negeri ataupun swasta yang sudah ada pada waktu itu secara ideologi tetap berittiba' pada Muhammadiyah dalam kondisi tetap mereka harus mau bergabung dengan PM, NA ataupun Hizbul Wathon (HW). Pada perkembangan keberadaan mereka yang berada dalam ketiga organisasi otonom tersebut merasa perlu adanya perkumpulan khusus mahasiswa yang secara khusus anggotanya terdiri dari mahasiswa Islam. Alternatif yang mereka pilih yaitu bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahkan ada image waktu itu yang menyatakan bahwa HMI adalah anak Muhammadiyah yang diberi tugas khusus untuk membawa mahasiswa dalam misi dan visi yang dimiliki oleh Muhammadiyah, karena waktu itu ditubuh HMI sendiri dipegang oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah yang secara aktif mengelola HMI.
Pada waktu itu Muhammadiyah secara kelembagaan turut mengelolai HMI baik dari segi moral ataupun material, sampai belakangan ini menurut data-data yang ada di PP Muhammadiyah menyatakan bahwa Muhammadiyah (terutama PTM dan RS Sosial) secara materiil turut membiayai hampir setiap aktifitas HMI baik mulai dari tingkat konggres sampai aktifitas sehari -hari. Disinilah sekali lagi bukan HMI yang turut menelorkan tokoh-tokoh Muhammadiyah tapi sebaliknya bahwa Muhammadiyah yang dulu ikut aktif membesarkan HMI. Mengapa hal itu dilakukan? Jawabannya seperti dikemukakan diatas, yaitu bahwa HMI diharapkan akan tetap konsisten dengan faham keagamaan yang diilhami oleh Muhammadiyah. Namun pada perkermbangannya dahulu mengalami perubahan-perubahan khususnya dalam independensi diinginkan oleh Muhammadiyah oleh Muhammadiyah lebih cenderung liberal dalam segala dalam segala aliran yang ada dalam teologi Islam boleh mewarnai tubuh HMI aliran-aliran Asy'ariyah (cenderung menghidupkan kembali sunnah-sunnah rosul), aliran syi'ah (yang cenderung mengkultuskan syaidina Ali bin Abi Tholib r.a), Mu'tazilah, nasionalisme, sekularisme, pluralisme lainnya. Sementara dalam Muhammadiyah tidaklah independensi Muhammadiyah ditekankan pada berpendapat namun masih dalam konteks wacana Islam masih tetap berideologi Al-quran dan As-sunnah dalam Muhammadiyah tidak mengenal madzab-madzab yang ada seperti madzab Syafi`i, Hambali dan Maliki.

Quote:
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan partai induknya, NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjuttnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai mengkerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi- organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK/BKK, maka PMII menuntut adanya pemikiran realistis. 14 Juli 1971 melalui Mubes di Murnajati, PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII.
Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultural- ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain.
Keterpisahan PMII dari NU pada perkembangan terakhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduanya susah untuk direnggangkan.
aupun sebagai warga bangsa dan negara.
“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.


Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan partai induknya, NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjuttnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai mengkerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi- organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK/BKK, maka PMII menuntut adanya pemikiran realistis. 14 Juli 1971 melalui Mubes di Murnajati, PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII.
Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultural- ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain.
Keterpisahan PMII dari NU pada perkembangan terakhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduanya susah untuk direnggangkan.
aupun sebagai warga bangsa dan negara.
“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.

demikian lah beberapa organisasi eksternal kampus , mungkin lebih banyak lagi yang bisa agan agan sekalian tambahkan. dari ane segini dulu yak gan
Untuk para mahasiswa baru ini bisa jadi referensi ya , tapi ingat kuliah no 1
KASKUSER YANG BAIK BIASAKAN


REKAM JEJAK AGAN ANE APRESIASI
jika baik hati kasih ane
ya gan
see yaa

see yaa

Diubah oleh ekkyjull 09-12-2014 06:55


riezkj memberi reputasi
1
76K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan