Kaskus

Story

gondronk90Avatar border
TS
gondronk90
[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan
[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan

[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan

Pagi itu terbangun di sebuah akhir perjalanan panjang melalui darat dan menerobos waktu yang berganti secara cepat. Perjalanan itu kami sebut-sebut pertemuan akhir, ketika satu mimpi kita terwujud dalam sebuah goresan pena dengan halaman minimal 100 halaman. Perkenalkan kami bertiga Bernama Rindu, Sore, Senja dalam satu gerbong angkatan namun berbeda kota.
Rindusebutannya tokoh dari anak saudagar di salah satu kota yang hanya tinggal dengan ayahnya saja , namun selalu banyak tawa, memiliki empati yang mendalam ,dan stylenya bukan seperti anak saudagar semestinya. Selanjutnya adalah Sore tokoh yang terlahir dari keluarga pensiunan guru dan senang dengan musik Folk dan kritis akan sebuah opini keradikalan kampus, dan agak slengekan. Yang terakhir adalah Senja adalah tokoh yang sangat unik , dan selalu memanggil si rindu sama Sore dengan kata Lik, penuh semangat, namun ia memiliki cita-cita ingin sembuh dari rasa sakit dari sel tubuh yang menggorotinya.

Spoiler for mulustrasi:


Malam, tepatnya pukul 22,00 dering nada sms handphone berbunyi, tut...tut..ting “ dari handphone Rindu , Rindu pun terbangun dari lelap tidurnya dikarenakan pagi sampai sorepun harus bekerja setelah 4 bulan yang lalu lulus dari gelar sarjananya dan membuka Pesan singkatnya. Rindu pun dengan mata masih 10 watt, mencoba membuka pesan singkat tersebut , tertulis dalam pesan singkat tersebut “ Woey Bro, Si Senja Minggu depan mau wisuda Ndu ?? sudah di SMS (Short Message Service) Senja belum ??? ternyata sms yang dibaca rindu berasal dari Si Sore yang sedang berada di kota perantauan lain.

Si Rindu-pun membalas sms tersebut kepada si Sore, dengan logat jawa nya dengan jawaban “ Sampun bro, wingi malah di telpon si Senja" Si Sore pun membalas balik dengan kalimat, Ok siap datang, ke acara wisuda si Senja yak sambil ada mood tawanya.
[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan
2 minggu setelah itu


2 Minggu berlalu, dan Dihari yang telah dijanjikan, si Rindu dan Sore bertemu di sebuah kota sejuk, nan asri, dimana kami berdua berkenalan dengan si Senja, dan menjadikan kami bertiga kawan yang selalu mendukung dalam suka duka menjadi mahasiswa lama lulusnya dengan predikat Lulus Dengan Gak Menyakinkan. Kami bertiga satu angkatan, namun kami berbeda waktu selang beberapa bulan saja untuk lulus dan mengenakkan toga di kepala kita.
(Si Rindu dan Sore) Pertemuan kami berdua di sebuah terminal antar kota antar propinsi, Percakapan kami berdua dimulai ketika beberapa bulan terpisahkan karena berbeda kota dan tempat kerja, Si Rindu Berkata kepada Sore “ Woey bro, akhire ketemu kita, sekedar reuninan kecil untuk menghadirin Hari kebahagiaan si Senja. Sautnya si Sore “ Yoi rek, Tetep saja kota ini selalu bikin kita kangen untuk kembali yak “. Sejenak kami berdua sambil menunggu angkot datang untuk menuju kampus tempat si Senja di wisuda. Si Rindu bertanya “ Re , gimana kerjaan di sana, lancarkan , gaji pertamanya gimana ??? Si Sore pun menjawab ah, lancar saja Ndu, apapun yang diterima mah disyukurin saja, maklum kita kan Fresh Graudateeee kelas kakap dengan lulus kuliah 6 tahun (sambil ngakak logatnya). Si Rindu pun menyaut ucapan “ si Sore” Wah bener juga yak, kita bertiga lulus di atas 6 semua yak , apalagi si Senja hampir sama nasib seperti kita.

[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan

Menuju kampus....

Setengah jam kami menunggu angkot sambil sarapan , kami berdua pun menuju kampus tercinta dan termurah yang pernah kami jajakin untuk belajar mengenal Dunia silat perkampusan dengan karakter mahasiswa dari sabang sampai merauke , dari model mahasiswa kartu kuning, merah, pink , ataupun jingga hehehehe,
Kami berdua tepat pukul 09.00 sampai kampus, kami langsung menuju tempat si Senja di Wisuda.
Nama tempat itu adalah sebuah Gedung besar milik universitas atau Sasana Krida gitulah
Di keramaian , hiruk pikuk para wisudawan seluruh fakultas serta keluarga penghantarnyapun menjadi area gedung bak seperti lautan segara yang dipenuhi oleh para pencari ikan.
Kami pun sambil menunggu si Senja kelar acara penyerahan simbol kelulusan dari rektorat, kami berdua menanti di sebuah pohon ringin di sekitar area luar gedung . Trus si Sore bilang kepada Rindu dengan logatnya, Ora Ngelak Umak ndu ?? (Gak haus ndu??), jawabnya si Rindu Iyo iki ngelak temenan Re, ayo golek Ombenan sambil cari bunga mawar buat si senja ? ( Iya aku juga haus, ayo kita cari minuman, sambil mencari bunga buat si senja)

Selang sepuluh menit berlalu, mereka berdua mencari minuman mineral sama mencari bunga buat kenang-kenangan si Senja , Ternyata di area gedung tempat wisudawan banyak penjual minuman , kami berdua menghampiri seorang bapak bapak penjual minuman ya kira kira usia 55 tahun, Si Rindu pun langsung membeli kepada bapak itu, Pak , Niki Minuman mineral pinten pak (Ini berapa harga minuman mineralnya??)?? jawab penjual minuman tersebut , sebotol 3000 mas, langsung si Rindu pun langsung bilang kepada bapak nya , Pak tumbas 2 botol nggih, trus si Rindu membayarnya. Trus penjualnya pun membalas dengan ucapan Mas Suwun , muga-mugo lancar rejekinya, Si Rindu dan Sore membalasnya amien Nggih Pak.

Setelah selesai membeli minuman, kami pun melihat ada anak kecil sekitar mungkin umur 10 tahunan, dengan tas kanvas dan menawarkan beberapa kuntung bunga mawar kepada para keluarga ataupun teman karib teman teman nya yang sedang wisuda. Kami berdua pun , langsung menghampiri si anak tersebut , Si Sore pun , menanyakan Piro iki dek bungane ?? si Anaknya pun menjawab, ini om setangkai bunga mawar 10 ribu, okey dek om ambil 3 tangkai yak,

Dan si anak itu pun mengasihkan bunganya kepada si Sore, dan menerima uang pembayarannya, Si anak itupun menanyakan kepada Si Sore, wah beli 3 bunga, buat siapa om??? Si sore pun menjawab untuk teman om dek, dan si Anak itupun mengatakan, saya pikir buat Mantan Pacar Om , waktu Om kuliah di Semester 1 atau pacar Mantan semester 2, Mantan semester Tua wkwkkwkw,
Secara langsung, si Rindu langsung menjawabnya, bener dik, Om Sore banyak pacarnya dulu waktu masih kuliah, apalagi setiap semester gonta ganti, pacar lintas fakultas juga punya dek (dengan ekspresi sedikit ngaakak bully si Sore)
Si sore pun mengatakan dengan melodi tawaan juga, Bisa saja si Rindu buat cerita pacaran lintas semester dan lintas fakultas, padahal umak yang gitu (padahal kamu yang begitu Ndu) (ekspresi ngakak dengan balasan bullynya)

[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan
Menanti si Kawan Senja....

Spoiler for Mulustrasi:

Jam menunjukkan pukul 10.20, dan mulai kelihatan para wisudawan yang telah dinobatkan untuk lolos oleh rektorat, perlahan lahan mulai keluar dari pintu sasana gedung univesitas,
Dan Si Rindu dan Si Sore menantikan si Senja keluar dari gedung yang mengakhiri studinya selama hampir 6 tahun. Dan si Rindu dengan sigapnya, mengeluarkan hp, dan menelpon si Senja (dan akhirnya tersambung) dengan logat jawatimuran, Koen wes metua a Senja??(kamu sudah keluar Senja??), Si senja dengan gaya khas daerah pesisiran selatan Jawatimur, Iki Ape metu Lik , iki antri koyo Bebek kate nyerbu panganan ( Ini mau keluar Lik (sebutan sesama teman), masih antri kayak bebek mau menyerbu makanan), Si Rindu pun menjawabnya, Oyi kalau keluar ayas sama si Sore ndek ngarep pintu Sasana Gedung ngisor pohon sing enek bakul minuman (oiya, kalau keluar saya sama Sore berada di depan pintu Sasana Gedung, dan dibawah pohon yang ada jualan minuman).
[#SFTHChallenge]Aku ingin ke yogya denganmu kawan
Setelah beberapa menit, ternyata Si Senja langsung menemui si Rindu dan Sore,berhubung karena si Senja juga ada acara di fakultas juga untuk penyambutan wisudawan wisudawati setelah dari universitas, kami bertiga dan ada keluarga si Senja berjalan melewati jalan setapak di area kampus menuju fakultas kita tercinta

Di sela perjalanan, si Rindu dan Sore, menyalami keluarga si Senja, dan menanyakan beberapa kabarnya seperti biasanya kalau bertemu dengan orang lain yang sudah dikenalinnya.
Selama perjalanan menuju fakultas, si Rindu, Sore, Senja saling ngobrol dengan ciri khasnya
Si Rindu, dan Sore, mengucapkan selamat yo Lik akhirnya Lulus juga, Si Senja dengan keringat yang bercucuran di dahinya, dan pakaian serta toganya yang berpakai secara rapi, iyo lik podo –podo, akhirnya Ayas lulus pisan kayak awakmu walaupun paling akhir ( Iyo Lik, sama sama akhirnya (ayas = saya) lulus juga seperti kalian walaupun paling akhir),
Sautnya si Rindu, ndak papa Senja, setidaknya satu langkah kita sudah selesaikan kawan, semua butuh proses, masih ingetkan ?? kita 6 tahun bergelut dengan dosen dosen killer dengan Tittle Phd, wkwkwkkw, si Sore langsung menyaut juga, wakakakka, astaga masih inget saja kamu Ndu, Si Senjapun dengan sedikit mengingat, sambil berkata, Kuampret lik, Ayas inget dulu si Sore di suruh keluar dari ruang kuliah yak ? karena gak pakai sepatu waktu masuk kelas, malah pakai sandal gunung di kaos kakiin
wkwkkwkwkkw, ditambah lagi masuk kelas habis kena hujan pula sandalnya,
Si Sore pun menyaut perkataan kepada si Rindu sama Si Senja , wah inget saja kamu senja, aku ingetnya dulu di usir karena mau masuk kelas, sudah terlambat, ketahuan juga aku pakai sandal gunung masuk kelas heheheh, dan kaos kakinya bau wangi dari got depan kelas wkwkwkkwkw.
Di sela obrolan tawaan itu, selama perjalanan menuju ke fakultas si Rindu tanya, kepada si Senja, gimana senja kesehatanmu sekarang ?? Si Senja Pun berkata Ya Alhamdulilah lik, ayas masih diberi nafas kehidupan sampai saat ini, dan masih bisa menyelesaikan tugasku untuk menjadi sarjana saat ini, walaupun sebelum ujian akhir sempat untuk cuci darah ke Ibukota
Si Rindu dan Sore selama perjalanan setapak menuju fakultas dengan Si Senja, mereka berdua selalu menguatkan si Senja tetap semangat dengan apa yang kamu hadapin selama 25 tahun hidupmu ,akhirnya waktu ini kita dipertemukan lagi kita bertiga kelar menghadapi SKS (Siang Kebut Sore) kawan.
Dalam benak si Rindu dan Sore Teringkat : Si Senja pun pernah berkata ketika kita masih dalam satu kelas salah satu matakuliah di awal awal perkenalan kami bertiga, ucapnya si Senja “ lik sebenarnya aku menjalani hidup dengan setitik darah yang selalu membuatku kuat walaupun sel sel tubuhku akan hancur ketika harus selesai waktu dari Nya “
Namun selama perjalanan, si Senja tetap saja masih tersenyum, dan senang bertemu dengan si Rindu dan Sore. Sesampainya di fakultas, si Senja masuk ke dalam acara serah terima di fakultas sekitar 1 jam-an dan kami berdua masih menuggu si senja sampai kelar.
Jam menunjukkan jam 10.55 di arloji si Rindu, si rindu pun ngobrol dengan si Sore dengan mengatakan, Re umak masih inget dulu yang pernah di ceritakan senja awal awal kita kenal, 6 tahun yag lalu ?
Jawabnya si Sore, iya Ndu, aku tadi selama perjalanan dari gedung sasana sampai ke fakultas teringat kalimat tersebut, namun bagi ku, semua perjalanan hidup kita sebagai manusia, tetap harus selalu mensupport dan membantu dengan mereka yang memiliki kekurangan. Semua adalah kehidupan yang di anugerahi Sang pencipta kepada Kita, dan jangan pernah kita membedakan. Yang penting hari ini,k ita bisa tersenyum melihat si Senja kelar tujuan dia seperti kita menjadi seorang yang menyelesaikan studi kita
Si Rindu pun, mengatakan benar sekali Re, Aku inget waktu masih semester pertengahan ketika si Senja putus asa dengan studi ini, dan sempat cerita ke kita, dengan keadaan dia yang selalu menjadi cemooh orang lain, namun kita selalu mengusahakkan pembicaraan kepada senja , jangan dengarkan lagu sumbang dari oranglain, kami berdua masih ada di dekatmu kawan, Lawan Sel yang mematikan di tubuhmu dengan hal positif, dan tak menghiraukan suara sumbang orang lain tanpa tau yang sebenarnya.
Obrolan ini pun , membuat Si Rindu Sore yang selalu bertanya sampai detik ini mengapa, berdua rela demi Senja, Kami Selalu mengingat bagaimana, sebuah studi kuliah kita yang lama dengan sepak terjang yang mungkin kami bertiga pahami dan hari ini Si Senja mendapatkan apa yang di harapkan seperti ita berdua.
Spoiler for mulustrasi:

Selang 1 jam , kelar acara di fakultas, terlihat para wisudawan dan wisudawati dengan senyum bersama keluarga keluar dari gedung fakultas dan banyak yang mengabadikan moment dengan foto bersama dengan Para Potograper dadakan dan tirai background dadakan.
Kami berdua, melihat si Senja sedang berfoto dengan keluarganya dengan pose yang bikin kami bahagia, senang, dan sempat meneteskan air mata , akhirnya si Senja Satu cita –cita nya terwujud.
Si Rindu pun mengatakan kepada si Sore, Re jadi inget waktu aku harus berfoto tanpa dengan seorang Ibuku, yang 3 tahun silam harus berjuang untuk sembuh dari kanker namun Sang Pencipta berkata lain. Inget kata Ibuku, Hidup yang semestinya ketika kita bisa merasakan rasa empati dengan orang lain yang mungkin jauh dari kata normal dari dirimu sendiri, namun rasa empati untuk saat ini hanya 1 berbanding 100 nak, Berempati-lah selagi ragamu masih berada di sini dengan baik untuk oranglain dengan cara sederhana.

Si Sorepun menjawab, udah lah Rindu, semoga ibu selalu dalam Lindungan-Nya di alam Sana. Memang bener kata mendiang ibu kamu Ndu, Mungkin hal sederhana dengan empati yang membuat kita selalu kuat dan bisa membuat orang lain membutuhkan semangat dari kita seperti si Senja.
Selepas Si Senja berfoto dengan Keluarganya, si Senja menghampiri kami berdua dengan berkata, Wah Lik, suwun sing akeh wes teko nang wisuda ku (Lik, terimakasih sudah datang ke wisudaku)
, dan si Senja mengajak kami berdua ke tempat foto yang ada background tirai wisudawan, ayo Lik kita bertiga foto dulu , sebelum foto , si Sore, mengasihkan bunga kepada Senja, Senja sepurane (maaf) Cuma ngasih 3 tangkai bunga mawar, dengan balasan tawanya si Senja, Wah, iso ae Lik, umak (kamu)ngasih bunga, koyo wong ngantenan ae (kayak orang nikahan saja), koyok nang arek wedok ae (kayak ke perempuan saja) wkwkwkw,
Si Rindu pun menyautnya, wah nikahan padahal itu tadi bunganya beli Toko Bunga mantan Pacar semester 1 wkwkwkwkwk.
Si Senja-pun dengan membalas perkataan si Rindu, Wah Lik, Itu Toko Bunga Mantan Pacar semester 1 ?? Nama Toko temenan (beneran) opo nama Toko Reycle Bin kenangan mantan si Itu ?? wkwkkwkwkw
Si Sorepun , membalas perkataan si Senja dan Si Rindu, wuakampret pancen, itu belinya tadi di deket gedung sasana awakmu pelepasan dari rektorat wkwkkwkw, memang tadi di bully sama si penjualnya, wah beli 3 tangkai bunga mawar, buar mantan pacar ya mas ? wkwkwkw
Si senjapun, balik membalas perkataan si Sore, yoes intine awakdewe iki kabeh Jomblesss, Jomblooo ban tumbles wkwkwkkw di bully bakul kembang(tukang penjual bunga) tetap jalan terusssss... ora urussss nganti golek tambal ban tubles....


Dan akhir si Senja, mengajaknya untuk berfoto bertiga dengannya, terlihat kegembiraan ketika 6 tahun sudah berkutat dengan buku , dengan diskusi, kuis, dengan tugas akhir juga. Mimbar tempat foto ini adalah tempat dimana akan menjadi kenang-kenangan kelak di tua kita.
Dan sesi jeprat jepretpun kelar, Dan Berhubung si Sore asli dan bekerja di Jogja, ada obrolan setelah sesi foto tersebut, Si Senja : mengatakan kepada si Sore, Lik akhir tahun ayo ketemuan di Yogyakarta,ayas mau ke tempat saudaraku di bantul
Si Sore pun menjawab , wah siap lik, bisa di atur (karena pada waktu itu/jaman itu belum ada smartphone android) Sms aja atau telpon ayas lik Senja.

Dan si Rindu, pun langsung masuk ke obrolan kami berdua, waiki yuk ke Jogja lagi ke tempat si Sore, Si rindu pun mengatakan jadi inget kita ber3 jaman semester 3 kesana motoran loh, sampai kehujanan, dan menempuh 300 m dari sini, sampai di inget berteduh di gubuk goyang , mas mampir mas mampir katanya penjaga gubuk goyang ya, langsung kita ujan-ujan cari tempat berteduh lain, takut di tawarin gubuk goyangnya wkwkkwkw
Si Rindu yang berasal dari sebuah kota bawang nganjuk , mengatakan, kepada Senja kalau mau ke Jogja boleh dunk ikut ayas, kangen sego kucing + susu jahe gepuk + sundukane dekat rumah si Sore
Si sore pun, mengiyakan Ajakan si Senja, dan si Rindu,
Si Senjapun, mengatakan dengan kesiapannya.
Setelah obrolan kami bertiga kelar, Si Rindu dan Sore pun harus berpamitan dengan si Senja dan mengatakan , Semoga Sukses, tetap jalanin semua dengan positif think, Jangan takut melangkah Lik Senja, Si Rindu pun mengatakan juga kepada si Sore ataupun sebaliknya.
Spoiler for goodbye pamitan:

Si Senja pun, sebelum berpamitan dengan Si Rindu & Sore sempat meneteskan air mata,dengan bola mata kebahagiaan yang tak seperti 6 tahun menjalani masa perjuangan diri dan cita-cita, Mengatakan, sepurane yo lik, lek selama iki ayas akeh ngrepotin awakmu kabeh, awakmu kan reti yokpo kondisiku, mergo awakmu ayas iso kuat, iso nganggo toga iki, salam buat keluargamu yo Lik Rindu & Lik Sore, Sampai bertemu di Yogyakarta jika Tuhan Menghendaki.
(maaf ya Lik, selama ini aku merepotkan kalian semua, tau sendiri kan kondisiku seperti apa??, aku kuat karena kalian, bisa menggunakan toga ini (Rindu,Sore))
Kami berduapun, si Rindu dan Sore bergegas menuju ke terminal dan stasiun dikarenakan, Si Rindu dan Sore balik ke asalnya


2 bulan setelah pertemuaan itulah

Di akhir tahun aku ingin ke Yogya ya Lik ( itulah kalimat yang selalu teringat oleh si Sore), tepat selang setelah 2 bln menghadiri wisuda, si Sore ternyata pindah ke Pulau Sulawesi. Jam menunjukkan Pukul 13.00 WIB, handphone si Sore berbunyi danSore lagi istirahat siang, trus diangkatnya telepon dari si Rindu,dia mengabarkan bahwa si Senja sedang dalam keadaan berbaring lemah di RS, dan Si Sore pun menanyakan gimana keadaannya terakhir?Si Rindu pun menjawab iya Bro, sudah 1 minggu yang lalu, sebenarnya, tapi ayas dapat info dari keluarganya keadaan memburuk. Si Sore pun posisi belum ada sebulan di Sulawesi merasa ada yang menganjal dan hanya bisa mendoakan dari jauh.Dan si Sorepun, mengatakan kepada si Rindu, coba ke RS lagi kalau ada waktu menjenguk bro, namun si Rindupun menjawab wingi ayas mari teko kono (kemarin saya habis menjenguk dari sana),Dan sempat ngobrol dengan si Senja tapi nyeleneh ngomongnya " aku kepengen leren, wes kesel iki awak" (Aku ingin Istirahat, badanku sudah capek).Sepulang kerja, sekitar pukul 18.00 Habis adzan mahgrib, hp si Sorepun berdering, ada telpon dari Si Rindu dengan nada lirik dan menangis, Innalillahiwainnailaihirojiun Si Senja dipanggil Sang Pencipta Bro, Dan si Sorepun juga mengatakan Turut duka cita .
Dan pada pemakaman alm Senja, Si Rindupun datang ke layat ke tempat keluarga Senja yang mungkin, tanpa dengan adanya kehadiran si Sore.

.............Akhir tahun masih lama, namun ...........
Si Sore & Rindu merenung Inilah namanya Kuasa Sang Pencipta, Kita boleh berencana,Namun Kalau Sang Pencipta berkata lain dan memiliki Rencana lebih baik , mau gimana lagi. Selamat Jalan Senja, Yogyakartamu akan lebih Indah bila berada di sisi –Nya dan kamu bisa berlari-lari tanpa kelelahan.
Diubah oleh gondronk90 09-02-2018 12:08
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan