Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solusibijakAvatar border
TS
solusibijak
Bagaimana memberi Batasan untuk Anak Remaja kita
Bagaimana memberi Batasan untuk Anak Remaja kita
(Pic Courtesy by Photobucket)

Semua orang mengalami fase transisi dari seorang bayi, menjadi anak kecil, anak remaja, orang dewasa, orang tua, usia senior dan sampai pada waktunya ketika kita semua akan dipanggil kelak oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam fase transisi ini, fase ketika kita beralih dari anak kecil menjadi anak remaja, merupakan saat yang paling menantang baik dalam posisi kita sebagai orang tua maupun dalam posisi anak yang notabene dulu kita pernah lalui dan jalani. Solusi Bijak dalam artikel kali ini memberi wawasan bagaimana kita dapat memberi sebuah batasan yang seimbang kepada anak kita yang beranjak remaja agar mereka dapat merasakan kebebasan dan sekaligus tetap bertanggung jawab kepada diri sendiri.

Dalam menyikapi keberadaan anak yang beranjak usia remaja, relasi antara orang tua dan anak akan mengalami perubahan, diakui maupun tidak, dan disukai maupun tidak. Orang tua yang tidak bersedia meluangkan waktu untuk mempersiapkan fase transisi ini, akan kedodoran dalam menghadapi perubahan anak kita yang beranjak remaja. Anak remaja akan sedikit banyak menuntut ruang gerak yang lebih terbuka, kebebasan yang lebih besar, yang sebenarnya tidak aneh karena itu adalah hal natural dan bagian dari sebuah perkembangan. Apa saja yang sebenarnya perlu diketahui oleh orang tua dalam poin memberi batasan untuk anak remaja kita ini?

Orang tua harus belajar mempunyai mindset bahwa anak kita bukan anak kecil lagi.
Poin pertama ini kelihatannya mudah dikerjakan, tetapi sering lupa untuk dipahami karena hal kewajaran bahwa anak yang tinggal selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu justru nampak masih seperti seorang anak kecil buat kita. Mereka masih dianggap harus tetap dituntun, diajar, diberikan penyertaan dan sebagainya. Penanaman mindset perlu dilakukan untuk mendoktrin dan memaksa kesadaran kita agar menerima kenyataan, bahwa anak kita sudah bukan anak kecil lagi.

Orang tua harus belajar memberi kepercayaan kepada anak yang beranjak remaja.
Tiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam memberi tips & teknik untuk memberi kepercayaan kepada anak kita yang beranjak remaja. Seyogyanya, orang tua memberi tahapan dengan hal kecil terlebih dahulu, memberi pelatihan dan test case kepada anak remaja kita apakah mereka sudah dapat meraih kepercayaan kita atau masih harus melangkah jauh. Satu yang pasti, orang tua harus memulai sebuah pemberian kepercayaan, tidak boleh tidak.

Berikutnya...

Find Us on Twitter : @solusi_bijak


Komentar bermutu Kaskuser :

Quote:
Diubah oleh solusibijak 02-05-2013 04:15
0
1.7K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan