Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Memahami Dahulu, Baru Menyimpulkan Kemudian. Biar Terbebas Dari Hasutan Setan!
Memahami Dahulu, Baru Menyimpulkan Kemudian. Biar Terbebas Dari Hasutan Setan!

Salah satu yang asyik dilakukan pada akhir pekan adalah berselancar didunia maya. Membaca berita biar kekinian, membuka medsos dan bergabung dalam grup manusia-manusia ceriwis. Seperti saya!

Soalnya, budget buat jalan-jalan keluar kota sudah habis dan tidak termasuk dalam perencanaan APBN tahun 2018. Jadi, mau gak mau, duduk manis sambil menatap manyun layar hape yang saya beli sejak jaman megalitikum. Ram-nya terbatas, memori juga ala kadarnya. Pokoknya melas.

Membaca berita dari gadget, entah apapun portalnya, nama medsosnya, adalah cara paling mudah dan sedikit murah ketimbang membeli koran atau buku. Apalagi jika ada wifi di warung kopi. Nikmatnya melebihi ditraktir makan gratis oleh Nikita Mirzani.

Dengan gemar membaca, sebenarnya kita sedang berusaha membuka cakrawala dan menyibak rahasia alam semesta ini. Itu sebabnya, bagi yang memiliki hobi membaca, termasuk orang-orang yang enak diajak buat ngobrol. Alur, tema dan topik selalu relevan dengan apa yang dibahas.

Namun, ada fenomena yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Khususnya dalam obrolan di medsos yang menyediakan fasilitas kolom untuk saling memberi komentar. Contoh, detik, facebook, twitter, dan ila khususon kaskus!

Spoiler for perang dimedsos:


Beberapa waktu yang silam, sempat dishare sebuah video yang judulnya sukses membuat orang penasaran dan cenderung menimbulkan pertanyaan. Sebab jatah quota masih ada, meski tak melimpah, iseng saya buka dengan tampilan tersendat-sendat karena "buffer" terus.

Video yang ditampilkan adalah rombongan TNI sedang mengendarai panser, yang diberhentikan oleh satuan Satlantas, tepat di perempatan lampu merah. Saya lupa nama daerahnya. Padahal, rombongan TNI yang saya maksud, bukan mengendarai odong-odong yang biasanya ramai di sewa di alun-alun selatan kota Jogja. Tapi mereka menggunakan panser beneran.

Spoiler for Pahami dahulu, komentar kemudian:


Karena judul berita yang ditampilkan terkesan mengundang penasaran, dan cenderung sedikit "provokatif", maka beragam komentar ramai berseliweran seperti melihat SPG rokok yang mengenakan busana seronok berjalan dengan centil sambil melenggak-lenggok. Bikin para lelaki tua dan muda matanya terbelongok. Persis seperti sapi dongok!

Setelah selesai menyaksikan tayangan video dengan durasi singkat, saya penasaran membaca komentar dari netizen. Rasa penasaran itu disebabkan komentarnya yang ramai. Satu persatu komentar saya amati dan baca meski sekilas.

Dan astaga dragon! Diantara komentar-komentar yang telah saya baca, ada satu komentator yang sepertinya membuat panas netizen lainnya. Jika komen yang lain bernada sejuk dan adem ayem, seperti ademnya Hamish Daud dalam pelukan Raisa, yang ini berbeda.

Beliau menulis, kalau saya nggak salah, kata "perang". Mungkin beliau ini belum nonton videonya, dan lantas menyimpulkan berdasarkan judul yang oleh admin dibuat semenarik mungkin agar ramai oleh pengunjung.

Padahal, dalam video tersebut, benar rombongan tentara dengan panser ini diberhentikan oleh polisi lalu lintas. Namun bukan ngajak perang. Malah rombongan tersebut diberi minuman mineral dan berbagai macam camilan oleh bapak-bapak Polantas yang kehadirannya kerap tak diinginkan bagi pengendara yang gak punya SIM. Atau pajak kenderaannya mati dan belum dibayarkan.

Spoiler for Kek gini katanya "perang":


Sungguh berkebalikan dari kesimpulan beliau-beliau ini yang nonton videonya aja belum, tapi komentar dan opininya sudah pergi sampai ke Arab Saudi. Parahnya lagi, sudahlah salah, lantas diingatkan, bukannya meminta maaf malah ngeles persis anggota dewan di senayan. Saya curiga, jangan-jangan beliau salah satu diantaranya. Tapi sudahlah.

Kejadian seperti ini sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Terutama terjadi dimedia sosial yang kadang bikin hidup orang bisa jadi sial.

Hiruk pikuk medsos ini diperparah lagi dengan framingmedia mainstream pada penyajian sebuah berita. Lalu dilengkapi dengan munculnya pengamat dadakan yang seperti hantu jailangkung. Datang nggak diundang, pulangnya nggak diantar.

Belum lagi perang komentar yang tak jarang bisa membuat orang blingsatan seperti ikan lele kekurangan air. Seruduk sana seruduk sini. Jika tidak bisa saling menjaga diri, jemari bisa menghantarkan pelaku masuk kedalam jeruji besi.

Spoiler for Perang di medsos:


Oleh karena itu, pahami dahulu beritanya apa, substansinya apa, setelahnya silakan memberi komentar. Jadi tidak asal klik like dan amin, lalu sebar. Dengan harapan kebagian kapling surga dengan dp 0%.

Spoiler for Siapa yg pernah nonton film ini?:


Sebab, selain nanti jadi "Jaka Sembung bawa golok", ketidak-sinkronan antara fakta dengan dengan komentar, menunjukkan kualitas diri seseorang itu memang patut dinilai rendah. Belum lagi resiko masuk penjara. Padahal contohnya sudah banyak. Tapi nggak pada kapok.



Selamat berakhir pekan!
©Skydavee
Memahami Dahulu, Baru Menyimpulkan Kemudian. Biar Terbebas Dari Hasutan Setan!
Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 09-02-2018 07:32
0
10.6K
110
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan