Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wfmalangAvatar border
TS
wfmalang
Lima Pedagang Kaki Lima yang Sukses
Dalam mencari suatu pekerjaan, kita dipaksa untuk lebih cerdik melihat peluang usaha. Salah satunya membuka usaha kaki lima. Bila dijalankan dengan tekun akan menghasilkan penghasilan yang belipat ganda. Ada anggapan bahwa kaya berasal dari keturunan belum tentu benar. Banyak juga sosok pengusaha sukses berangkat dari kelurga yang sederhana. Kesuksesan selalu berawal dari impian yang besar. Jangan pernah menjadikan takdir sebagai alasan kemiskinan.

Usaha kaki lima memang terbukti mampu menguntungkan bagi penjual dan pembeli. Di karenakan terjangkaunya media sewa untuk usaha kaki lima. Umumnya jenis usaha kaki lima akan lebih mudah untuk berkembang pesat daripada usaha rumahan atau lainnya, sebab tempat untuk menjajakan dagangan kaki lima biasanya selalu memiliki pelanggan yang setia karena tempatnya yang mudah di ingat serta harganya yang relatif murah. Tidak sedikit dari para pengusaha kaki lima yang sekarang ini mampu meraih tingkat kesuksesan tertinggi karena dulunya mereka menekuni usaha kaki lima. Itulah mengapa usaha bisnis kaki lima menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Berikut ini ada beberapa pedagang kaki lima yang sukses dalam bisnisnya, yang mungkin akan bisa memotivasi anda dalam melakukan usaha dan bisnis.

1. Muhammad Adi, pria kelahiran Surabaya, 12 April 1962 ini Pedagang kaki lima yang sukses dalam usaha tasnya. Juragan Tas ini adalah satu dari banyak pengusaha yang sukses, Bisa dibilang, Adi merintis usahanya ini benar-benar dari bawah. Pria tamatan sebuah SMA di kota Surabaya ini sudah kenyang makan asam garam sebagai pekerja rendahan. Sekarang dia pemilik pemilik CV Intascus Sport, produsen tas yang cukup besar. Berawal dari tahun 1982 dia hanya seorang pedagang tas keliling, Setelah enam bulan berjalan, usahanya mulai menampakkan hasil. Adi pun memberanikan diri menggaji seorang karyawan untuk meningkatkan produksi. Dengan satu karyawan itu, Adi mampu menghasilkan 150 tas per tahun seharga Rp 20.000 per tas. Dari harga segitu, Adi mengambil laba Rp 12.000 per tas. Maklum, modal membuat satu tas hanya Rp 8.000. Pada 1987, Adi mulai menjalin kerja sama dengan panitia penyelenggara rapat atau pelatihan di hotel-hotel. “Pada 1987 saya sudah memiliki tenaga pemasaran 18 orang,” tutur Adi. Omzetnya pun telah melonjak hingga Rp 3 juta per hari, jumlah rupiah yang sangat besar kala itu. Sementara itu, total produksi mencapai 600 unit per hari. semangat Adi tidak pernah surut. Berbekal pinjaman bank, Adi mencoba bangkit. Beruntung, pada 1999 bisnis tas kantor kembali naik daun. Adi pun kembali menggenjot produksi dan mampu mencetak omzet Rp 50 juta per bulan. Sekarang, dalam sebulan paling sedikit Adi memproduksi lebih dari 1.000 tas. “Omzetnya sekitar Rp 100 juta, dengan margin laba 20 persen sampai 40 persen,” ungkap Adi. Kini, ia punya klien tetap dari instansi pemerintah, seperti Departemen Perhubungan dan Kepolisian Republik Indonesia.

2. Solihin, dia adalah salah satu pedagang kaki lima yang sukses, Awalnya dia hanyalah pedagang keliling sekaligus kaki lima yang pindah dari satu tempat ke tempat lain, Dan pada akhir tahun 2000 dia beranikan diri ke Jakarta untuk membuka usaha sebuah pempek tetapi apa yang dipikirkannya tidak semudah dengan fikirannya dia mengalami kesulitan dari tingkat tempat tinggal sampai tempat wilayah yang akan dia berdagang selalu ada kendalanya. Pada awal Solihin berdagang dia kesulitan tentang lokasi dagangnya dia sampai-sampai nyasar disuatu tempat yang asing baginya dan pada akhirnya keajaiban datang disitu lah dia dia menemukan ide tuk membuka sebuah tempat netap karna pada dia nyasar dengan dagangan masih banyak nah disitulah tempat berkumpulnya anak-anak komunitas. Setelah pempeknya laku ditempat itu solihin mulai ingin membuat gerobak baru untuk memperluas lokasi bisnis dagangnya diJakarta dan kesusahan melanda solihin dengan upaya untuk mencari pegawai baru untuk menjalankan usaha pempeknya dengan gerobak barunya itu. Setelah kurun waktu 2 tahun dia dia sudah bisa mempunyai 17 gerobak dan sudah mulai memikirkan ingin mempunyai tempat tinggal dan menambah relasi baru seperti menerima pesanan ketering. Berbagai kendala sudah dia hadapi masalah juga terselesaikan,tetapi tingkat kemauan dan ke gigihannya yang tidak akan pudar,"kata solihin

Lima Pedagang Kaki Lima yang Sukses

3. Juliana Hartono(64 tahun), Pendiri Gado-Gado Boplo “Awalnya dimulai di tahun 1970, juliana mulai berjualan gado-gado di halaman rumah kami di sebuah gang sempit di Kebon Sirih, Jakarta. Jadi kami hanya melayani tetangga sekitar rumah, dengan harga jual Rp 25,- per porsi” ujarnya. “ Mami harus bekerja keras mencari nafkah, karena Papa saya sudah meninggalkan kami. Dan karena mami sangat hobi memasak, akhirnya beliau memutuskan untuk berjualan makanan” tutur Calvin. Menu gado-gado dipilih karena cara penyajiannya yang dinilai cukup mudah ketika itu. Berawal dari sebuah gang sempit di Jalan Kebon Sirih, bisnis makanan itu kini berkembang pesat menjadi sebuah restoran gado-gado yang telah dikenal masyarakat luas, bahkan menjadi favorit para pejabat dan selebritis. Citra masakan gado-gado sebagai makanan tradisional berhasil diangkat sebagai makanan yang berkelas. Dan sekarang rupanya, bisnis itu sukses hingga beranak pinak menjadi 10 restoran gado-gado dengan nilai omset ratusan juta rupiah.

4. Baso sapi Pak Gepeng. sudah cukup terkenal di daerah tangerang. Asal muasalnya perantau dari wonogiri ini berdagang dengan gerobak dengan cara keliling dan sesekali dia mangkal di satu tempat, dengan berjalannya waktu Baso sapi pak gepeng mulai berkembang dari yang mulanya menggunakan gerobak dia mulai membuka kios dan memiliki 5 karyawan. Bakso sapi pak gepeng cukup kian sukses. Tidak hanya di satu tempat sekarang dia membuka cabang di sekitaran tangerang kota dan saat ini dia memiliki lebih dari 3 cabang yang tersebar di tangerang, dan katanya dalam satu bulan saja dia bisa menghasilkan omset kisaran 70juta rupiah.

Lima Pedagang Kaki Lima yang Sukses

5. Agus Pramono, Pemilik usaha ayam bakar yang sukses dengan omset yang menjanjikan, dari hanya pedagang kaki lima hingga sampai bisa membuka restoran ayam bakar di daerah magelang tidaklah hal yang mudah tutur mas mono, sekarang dengan omset hampi 50juta perbulannya, Selain itu Masmono mengatakan modal yang terpenting adalah niat. Ia percaya bahwa dengan niat pasti ada jalan. "Jangan takut rugi, karena memang harus merasakan kerugian dan gagal dulu, nikmati saja prosesnya," katanya. Kerugian yang dimaksud Mas Mono bukan hanya kerugian secara materi tapi juga kerugian waktu, pikiran, dan tenaga. "Saya selalu berpesan, carilah bisnis yang rugi. Dengan kerugian itu kita bisa belajar banyak hal. Jangan bangga kalau punya bisnis tidak pernah rugi," ungkap Mas Mono.

Berikut itulah lima pedagang kaki lima yang sukses dalam usahanya, Dengan menjadi entrepreneur banyak yang bisa didapatkan. Selain kebebasan finansial, kita juga memiliki kebebasan waktu dalam hidup kita. Tidak ada kemungkinan yang tidak bisa terjadi selama kita mau berdoa dan berusaha, Semoga bisa memotivasi dalam menjalankan usaha.
0
2.3K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan