SERUJAMBI.COM, Tebo – Masih ingat film “Lolita” yang dibintangi Jeremy Irons (berperan sebagai Humbert) dan Melanie Griffith (Dolores Haze/Lolita), yang diangkat dari novel fenomela karya Vladimir Nabokov? Film yang berkisah percintaan dan rudapaksaan seorang pria kepada anak tirinya, ternyata juga terjadi di Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Bedanya, yang di Tebo ini ialah kisah nyata yang memilukan.

Siswono (36) -ayah tiri korban, RA (13)-, mengaku jatuh cinta dengan anak tirinya itu setahun setelah ia menikahi Tuminah (ibu kandung RA). Setelah jatuh cinta, lalu timbul nafsu bejat, S merudapaksa RA. Itu dilakukannya dengan cara mengancam akan menghabisi nyawa korban dan ibu korban jika hasratnya tak dipenuhi korban.

BACA JUGA: Tiga Kali Dirudapaksa Ayah Tiri, RA Buat Surat Curhat ke Ibu Kandungnya

“Timbul rasa suka dan sayang baru beberapa bulan belakangan ini,” ungkap S saat diwawancarai wartawan, di Polres Tebo, Kamis (8/2/2018).

S yang seolah-olah memerankan Humbert dalam film Lolita itu, mengaku bahwa ia dan korban melakukan itu secara suka sama suka. Malah, versi S, ketika melakukan hubungan intim, RA menurut dan tak melawan.

“Saat saya masuk ke kamar dan membuka selimutnya, dia manut saja,” ungkap S, santai.

S yang sudah memiliki dua istri ini, juga mengaku tidak pernah mengancam pelaku saat melakukan hubungan intim.

Pengakuan S tidak sesuai fakta yang ada. Kalau S mengaku hubungan itu atas dasar suka sama suka, RA malah mengakui bahwa itu adalah rudapaksaan. Malah, RA menuliskan penderitaannya akibat aksi bejat ayah tirinya itu lewat surat.

Berikut sebagian isi surat yang isinya curahan hati gadis desa ini; “Semua aku lakukan demi Mamak, Aku tidak mau Mamak menderita. Kalau Bapak minta, aku terpaksa memberinya.”

Tulisan curahan hati RA ini juga dibenarkan oleh T, kakak korban yang sempat membaca isi surat tersebut. T yang diwawancarai, Kamis (8/2/2018) di Mapolres Tebo, menyampaikan, saat itu ia mendapati kertas di kamar adiknya. Dalam kertas tersebut, intinya, adik kandungnya itu sedih dan terpukul karena telah disetubuhi oleh bapaknya.

“Bapak minta dilayani, terpaksa aku kasih, karena Bapak mengancam akan membunuh aku dan Mamak, jika tidak dilayani,” tutur T mengulang isi surat dari RA.

Begitu membaca tulisan di surat itu, T langsung menanyakannya pada RA. Dan RA sambil menangis menceritakan semuanya. “Awalnya mengaku hanya satu kali, tapi setelah didesak untuk jujur, akhirnya mengaku sudah tiga kali, semua dengan ancaman,” terang T yang didampingi adiknya yang lain, Yos. T juga didampingi ayah kandungnya, Saripuddin.

“Saya tidak ridho, sangat kesal dan marah, karena anak saya dirudapaksa dia (S). Saya hanya berharap hukum ditegakan dengan seadil-adilnya dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya, karena yang telah dilakukannya itu bukan lagi perilaku manusia, tapi sudah perilaku binatang,” ungkap Saripuddin, ayah kandung korban.

Untuk diketahui, RA merupakan anak ketiga dari pasangan Saripuddin dan Tuminah. Dari pernikahan mereka, lahirlah T, Yos dan RA. Rumah tangga Saripuddin dan Tuminah retak beberapa tahun lalu, diakhiri dengan perceraian. Lalu selama tiga tahun, Tuminah menjanda, hingga akhirnya bertemu dengan S yang statusnya duda.

Umur pernikahan Siswono dan Tuminah baru setahun. Di rumah, mereka tinggal bertiga, Siswono, Tuminah dan RA. Sedangkan T dan Yos, kakak-kakak kandung RA, tinggal di tempat berbeda.

Karena sering melihat anaknya, pada bulan Januari 2018, pelaku S memulai aksi bejatnya. Ia masuk ke kamar anaknya di saat istrinya sedang tertidur pulas. Aksi pertama berjalan mulus. korban tidak melapor karena takut dengan ancaman pelaku.

Selang beberapa hari, S kembali mencoba lagi, dan aksi keduanya juga berhasil, begitu juga yang ke tiga hingga akhirnya pelaku ditangkap polisi.(esy)

Sumber: Serujambi.com